BAB III LALU LINTAS PENGANGKUTAN DI JALAN MENURUT HUKUM ISLAM
A. Kewajiban Mematuhi Syariat Islam
Di dalam pengertian syariat secara etimoligi adalah jalan. Sedangkan secara terminologis, adalah semua peraturan yang bersumber dari al-Qur’an dan
as-Sunnah, yang meliputi cara–cara manusia berhubungan dengan Allah ibadah, dan dengan sesama serta lingkunganya mu’amalah
1
. Pengertian lain mengatakan, syariat adalah hukum atau undang–undang
yang ditentukan Allah SWT untuk hamba-Nya, sebagaimana terkandung dalam kitab suci al-Qur’an dan diterangkan oleh Rasul-Nya dalam bentuk sunnah
beliau
2
. Ia mempunyai akibat–akibat hukum bagi yang mengingkarinya ataupun yang melaksanakanya.
Pengertian syari’at islam dalam bahasa arab
3
, yaitu :
ﺔ ﺮ ا ﺎ
ﺮﺷ ﻪ
ﷲا ﺎ
ﺪ ﺎﻜﺣﻻا
م ﺘ ا
ﺎﺟ ء
ﺎﻬ ءﺎ ﻻا
ﺻ ﷲا
ﻪ و
ﺎ و
ﻢ ءاﻮ
ﺎآ ﺖ
ﺔﻘ ﺘ ﺔ ﻜ
ﻤ و
ﻤ ﺮﻓ
ﺔ نودو
ﺎﻬ ﻢ
ﻪﻘ ا وا
1
Af, Hasanuddin. Fiqh Sunnah. Jakarta : Direktorat Jendral Pembinaan Kelembagaan Agama Islam, 1998., h. 727.
2
Topo Santoso. Menggagas Hukum Pidana Islam. Bandung : Asy Syamil, 2001., h. 48.
3
Af, Hasanuddin. Fiqh Sunnah. Jakarta : Direktorat Jendral Pembinaan Kelembagaan Agama Islam, 1998., h. 727.
41
Artinya :
“ syari’at ialah hukum–hukum yang ditetapkan oleh Allah untuk
hamba–hamba-Nya, yang dibawa oleh seorang nabi-Nya baik hukum–hukum itu berhubungan dengan cara yang beramal yang
disebut sebagai hukum–hukum cabang yang dibahas oleh ilmu fiqh, atau berhubungan dengan cara mengadakan meyakini yang disebut
sebagai hukum–hukum pokok dan dibahas oleh ilmu kalam. Syari’at atau syara, dapat disebut sebagai agama”.
Dari segi kepentingan yang terkandung didalamnya, syariat islam terbagi dua, diantaranya :
1. Syariat islam yang berkaitan dengan hak Allah, seperti pajak harta kekayaan,
kewajiban shalat, zakat, puasa dan lainya
4
. 2.
Syariat islam yang berkaitan dengan hak manusia, seperti pemberian sanksi pidana
5
. Hak Allah adalah bahwa orang mukallaf tidak dapat memilihnya, apalagi
menggugurkanya karena sudah hak mutlak Allah. Sedangkan hak manusia adalah orang mukallaf dapat memilih antara melakukan dan meninggalkanya karena
merupakan hak mereka sepenuhnya
4
Topo Santoso. Menggagas Hukum Pidana Islam. Bandung : Asy Syamil, 2001., h. 49.
5
Topo Santoso. Menggagas Hukum Pidana Islam. Bandung : Asy Syamil, 2001., h. 50.
B. Kewajiban Mematuhi Undang–undang Negara