Jenis dan Sumber Data Jadwal Penelitian Tabel 3.4

22. PT Multi Prima Sejahtera Tbk √ √ √ 23. PT Nipress Tbk √ √ √ 24. PT Indo Tambang Raya Megah Tbk √ √ √ 25. PT Holcim Indonesia Tbk √ √ √ 26. PT Semen Gresik Tbk √ √ √ 27. PT Sorini Agro Asia Corporindo Tbk √ √ √ 28. PT Kimia Farma Tbk √ √ X 29. PT Suparma Tbk √ √ √ 30. PT Sumalindo Lestari Jaya Tbk √ √ √ 31. PT Indorama Syntetics Tbk √ √ X 32. PT International Nickel Indnesia Tbk √ √ √ 33. PT Trias Sentosa Tbk √ √ √ 34. PT Tempo Scan Pacific Tbk √ √ √ 35. PT Unilever Indonesia Tbk √ √ √ Sumber: Data diolah penulis, 2010 Perusahaan-perusahaan manufaktur yang memenuhi ketiga kriteria tersebut ada sebanyak 30 perusahaan. Dengan demikian jumlah sampel dalam penelitian ini adalah sebanyak 30 perusahaan.

C. Jenis dan Sumber Data

Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini merupakan data kuantitatif yaitu data yang diukur dalam suatu skala secara numerik Kuncoro, 2003 : 124. Data yang digunakan adalah laporan keuangan tahunan perusahaan-perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia pada tahun 2008 dan 2009. Data ini merupakan data sekunder yaitu data yang diperoleh dari sumber kedua atau sumber sekunder dari data yang kita butuhkan Bungin, 2005 : 122. Data tersebut diperoleh dari Indonesian Capital Market Directory ICMD 2009 dan laporan keuangan tahunan annual report tahun 2009 di Bursa Efek Indonesia. Universitas Sumatera Utara

D. Definisi Operasional dan Pengukuran Variabel Penelitian

Variabel-variabel yang digunakan dalam penelitian ini adalah variabel independen bebas dan variabel dependen terikat.

1. Variabel independen bebas

Variabel independen menurut Sugiyono 2006 : 3 adalah “variabel yang menjadi sebab timbulnya atau berubahnya variabel dependen variabel terikat”. Variabel independen yang digunakan dalam penelitian ini adalah rasio keuangan yang terdiri dari net profit margin dan market book value.

a. Net Profit Margin NPM

Net Profit Margin X 1 adalah kemampuan sales penjualan perusahaan untuk memperoleh laba Brigham and Gapenski, 1996:42. NPM = Laba bersih setelah pajak × 100 Penjualan bersih Dalam penelitian ini, rumus untuk mengukur pertumbuhan Net Profit Margin yaitu dengan: 100 1 - tahun t NPM 1 - Tahun t NPM - Tahun t NPM x

b. Market Book Value MBV

Market Book Vakue X 2 adalah perbandingan harga saham dipasar dengan nilai buku saham tersebut yang di gambarkan di Neraca. Market Book Value = Universitas Sumatera Utara Dalam penelitian ini, rumus untuk mengukur pertumbuhan Market Book Value yaitu dengan: 100 1 - Tahun t MBV 1 - Tahun t MBV - Tahun t MBV x

2. Variabel dependen terikat

Variabel dependen menurut Sugiyono 2006 : 3 adalah “variabel yang dipengaruhi atau yang menjadi akibat, karena adanya variabel bebas”. Variabel dependen dalam penelitian ini adalah pertumbuhan laba bersih dari setiap perusahaan yang terpilih menjadi sampel. Pertumbuhan laba perusahaan menyatakan berapa besar peningkatan laba perusahaan. Rumus untuk menghitung pertumbuhan laba dinyatakan sebagai berikut: Pertumbuhan Laba = 100 Tahun Bersih Laba Tahun Bersih Laba - Tahun Bersih Laba 1 - t 1 - t t x Definisi operasional dan pengukuran variabel penelitian disajikan dalam tabel 3.2. Tabel 3.2 Defenisi Operasional dan Pengukuran Variabel Penelitian Variabel Indikator Sub Variabel Skala X 1 Pertumbu han NPM Net Profit Margin, yaitu kemampuan perusahaan menghasilkan keuntungan yang diperoleh dari setiap penjualan. Penjualan Bersih Laba = NPM 100 1 - tahun t NPM 1 - Tahun t NPM - Tahun t NPM x Rasio X 2 Pertumbu han MBV Market Book Value, indikator yang umumnya dipakai investor untuk mengukur tingkat ketertarikan terhadap harga saham tertentu.. Buku Nilai Saham Pasar Nilai = MBV 100 1 - Tahun t MBV 1 - Tahun t MBV - Tahun t MBV x Rasio Universitas Sumatera Utara Variabel Indikator Sub Variabel Skala Y Pertumbu han Laba Perubahan laba, yaitu peningkatan laba bersih. 100 1 - Tahun t Bersih Laba 1 - Tahun t Bersih Laba - Tahun t Bersih Laba x Rasio Sumber: Data diolah penulis, 2010

