Hasil Pengukuran Adjusted R

Berdasarkan tabel 4.10 diatas, maka dapat diketahui bahwa : a. variabel yang dimasukkan kedalam persamaan adalah variabel independen yaitu ln MBV dan Ln NPM tidak ada variabel independen yang dikeluarkan, b. metode yang digunakan untuk memasukkan data yaitu metode enter.

2. Hasil Pengukuran Adjusted R

2 Nilai koefisien korelasi R menunjukkan seberapa besar korelasi atau hubungan antara variabel-variabel independen dengan variabel dependen. Koefisien korelasi dikatakan kuat jika nilai R berada di atas 0.5 dan mendekati 1. Koefisien determinasi R square menunjukkan seberapa besar variabel independen menjelaskan variabel dependennya. Nilai R square adalah nol sampai dengan satu. Apabila nilai R square semakin mendekati satu, maka variabel-variabel independen memberikan semua informasi yang dibutuhkan untuk memprediksi variasi variabel dependen. Sebaliknya, semakin kecil nilai R square, maka kemampuan variabel-variabel independen dalam menjelaskan variasi variabel dependen semakin terbatas. Nilai R square memiliki kelemahan yaitu nilai R square akan meningkat setiap ada penambahan satu variabel independen meskipun variabel independen tersebut tidak berpengaruh signifikan terhadap variabel dependen. Oleh karena itu, digunakan nilai adjusted R square untuk mengevaluasi mana model regresi terbaik. Universitas Sumatera Utara Tabel 4.11 Hasil Analisis Koefisien Korelasi dan Koefisien Determinasi Model Summary Model Summary b Model R R Square Adjusted R Square Std. Error of the Estimate 1 .759 a .576 .537 1.20874 a. Predictors: Constant, Ln_MBV, Ln_NPM b. Dependent Variable: Ln_Pertumbuhan_laba Sumber: Data diolah penulis, 2010 Tabel 4.11 menunjukkan bahwa nilai koefisien korelasi R sebesar 0.759 yang berarti bahwa korelasi atau hubungan antara variabel pertumbuhan laba dengan variabel independennya Ln_NPM, Ln_MBV erat. Menurut Situmorang 2008, untuk memastikan tipe hubungan antar variabel dapat dilihat pada tabel berikut ini: Tabel 4.12 Tabel Hubungan antar Variabel Nilai Interpretasi 0.0 – 0.19 Sangat Tidak Erat 0.2 – 0.39 Tidak Erat 0.4 - 0.59 Cukup Erat 0.6 – 0.79 Erat 0.8 – 0.99 Sangat Erat Angka koefisien determinasi Adjusted R Square adalah 0.576. Hal ini berarti 57,6 dari Ln_pertumbuhan laba dijelaskan oleh variasi dari kedua variabel independen Ln_NPM, Ln_MBV, sedangkan sisanya 42,4 lagi dijelaskan oleh variasi atau faktor lainnya. Universitas Sumatera Utara

3. Uji Signifikansi Simultan

Dokumen yang terkait

Analisis Rasio Keuangan Untuk Memprediksikan Pertumbuhan Laba Pada Perusahaan Manufaktur Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia

3 58 100

Pengaruh Pertumbuhan Rasio Keuangan Terhadap Pertumbuhan Laba pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia Periode 2008-2010

1 36 101

Pengaruh Rasio Keuangan Terhadap Pertumbuhan Laba Pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di bursa Efek Indonesia Periode 2009-2013

2 85 108

ANALISIS RASIO KEUANGAN UNTUK MEMPREDIKSI PERTUMBUHAN LABA PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR YANG TERDAFTAR PADA BURSA EFEK INDONESIA

0 8 38

ANALISIS RASIO KEUANGAN UNTUK MEMPREDIKSI PERTUMBUHAN LABA PADA PERUSAHAAN PERBANKAN YANG Analisis Rasio Keuangan Untuk Memprediksi Pertumbuhan Laba Pada Perusahaan Perbankan Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia Periode 2012-2014.

0 3 13

Pengaruh Rasio Keuangan dalam Memprediksi Pertumbuhan Laba pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di Bursa efek Indonesia.

0 0 25

Analisis Rasio Keuangan Untuk Memprediksikan Pertumbuhan Laba Pada Perusahaan Manufaktur Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia

0 4 15

Analisis Rasio Keuangan Untuk Memprediksikan Pertumbuhan Laba Pada Perusahaan Manufaktur Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia

0 1 13

Pengaruh Pertumbuhan Rasio Keuangan Terhadap Pertumbuhan Laba pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia Periode 2008-2010

0 1 22

Pengaruh Rasio Keuangan Terhadap Pertumbuhan Laba Pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di bursa Efek Indonesia Periode 2009-2013

0 2 11