pedoman wawancara, maka dari pedoman inilah diharapkan segala sesuatu yang berkaitan dengan permasalahan akan diperoleh jawaban untuk menganalisis lebih
lanjut permasalahan yang ada.
6. Analisis Data
Analisis data penelitian ini adalah menggunakan teknik analisis kualitatif, sehingga hasil analisis ditentukan berdasarkan uraian-uraian fakta di lapangan untuk
memperkuat argumentasi yang dapat dijadikan sebagai dasar penarikan kesimpulan. Sebagaimana layaknya pelaksanaan jenis deskriptif, penelitian ini pada dasarnya tidak
hanya terbatas pada pengumpulan dan penyusunan data, tetapi meliputi analisis dan interpretasi data yang dikumpulkan.
Universitas Sumatera Utara
BAB II KEPATUHAN PPAT DALAM PEMBUATAN AKTA HIBAH ATAS TANAH
DAN BANGUNAN BERDASARKAN UU BPHTB A.
Dasar Hukum Pengenaan dan Cara Perhitungan BPHTB 1. Dasar Hukum BPHTB
Aturan yang menjadi dasar hukum pemungutan BPHTB di Indonesia adalah sebagai berikut:
1 Undang-Undang Nomor 21 Tahun 1997 tentang Bea Perolehan Hak Atas Tanah
dan Bangunan. Undang-Undang ini diundangkan pada tanggal 29 Mei 1997 dan mulai berlaku
sejak tanggal 1 Januari 1998. Akan tetapi, karena gejolak moneter yang terjadi Indonesia masa berlakunya Undang-Undang Nomor 21 Tahun 1997 ditangguhkan
selama enam bulan dari tanggal 1 Januari 1998 sampai dengan tanggal 30 Juni 1998. Hal ini diatur dalam Peraturan Pemerntah Pengganti Undng-Undang
Nomor 1 Tahun 1997, yang kemudian ditetapkan menjadi undang-undang melaui Undang-Undang Nomor 1 Tahun 1998.
2 Peraturan Pemerintah Pengganti Undang-Undang PERPU Nomor 1 Tahun 1997
tentang Penanggulangan Masa Berlakunya Undang-Undang Nomor 21 Tahun 1997 tentang Bea Perolehan Hak Atas Tanah dan Bangunan.
PERPU ini ditetapkan di Jakarta pada tanggal 31 Desember 1997 dan dinyatakan berlaku pada tanggal diundangkan.
3 Undang-Undang Nomor 1 Tahun 1998 tentang Penetapan Peraturan Pemerintah
Pengganti Undang-Undang Nomor 1 Tahun 1997 tentang Penangguhan Mulai
Universitas Sumatera Utara
Berlaknya Undang-Undang Nomor 21 Tahun 1997 tentang Bea Perolehan Hak Atas Tanah dan Bangunan Menjadi Undang-Undang.
Undang-Undang Nomor 1 Tahun 1998 disahkan pada tangal 16 Februari 1998 dan dinyatakan berlaku pada tanggal diundangkan.
4 Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2000 tentang Perubahan atas Undang-Undang
Nomor 21 Tahun 1997 tentang Bea Perolehan Hak Atas Tanah dan Bangunan. Diundangkan tanggal 02 Agustus 2000 dan mulai berlaku sejak tanggal 1
Januari 2001. 5
Peraturan Pemerintah Nomor 34 Tahun 1997 tentang Pelaporan atau Pemberitahuan Perolehan Hak AtasTAnah dan atau Bangunan.
6 Peraturan Pemerintah Nomor 111 Tahun 2000 tentang Pengenaan Bea Perolehan
Hak Atas Tanah dan Bangunan karena Waris dan Hibah Wasiat. 7
Peraturan Pemerintah Nomor 112 Tahun 2000 tentang Pengenaan Bea Perolehan Hak Atas Tanah dan Bangunan karena Pemberian Hak Pengelolaan.
8 Peraturan Pemerintah Nomor 113 Tahun 2000 tentang Penetnuan Besarnya Nilai
Perolehan Objek Pajak Tidak Kena Pajak Bea Perolehan Hak Atas Tanah dan Bangunan.
9 Keputusan Menteri Keuangan Nomor 516KMK.042000 tentang Tata Cara
Perolehan Hak Atas Tanah dan Bangunan. 10
Keputusan Menteri Keuangan Nomor 517KMK.042000 tentang Tata Cara Pembayaran Bea Perolehan Hak Atas Tanah dan Bangunan.
11 Keputusan Menteri Keuangan Nomor 519KMK.042000 tentang Tata Cara
Pembagian Hasil Penerimaan Bea Perolehan Hak Atas Tanah dan Bangunan antara Pemerintah Pusat dan Daerah.
Universitas Sumatera Utara
12 Keputusan Menteri Keuangan Nomor 87KMK.032002 tentang Pemberian
Pengurangan Bea Perolehan Hak Atas Tanah dan Bangunan. 13
Keputusan Direktur Jenderal Pajak Nomor Kep-21PJ1997 tentang Petunjuk Pelaksanan Pembayaran Bea Perolehan Hak Atas Tanah dan Bangunan dan
Bentuk serta Fungsi Surat Setoran BPHTB SSB. 14
Keputusan Direktur Jeneral Pajak Nomor Kep-22PJ1997 tentang Tata Cara Pengajuan dan Penyelesaian Keberatan Bea Perolehan Hak Atas Tanah dan
Bangunan. 15
Keputusan Direktur Jenderal Pajak Nomor Kep-24PJ2000 tentang Tata Cara Penerbitan Surat Ketetapan Bea Perolehan Hak Atas Tanah dan Bangunan Lebih
Bayar SKP-LB dan Perhitungan Kelebihan Pembayaran Bea Perolehan Hak Atas Tanah dan Bangunan.
16 Keputusan Direktur Jenderal Pajak Nomor KEP-221PJ2002 tentang Tata Cara
Pemberian Pengurangan Bea Perolehan Hak Atas Tanah dan Bangunan.
2. Dasar Pengenan dan Cara Perhitungan Pajak a. Dasar Pengenaan Pajak