33
2.5 Informasi dan Teknologi IT
Menurut  TheDictionary  of  Computers,  Information Processing  and  Telecommunications
Hariyadi  dalam Ardoni,2006  teknologi  informasi  diberikan  batasan
sebagai teknologi pengadaan, pengolahan, penyimpanan, dan  penyebaran  berbagai  jenis  informasi  dengan
memanfaatkan  komputer  dan  telekomunikasi.  Komputer diperlukan  untuk  menginput,  memproses,  menyimpan,
dan menghasilkan output data. Komputer  adalah  serangkaian  atau  sekelompok
mesin  elektronik  yang  terdiri  dari  ribuan  bahkan  jutaan komponen  yang  dapat  saling  bekerja  sama,  serta
membentuk  sebuah  sistem  kerja  yang  rapi  dan  teliti. Sistem
ini kemudian
dapat digunakan
untuk melaksanakan  serangkaian  pekerjaan  secara  otomatis,
berdasarkan  urutan  instruksi  ataupun  program  yang diberikan kepada komputer Noersasongko, 2013.
Menurut  Bodnar  dan  Hopwood  dalam  Dedi  Rianto 2007, ada  tiga  hal  yang  berkaitan  dengan  penerapan
Informasi  dan  Teknologi  IT  menggunakan  komputer yaitu: a Perangkat keras hardware; b Perangkat lunak
software;  dan  c  Pengguna  brainware.  Ketiga  elemen tersebut saling interaksi dan dihubungkan dengan suatu
perangkat masukan keluaran input-output data. Menurut  Basuki  2010  ada  beberapa  istilah  yang
berkaitan  dengan  penggunaan  mesin  dan  komputer  di perpustakaan  yaitu;  mekanisasi,  komputerisasi,  dan
otomasi.  Mekanisasi  disebut  sebagai  penggunaan  mesin di perpustakaan, pada kegiatan tersebut tenaga manusia
lebih  dominan  daripada  mesin.  Komputerisasi  diartikan
34 sebagai  penggunaan  komputer. Otomasi  perpustakaan
adalah penggunaan teknologi informasi di perpustakaan, didalamnya  pemanfaatan  Informasi  dan  Teknologi  IT
lebih dominan daripada peran manusia. Sejalan dengan Noersasongko 2013,  menjelaskan
bahwa  perangkat  keras  hardware  komputer  dapat diartikan sebagai peralatan fisik komputer, dapat dilihat,
dipegang  ataupun juga dipindahkan.  Perangkat  lunak software  prosedur  pengoperasian  komputer  itu  sendiri
yang telah ditetapkan sebelumnya. Pengguna brainware bisa  mencakup  orang  yang  bekerja  secara  langsung
menggunakan  komputer  sebagai  alat  bantu,  atau  orang yang  tidak  bekerja  secara  langsung  menggunakan
komputer,  tetapi  menerima  hasil  kerja  dari  komputer yang berbentuk laporan.
Menurut Bustari 2007 dalam jurnal dengan judul Mengembangkan  Perpustakaan  Sekolah  Melalui  Otomasi
Perpustakaan menjelaskan  bahwa  penerapan  teknologi informasi  di  perpustakaan  dapat  difungsikan  dalam
berbagai  bentuk,  diantaranya:  1  Penerapan  teknologi informasi
digunakan sebagai
sistem informasi
manajemen  perpustakaan.  Bidang  pekerjaan  yang  dapat diintegrasikan  dengan  sistem  informasi  manajemen
perpustakaan  adalah  pengadaan,  inventarisasi,  sirkulasi bahan  pustaka,  pengelolaan  anggota,  data  statistik  dan
sebagainya. Fungsi ini sering diistilahkan sebagai bentuk otomasi  perpustakaan;  2  Penerapan teknologi  informasi
sebagai  sarana  untuk  menyimpan,  mendapatkan  dan menyebarluaskan  informasi  ilmu  pengetahuan  dalam
35 format  digital.  Bentuk  penerapan  teknologi  informasi  ini
sering dikenal dengan perpustakaan digital. Perpustakaan
dengan menggunakan
sistem Informasi  dan  Teknologi  IT juga terdapat  berbagai
permasalahan.  Permasalahan  tersebut tentunya akan menghambat  kinerja  dalam  pelayanan.  Menurut  Basuki
2010  hambatan  tersebut  diantaranya:  1  Mahalnya perangkat  keras  dan  perangkat  lunak  dipasaran.  Bagi
perpustkaan yang pertama kali ingin menerapkan sistem ini  harus  menyediakan  perangkat  keras  dan  perangkat
lunak. Perangkat
keras daintaranya
seperangkat komputer  yang  standar.  Sedangkan  perangkat  lunak
yang dimaksud
adalah pembelian
software dan
pemasangan internet. Namun sekarang software aplikasi perpustakaan  dapat  diunduh  secara  gratis  di  internet,
karena  sudah  tersedia  secara  terbuka  open  source kemudian dapat dikembangkan sendiri oleh pustakawan;
2  Belum  tersedianya  format  MARC  dalam  Bahasa Indonesia,
namun sekarang
sejalan dengan
perkembangan  IPTEK  sudah  ditemukannya  IndoMARC; 3  Pustakawan  dalam  studi  perpustakaan  belum
dibekalinya  mata  kuliah  teknologi  informasi  khususnya bidang perpustakaan, dan; 4 Tidak semua sekolah telah
memiliki tenaga  pustakawan  yang  sesuai  dengan
kompetensinya.  Kompetensi  yang  dimaksud  sebagai tenaga  pustakawan  minimal  telah  lulus  kuliah  studi
perpustakaan  baik  diploma  maupun  sarjana  S1. Kenyataan  dilapangan  masih ditemukan adanya  tenaga
perpustakaan  yang  berlatar  belakang  sarjana  non perpustakaan.
36
2.6 Penelitian yang Relevan