E. Metode Analisis Data

1. Statistik Deskriptif

Statistik deskriptif merupakan statistik yang menggambarkan fenomena atau karakteristik dari data Jogiyanto, 2004 : 163. Statistik deskriptif memberikan gambaran atau deskripsi suatu data yang dilihat dari nilai rata-rata mean, standar deviasi, varian, maksimum, minimum, sum, range, kurtosis, dan skewness kemencengan distribusi. Dalam penelitian ini penulis menjabarkan statistik deskriptif berupa mean, maksimum, minimum, dan standar deviasi.

2. Pengujian Asumsi Klasik

Metode analisis data yang digunakan adalah model analisis regresi berganda dengan bantuan software SPSS versi 16 for Windows. Untuk menghasilkan suatu model yang baik, analisis regresi memerlukan pengujian asumsi klasik sebelum melakukan pengujian hipotesis. Pengujian asumsi klasik tersebut meliputi uji normalitas, uji multikolinearitas, uji heteroskedastisitas, dan uji autokorelasi.

a. Uji Normalitas

Menurut Ghozali 2005 : 110 “ uji normalitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi, variabel pengganggu atau residual memiliki distribusi normal”. Cara yang dapat digunakan untuk menguji apakah variabel pengganggu atau residual memiliki distribusi normal adalah dengan Universitas Sumatera Utara melakukan uji Kolmogorov-Smirnov terhadap model yang diuji. Kriteria pengambilan keputusan adalah apabila nilai signifikansi atau probabilitas 0.05, maka residual memiliki distribusi normal dan apabila nilai signifikansi atau probabilitas 0.05, maka residual tidak memiliki distribusi normal. Selain itu, uji normalitas juga dapat dilakukan dengan melakukan analisis grafik normal probability plot dan grafik histogram. Dasar pengambilan keputusan dalam uji normalitas menurut Ghozali 2005 : 110 sebagai berikut: 1 jika data menyebar disekitar garis diagonal dan mengikuti arah garis diagonal atau grafik histogramnya menunjukkan pola distribusi normal, maka model regresi memenuhi asumsi normalitas dan 2 jika data menyebar jauh dari diagonal dan atau tidak mengikuti arah garis diagonal atau grafik histogram tidak menunjukkan pola distribusi normal, maka model regresi tidak memenuhi asumsi normalitas.

b. Uji Multikolinearitas

Uji multikolinearitas bertujuan untuk menguji apakah model regresi ditemukan adanya korelasi antar variabel bebas independen. Model regresi yang baik seharusnya tidak terjadi korelasi di antara variabel independen Ghozali, 2005 : 91. Multikolinearitas dapat dideteksi dengan melihat nilai tolerance dan variance inflation factor VIF. Nilai cut off yang umum dipakai untuk menunjukkan adanya multikolinearitas adalah nilai tolerance 0.10 atau sama dengan nilai VIF 10 Ghozali, 2005 : 92.

c. Uji Heteroskedastisitas

Menurut Ghozali 2005 : 105 “uji heteroskedastisitas bertujuan menguji apakah dalam model regresi terjadi ketidaksamaan variance dari residual satu pengamatan ke pengamatan yang lain”. Model regresi yang baik adalah tidak Universitas Sumatera Utara terjadi heteroskedastisitas. Cara mendeteksi ada atau tidaknya heteroskedastisitas adalah dengan melihat grafik plot antara nilai prediksi variabel dependen. Menurut Ghozali 2005 : 105 dasar analisis untuk menentukan ada atau tidaknya heteroskedastisitas yaitu: 1 jika ada pola tertentu, seperti titik-titik yang ada membentuk pola tertentu yang teratur bergelombang, melebar kemudian menyempit, maka mengindikasikan telah terjadi heteroskedastisitas, 2 jika tidak ada pola yang jelas, serta titik-titik menyebar di atas dan di bawah angka 0 pada sumbu Y, maka tidak terjadi heteroskedastisitas. Uji Heteroskedastisitas dilakukuan dengan 2 pendekatan, yaitu: a Pendekatan Grafik b Pendekatan Statistik

