25 Berdasarkan pendapat para ahli di atas dapat disimpulkan bahwa
macam-macam komunikasi internal kepala sekolah ada tiga, yaitu komunikasi vertikal pimpinan dengan bawahan, dan sebaliknya, komunikasi horizontal
sejajar, pimpinan dengan pimpinan atau karyawan dengan karyawan, dan komunikasi diagonal antar pegawai dengan kedudukan yang berbeda.
e. Hambatan dalam Komunikasi Internal Kepala Sekolah
Dalam berkomunikasi pada suatu organisasi pasti ada hambatan- hambatannya. Berikut akan dijelaskan hambatan-hambatan komunikasi internal
menurut beberapa ahli. Menurut Wursanto 1987: 70, hambatan-hambatan dalam pelaksanaan
komunikasi internal yaitu sebahai berikut. 1 Hambatan komunikasi yang bersifat teknis
2 Hambatan komunikasi perilaku 3 Hambatan bahasa
4 Hambatan struktur 5 Hambatan jarak
6 Hambatan latar belakang Sedangkan menurut Suranto 2005: 59, hambatan-hambatan dalam
pelaksanaan komunikasi internal yaitu: 1 Hambatan sosiologis
2 Hambatan psikologis 3 Hambatan semantis
4 Hambatan mekanis 5 Hambatan ekologis
26 Dari pendapat para ahli di atas dapat diambil kesimpulan bahwa
komunikasi internal kepala sekolah merupakan hubungan-hubungan yang terjadi di dalam lingkungan organisasi sekolah secara vertikal, horizaontal, dan
diagonal. Adapun indikatornya yaitu komunikasi secara lisan dan tulisan.
B. Penelitian yang Relevan
Berdasarkan penelitian Tangguh Setya Permana 2010, yang berjudul “Kontribusi Persepsi Guru tentang Supervisi Kepala Sekolah dan Motivasi Kerja
Guru terhadap Kinerja Guru Mata Diklat Produktif di SMK Negeri 1 Magelang”. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh dan besarnya
sumbangan antara persepsi guru tetang supervisi kepala sekolah dan motivasi kerja guru baik secara sendiri-sendiri maupun secara bersama-sama terhadap
kinerja guru mata diklat produktif di SMK Negeri 1 Magelang. Subjek penelitian ini adalah guru mata diklat produktif SMK Negeri 1
Magelang yang berjumlah 110 guru. Penelitian ini termasuk penelitian ex-post facto. Metode pengambilan data menggunakan kuesioner model skala Likert
untuk semua variabel. Validitas instrumen penelitian dilakukan dengan analisis butir yang dihitung dengan rumus korelasi Product Moment. Reliabilitas
instrumen dihitung dengan menggunakan rumus Alpha Cronbach. Sebelum dilakukan analisis data terlebih dahulu diadakan pengujian persyarata analisis
yang meliputi uji normalitas, uji linearitas, dan uji multikolinearilitas. Teknik analisis data yang dipakai untuk menguji hipotesis adalah dengan teknik analisis
korelasi Product Moment dan teknik analisis regresi ganda dua prediktor pada taraf signifikansi 5.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa: 1 persepsi guru tentang supervisi kepala sekolah di SMK Negeri 1 Magelang secara efektif berkontribusi sebesar