B. Kewajiban Mematuhi Undang–undang Negara
1.
Pengertian Undang–undang
Undang–undang dalam bahasa arab disebut qanun. Secara etimologi artinya adalah peraturan. Undang–undang lalu lintas artinya peraturan–peraturan
tentang lalu lintas. Secara terminologis adalah keputusan atau peraturan yang ditetapkan oleh pemerintah Badan Eksekutif, dalam hal ini presiden bersama
dengan Dewan Perwakilan Rakyat DPR sebagai Badan Legislatif dan mempunyai kekuatan yang mengikat
6
Dari pengertian di atas ditarik kesimpulan sebagai berikut : a.
Undang–undang adalah peraturan–peraturan atau keputusan–keputusan yang telah menjadi kesepakatan.
b. Adanya keterlibatan dua lembaga Negara dalam proses penggodokanya, yaitu
Presiden dari Lembaga Eksekutif dan DPR dari Lembaga Legislatif. c.
Undang–undang itu mempunyai kekuatan yang mengikat. Di antara undang- undang yang telah dibuat bersama antara pemerintah dan DPR adalah undang
–undang nomor 14 tahun 1992 Tentang Lalu Lintas dan Angkutan Jalan, undang–undang hukum dagang dan lain–lain.
Lalu lintas artinya gerak kendaraan, orang, dan hewan di jalan. Undang–undang lalu lintas yang berlaku dinegara kita, Indonesia sekarang ini
adalah Undang–undang Nomor 22 Tahun 2009. Tetapi sebagaimana diketahui
6
Hasanuddin, Af. Fiqh Sunnah. Jakarta : Direktorat Jendral Pembinaan Kelembagaan Agama Islam, 1998., h. 709.
dari sejarah, bahwa undang–undang lalu lintas telah mengalami perubahan. Yaitu dari Undang–undang Nomor 14 Tahun 1992 menjadi Undang–undang Nomor 22
Tahun 2009 sampai saat ini. Bahwa keluarnya undang–undang adalah hasil kerja sama antara presiden
dan DPR. Dalam hal menetapkan undang–undang, presiden harus mendapat persetujuan DPR tetapi Presiden tidak bertanggung jawab kepada DPR, demikian
pula DPR tidak dapat menjatuhkan Presiden. Terhadap undang–undang yang telah diputuskan oleh pemerintah dan
DPR, seluruh rakyat Indonesia harus mematuhinya. Karena pada dasarnya undang–undang itu mengikat semua lembaga Negara, lembaga masyarakat dan
setiap warga Negara Indonesia di manapun mereka berada. Jika ada warga Negara Indonesia yang melanggar undang–undang tersebut, ia akan dikenakan sanksi.
2. Hukum Mematuhi Undang–undang Negara Menurut Pandangan Islam
Negara Indonesia bukan Negara yang berlandaskan islam, tetapi Negara yang berlandaskan pancasila. Hukum mematuhi undang–undang Negara menurut
pandangan Islam ada dua hal yaitu yang pertama melihat kepada ajaran islam itu sendiri dan yang kedua melihat kenyataan umat Islam di Indonesia
7
. Di dalam al-qur’an dan as-Sunnah yang keduanya merupakan sumber
ajaran islam. Di dalam Qs. an-Nisa ayat 59, Allah SWT berfirman :
7
Hasanuddin, Af. Fiqh Sunnah. Jakarta : Direktorat Jendral Pembinaan Kelembagaan Agama Islam, 1998., h. 710.
⌧
⌧ Artinya
: “ Hai orang-orang yang beriman, taatilah Allah dan taatilah Rasul nya, dan ulil amri di antara kamu. Kemudian jika kamu berlainan
pendapat tentang sesuatu, Maka kembalikanlah ia kepada Allah Al Quran dan Rasul sunnahnya, jika kamu benar-benar beriman
kepada Allah dan hari kemudian. yang demikian itu lebih utama bagimu dan lebih baik akibatnya”. an-Nisa : 59
Ada tiga perintah ketaatan yang ditegaskan Allah dalam ayat di atas. Pertama, taat kepada Allah yaitu mematuhi dan mengamalkan segala petunjuk
dan ajaran yang terdapat dalam al-Qur’an. Kedua, taat kepada Rasul yaitu mematuhi dan mengamalkan petunjuk–petunjuk yang terdapat dalam sunnah
Rasul. Dan ketiga, yang paling relevan dengan uraian ini taat kepada Ulul Amri. Ulul Amri adalah para pejabat pemerintah yang terdiri dari unsur-unsur
cerdik pandai, ahli fiqh, komandan militer, dan para ahli di berbagai kepentingann masyarakat. Kedudukan pemerintah atau Ulul Amri dalam islam
sangat tinggi. Mentaatinya disejajarkan dengan taat kepada Allah dan Rasul. Bahwa Ulul Amri harus membawakan misi Allah dan Rasul-Nya
8
. Adapun taat kepada Ulul Amri adalah mentaati dan mematuhi ketetapan–ketetapan dan
8
Ahmad Wardi Muslich. Hukum Pidana Islam. Jakarta : Sinar Grafika, 2004., h. 3.
peraturan–peraturan yang dikeluarkanoleh mereka. Di antara ketetapan– ketetapan dan peraturan–peraturan tersebut adalah undang–undang yang telah
dibuat bersama oleh ketiga tadi. Oleh karena itu konsekwensi logisnya adalah bahwa islam telah memberikan syarat dalam hal ketaatan umat islam kepada Ulul
Amri beserta seluruh peraturanya. Dengan demikian mematuhi undang-undang Negara menurut ajaran islam
adalah wajib selama tidak bertentangan dengan ajaran islam itu sendiri. Melihat kenyataan umat islam di Negara Indonesia yang merupakan mayoritas penduduk
Negara ini, menurut statistik terakhir 88 dari persentase tersebut sektor–sektor pembangunan di Negara Indonesia kebanyakan diisi oleh umat islam.
C. Tanggung Jawab pada Pengangkutan Jalan Menurut Hukum Islam