d. Uji Autokorelasi

Menurut Ghozali 2005 : 95 “uji autokorelasi bertujuan menguji apakah dalam model regresi linear ada korelasi antara kesalahan pengganggu pada periode t dengan kesalahan pengganggu pada periode t-1 sebelumnya”. Cara yang dapat dilakukan untuk mendeteksi ada atau tidaknya autokorelasi adalah dengan melakukan uji Durbin Watson. Pengambilan keputusan ada tidaknya autokorelasi dapat dilihat dalam tabel 3.3. Tabel 3.3 Kriteria Pengambilan Keputusan Uji Durbin Watson Hipotesis Nol Keputusan Jika Tidak ada autokorelasi positif Tolak 0 d dl Tidak ada autokorelasi positif No decision dl ≤ d ≤ du Tidak ada korelasi negatif Tolak 4 − dl d 4 Tidak ada korelasi negatif No decision 4 − du ≤ d ≤ 4 − dl Universitas Sumatera Utara Hipotesis Nol Keputusan Jika Tidak ada korelasi, positif atau negatif Tidak ditolak Du d 4 − du Sumber: Ghozali, 2005 : 96

3. Pengujian Hipotesis

Hipotesis penelitian diuji dengan menggunakan analisis regresi linear berganda. Model regresi untuk menguji hipotesis tersebut dinyatakan dalam bentuk fungsi perubahan laba. Y = β + β 1 X 1 + β 2 X 2 + e Y = pertumbuhan laba β = konstanta X 1 = net profit margin X 2 = market to book value β1, β2 = koefisien regresi e = variabel pengganggu

a. Adjusted R

2 Pengujian Adjusted R 2 digunakan untuk mengukur proporsi atau persentase sumbangan variabel independen yang diteliti terhadap variasi naik turunnya variabel dependen. Adjusted R 2 berkisar antara nol sampai dengan 1 ≤ Adjusted R 2 ≤1. Hal ini berarti bila adjusted R 2 = 0 menunjukkan tidak adanya pengaruh antara variabel independen terhadap variabel dependen. Bila adjusted R 2 semakin besar mendekati 1, menunjukkan semakin kuatnya pengaruh variabel independen terhadap variabel dependen, dan bila adjusted Universitas Sumatera Utara R 2 semakin kecil mendekati 0, maka dapat dikatakan semakin kecilnya pengaruh variabel independen terhadap variabel dependen.

b. Uji signifikansi simultan

Secara simultan, pengujian hipotesis dilakukan dengan uji F-test. Menurut Ghozali 2005 : 84 “uji statistik F pada dasarnya menunjukkan apakah semua variabel independen atau bebas yang dimasukkan dalam model mempunyai pengaruh secara bersama-sama terhadap variabel dependen terikat”. Uji ini dilakukan dengan membandingkan signifikansi F hitung dengan ketentuan: − jika F hitung F tabel pada α 0.05, maka H 1 ditolak dan − jika F hitung F tabel pada α 0.05, maka H 1 diterima.

c. Uji signifikansi parsial

Secara parsial, pengujian hipotesis dilakukan dengan uji t-test. Menurut Ghozali 2005 : 84 “uji statistik t pada dasarnya menunjukkan seberapa jauh pengaruh satu variabel penjelas independen secara individual dalam menerangkan variabel dependen”. Uji ini dilakukan dengan membandingkan signifikansi t hitung dengan ketentuan: − jika t hitung t tabel pada α 0.05, maka H i ditolak dan − jika t hitung t tabel pada α 0.05, maka H i diterima. Universitas Sumatera Utara

F. Jadwal Penelitian Tabel 3.4

Jadwal Penelitian Tahapan Penelitian Bulan Jan Feb Mar Apr Mei Pencarian Data Awal Penyelesaian Proposal Bimbingan dan Perbaikan Proposal Seminar Proposal Pengumpulan dan Pengolahan Data Analisis Data Bimbingan Skripsi Penyelesaian Skripsi Sumber: Data diolah penulis, 2010 Universitas Sumatera Utara

