Novel Sebagai Media Dakwah

38

BAB III GAMBARAN UMUM NOVEL CINTA-MU SELUAS

SAMUDRA KARYA GOLA GONG

A. Biografi Gola Gong

Heri Hendrayana adalah seorang penulis. Dia lebih populer dengan nama penanya, yakni Gola Gong. Heri hendrayana atau Gola Gong dilahirkan di kota Purwakarta Solo, pada tanggal 15 Agustus 1963. Dari seorang ayah bernama Harris dan Ibu bernama Atisah. Pada 1965 ia bersama dengan orangtuanya meninggalkan kampung halamannya Purwakarta menuju ke Serang, Banten. Bapaknya adalah guru olahraga sedangkan ibunya seorang guru di sekolah keterampilan putri, Serang. Mereka tinggal di sebuah rumah di dekat alun-alun Serang. Pada umur 11 tahun Gola Gong kehilangan tangan kirinya. Itu terjadi saat dia dan teman-temannya bermain di dekat alun-alun Kota Serang. Saat itu sedang ada tentara latihan terjun payung. Kepada kawan-kawannya dia menantang untuk adu keberanian seperti seorang penerjun payung. Uji nyali itu dilakukan dengan cara loncat dari pohon di pinggir alun-alun. Siapa yang berani meloncat paling tinggi, dialah yang berhak menjadi pemimpin di antara mereka. Kecelakaan yang menyebabkan tangan kirinya harus diamputasi itu tidak membuatnya sedih. Bapaknya menegaskan kepadanya: Kamu harus banyak membaca dan kamu akan menjadi seseorang dan lupa bahwa diri kamu itu cacat. Sejak remaja ia berimpian untuk memiliki sebuah gelanggang remaja. Impiannya terwujud pada tahun 2001, ketika ia bersama temannya Toto ST Radik dan adiknya Ryas Revolta alm mendirikan komunitas kesenian Rumah Dunia di Serang, Banten. Komunitas ini berada di atas tanah 1000 meter persegi di belakang rumahnya di Komplek Hegar Alam, Ciloang, Serang, Banten. Pada umur 33 tahun, dia menikahi Tias Tatanka, gadis asal Solo. Dari pernikahan ini mereka memiliki anak; Nabila Nurkhalisah Bela, Gabriel Firmansyah Abi, Jordi Alghifari Odi, dan Natasha Azka Nursyamsa Kaka. Bela yang saat ini kelas 2 di SMP Peradaban Serang 2012 meneruskan kiprah Ayahnya. Novelnya yang tergabung dalam KKPK kecil-kecil punya karya DarMizan laris manis di pasaran. Sementara Abi, di Kelas 1 SMP Al Mahah Al Ain, Abu Dhabi, Uni Emirat Arab, sangat menyukai gambar sehingga kerap menjadi desain grafis sampul buku anak-anak di Rumah Dunia, sanggar yang didirikan Gola Gong. Pada 1990-1992 dia melakukan perjalanan jurnalistik ke pelosok Indonesia, juga Jepang, Asia Selatan seperti Malaysia, Thailand, Myanmar, Laos, Bangladesh, Nepal, India, dan Pakistan. Catatan perjalannya ke luar negeri ini dimuat bersambung di majalah Anita Cemerlang. Pada 1989 serial petualangan Balada Si Roy, dimuat bersambung di majalah Hai, diterbitkan dalam sepuluh judul Joe, Avonturir, Rendevouz, Bad Days, Blue Ransel, Solidarnos, Telegram, Kapal, Traveller, dan Epilog. Setelah itu, lahirlah novel-novel lepas lainnya. Pernah jadi wartawan di Gramedia Group tabloid Warta Pramuka, 1990-1991. Kartini Group tabloid Karina, 1994-1995, dan Pemimpin Redaksi tabloid Meridian Bacaan Anak Muda Banten. Kini dia menekuni penulisan skenario televisi. Pertama kali menulis skenario televisi pada 1993, yaitu komedi situasi karya Yul Andryono di RCTI; Keluarga Van Danoe. Setelah itu, Pondok Indah II di ANTV. Kemudian pada 1995 bergabung di INDOSIAR sebagai script writer. Terlibat dalam kuis Terserah Anda dan sinetron Remaja 5. Lalu ia hengkang ke RCTI pada 1996. Mengikuti writing course dengan konsultan drama Joanne Brough dalangnya Dallas, Falcon Crest, dan Master of The Sea. Di RCTI menggarap opera sabun Dua Sisi Mata Uang. Komedi situasi ikhlas, komedi Papa, komedi superhero Sang Prabu, mega sinetron Tauke Tembakau, drama misteri Maharani, Pe-De dot Kom, dan program spesial Tanah Air. Beberapa novelnya diproduksi PT. Indika Entertainment, mulai dari Petualangan Si Roy, Mata Elang, Aku Seorang Kapiten, novel trilogi Islami Pada-Mu Aku Bersimpuh, ditayangkan pada sinetron Ramadhan 2001 di RCTI OKE, serta Al Bahri Aku Datang dari Lautan di TV 7 sebagai kado lebaran 2001. Karya-karyanya penuh dengan perjalanan atau petualangan anak muda. Bahasanya lincah dan hidup hingga disukai oleh pembaca muda Indonesia.