ilmiah, serta pendistribusian informasi yang dilakukan kepada para informan. Dalam penelitian ini, studi dokumentasi yang dilakukan oleh peneliti adalah pengumpulan
data melalui pencatatan atau data-data tertulis untuk memperoleh data mengenai kegiatan-kegiatan MGMP dalam mengembangkan kompetensi profesional guru
Penjas Orkes. 3.4.4 Kuesioner
Angket atau kuesioner merupakan suatu teknik pengumpulan data secara tidak langsung peneliti tidak langsung bertanya jawab dengan responden.
Instrumen atau alat pengumpulan datanya juga disebut angket berisi sejumlah pertanyaan-pertanyaan yang harus dijawab atau direspon oleh responden. Responden
mempunyai kebebasan untuk memberikan jawaban atau respon sesuai dengan presepsinya.
3.5 Teknik Cuplikan
Pada penelitian ini, teknik cuplikan menggunakan
purposive sampling
. Artinya, sumber data dipilih melalui seleksi berdasarkan pertimbangan dan tujuan
tertentu. H.B Sutopo 2006 menjelaskan bahwa dalam
purposive sampling
, peneliti memilih informannya berdasarkan posisi dengan akses tertentu yang dianggap
memiliki informasi berdasarkan permasalahan secara mendalam. Pembina, ketua, pengurus dan guru Penjas Orkes yang menjadi anggota MGMP Penjas Orkes SMP
Kota Salatiga, akan dijadikan sasaran penelitian terlebih dahulu dengan dipilih berdasarkan karakteristiknya sesuai dengan kebutuhan dan kemantapan peneliti
dalam perolehan data. Pada penelitian digunakan pula cuplikan waktu
time sampling
untuk melihat aktivitas MGMP dalam mengembangkan kompetensi profesional guru Penjas Orkes. Hal ini karena tidak semua aktivitas MGMP sering
dilakukan, sehingga dipilih waktu-waktu tertentu berdasarkan pelaksanaan program kerja untuk melakukan pengamatan tentang aktivitas MGMP dalam pengembangan
kompetensi profesional guru Penjas Orkes.
3.6 Validitas Data
Validitas data sangat penting dalam proses pemaparan hasil penelitian, pembahasan, dan penarikan simpulan. Dengan adanya validitas data, maka analisis
dan penarikan simpulan telah dilandasi oleh kebenaran, karena berasal dari data yang telah teruji kebenarannya.
Pengujian validitas data dalam penelitian ini dilakukan dengan teknik trianggulasi. Lexy J. Moleong 2000 menjelaskan bahwa teknik trianggulasi adalah
teknik pemeriksaan validitas data yang memanfaatkan sesuatu yang lain di luar data itu untuk keperluan pengecekan atau sebagai pembanding terhadap data itu. Dengan
demikian, trianggulasi merupakan sebuah pandangan yang bersifat multiperspektif. Patton dalam Sutopo, 2006:92 menyatakan ada empat macam teknik trianggulasi,
yakni 1 trianggulasi data, 2 trianggulasi peneliti, 3 trianggulasi metodologis, dan 4 trianggulasi teoretis.
Trianggulasi yang digunakan dalam penelitian ini adalah trianggulasi data. Melalui trianggulasi data, peneliti menggunakan beberapa sumber data yang berbeda