BAB IV ANALISIS HASIL PENELITIAN

A. Data Penelitian

Objek penelitian ini adalah perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia. Pada tanggal 30 November 2007 Bursa Efek Jakarta BEJ dan Bursa Efek Surabaya BES resmi berganti nama menjadi Bursa Efek Indonesia BEI. Setelah dilakukan pemilihan sampel dengan teknik purposive sampling diperoleh 30 perusahaan. Daftar perusahaan berdasarkan tanggal listing di Bursa Efek Indonesia dapat dilihat pada tabel 4.1. Tabel 4.1 Daftar Sampel Perusahaan Manufaktur No Stocks Nama Emiten Tanggal Berdiri Tanggal Listing 1 ADMG Polychem Indonesia 25 April 1986 20 Oktober 1993 2 ARNA Arwana Citra Mulia 22 Februari 1993 17 Juli 2001 3 ASII Astra International 20 Februari 1957 04 April 1990 4 AUTO Astra Otoparts 20 september 1991 15 Juni 1998 5 BUDI Budi Acid Jaya 15 Januari 1979 08 Mei 1995 6 ESTI Ever Shine Textile Inds 11 Desember 1973 13 Oktober 1992 7 GDYR Goodyear Indonesia 26 Januari 1917 22 Desember 1980 8 GGRM Gudang Garam 26 Juni 1958 27 Agustus 1990 9 GJTL Gajah Tunggal 24 Agustus 1951 08 Mei 1990 10 HDTX Panasia Indosyntec 06 April 1973 06 Juni 1990 11 IGAR Kageo Igar Jaya 30 Oktober 1975 31 Desember 2008 12 INCI Intanwijaya Internasional 23 April 1982 24 Juli 1990 13 INDF Indofood Sukses Makmur 14 Agustus 1990 14 Juli 1994 14 ELSA Elnusa 25 Januari 1969 06 Februari 2008 15 INTP Indocement Tunggal Prakasa 16 Januari 1985 05 desember 1989 16 KDSI Kedawung Setia Industrial 09 Januari 1973 29 Juli 1996 17 KKGI Resource Alam Indonesia 8 Juli 1981 1 Juli 1991 18 KLBF Kalbe Farma 10 September 1966 30 Juli 1991 19 LPIN Multi Prima Sejahtera 07 Januari 1982 05 Februari 1990 20 NIPS Nipress 24 April 1975 24 Juli 1991 21 ITMG Indo Tambang Raya Megah 02 September 1987 18 Desember 2007 Universitas Sumatera Utara

Dokumen yang terkait

Analisis Rasio Keuangan Untuk Memprediksikan Pertumbuhan Laba Pada Perusahaan Manufaktur Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia

3 58 100

Pengaruh Pertumbuhan Rasio Keuangan Terhadap Pertumbuhan Laba pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia Periode 2008-2010

1 36 101

Pengaruh Rasio Keuangan Terhadap Pertumbuhan Laba Pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di bursa Efek Indonesia Periode 2009-2013

2 85 108

ANALISIS RASIO KEUANGAN UNTUK MEMPREDIKSI PERTUMBUHAN LABA PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR YANG TERDAFTAR PADA BURSA EFEK INDONESIA

0 8 38

ANALISIS RASIO KEUANGAN UNTUK MEMPREDIKSI PERTUMBUHAN LABA PADA PERUSAHAAN PERBANKAN YANG Analisis Rasio Keuangan Untuk Memprediksi Pertumbuhan Laba Pada Perusahaan Perbankan Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia Periode 2012-2014.

0 3 13

Pengaruh Rasio Keuangan dalam Memprediksi Pertumbuhan Laba pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di Bursa efek Indonesia.

0 0 25

Analisis Rasio Keuangan Untuk Memprediksikan Pertumbuhan Laba Pada Perusahaan Manufaktur Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia

0 4 15

Analisis Rasio Keuangan Untuk Memprediksikan Pertumbuhan Laba Pada Perusahaan Manufaktur Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia

0 1 13

Pengaruh Pertumbuhan Rasio Keuangan Terhadap Pertumbuhan Laba pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia Periode 2008-2010

0 1 22

Pengaruh Rasio Keuangan Terhadap Pertumbuhan Laba Pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di bursa Efek Indonesia Periode 2009-2013

0 2 11