Rancangan Penelitian Leukosit Potensi dan Karakteristik BAL Isolat Kefir dan Biji Kefir sebagai Imunomodulator pada Hewan Coba.

pertama diambil, dimasukkan dalam sumur kedua dan dihomogenkan. Prosedur pengenceran ini dilakukan sampai pada sumur terakhir. setelah itu ke dalam kesepuluh sumur tadi ditambahkan antigen berupa suspense Escherichia coli sebanyak 50 µl, dihomogenkan dan diinkubasi selama 5 – 10 menit. Keberadaan antibodi ditunjukkan dengan adanya aglutinasi.

5.11 Rancangan Penelitian

Penelitian ini menggunakan pola faktorial dalam rancangan acak lengkap dengan ulangan sebanyak dua kali. Pengaruh perlakuan terhadap parameter dianalisis dengan analisis ragam. Bila analisis ragam menunjukkan perbedaan nyata p0,05, maka dilanjutkan dengan uji duncan steel dan torrie, 1991. s el darah putih merupakan bagian dari darah yang berperan dalam pertahanan dan kekebalan tubuh. Sel darah putih terdiri dari limfosit, neutroil, monosit, eosinoil, dan basophil Rengganis, 2009.

6.1 Leukosit

data hasil pemeriksaan leukosit darah mencit selama penelitian 2011 disajikan pada tabel 1. BAB VI SEL DARAH PUTIH Tabel 1 Rata-rata Jumlah Leukosit Darah Mencit yang Diberi Keir Perlakuan Lama Waktu Pemberian 0 hari 7 hari 14 hari 21 hari 28 hari ------- --------------- 10 3 selmm 3 ----------------------------------- KNE 2,65 aCD ±0,49 2,5 aC ± 0,71 2,85 aCD ± 0,35 1,5 aCD ± 0,0 3,10 aD ± 0,14 Keir 0,1 3,95 abCD ±0,49 1,95 abC ± 0,21 4,0 abCD ± 0,85 1,70 abCD ± 0,21 5,93 abD ± 0,79 Keir 0,2 4,45 abCD ±1,20 2,05 abC ± 0,35 5,30 abCD ± 0,42 2,25 abCD ± 0,92 6,43 abD ± 0,70 Keir 0,3 3,95 bCD ± 0,49 2,55 bC ± 0,35 4,65 bCD ± 0,78 4,60 bCD ± 0,71 7,15 bD ± 0,49 Keterangan: Superscript dengan huruf kecil berbeda dalam satu baris menyatakan perbedaan yang nyata p0,05 Superscript dengan huruf besar yang berbeda dalam satu kolom menyatakan perbedaan yang nyata p 0,05 Jumlah leukosit darah mencit yang diperiksa selama penelitian berkisar antara 1,5 - 7,15 x 10 3 selmm 3 . Jumlah leukosit sampai akhir penelitian mengalami peningkatan pada semua perlakuan. Peningkatan jumlah leukosit tersebut masih dalam batas normal jumlah leukosit darah mencit, yaitu antara 6-15 x 10 3 selmm 3 . Rata-rata jumlah leukosit mencit kontrol meningkat 16,98 dari 2,65 x 10 3 selmm 3 menjadi 3,10 x 10 3 selmm 3 . Rata-rata jumlah leukosit mencit yang diberi keir meningkat 74,39 dari 4,1 x10 3 selmm 3 sebelum diberi keir menjadi 6,5 x 10 3 selmm 3 setelah diberi keir selama 28 hari. Peningkatan jumlah leukosit terbesar terjadi pada mencit yang diberi perlakuan keir 0,3 yaitu sebesar 81,01 yaitu dari 3,95 x 10 3 selmm 3 menjadi 7,15 x 10 3 selmm 3 . Peningkatan jumlah leukosit dengan pemberian keir pada konsentras berbeda tidak berbeda nyata p 0,05 dibandingkan dengan kontrol, dan antarperlakuan kecuali antara perlakuan konsentrasi pemberian keir 0,1 dengan 0,3 dari bobot badan p 0,05. Fuller 1992 menyatakan bahwa mikroba probiotik hendaknya dikonsumsi secara kontinu agar diperoleh efek yang menyehatkan. Peningkatan respon kekebalan seluler terjadi selama penelitian ditandai dengan meningkatnya jumlah leukosit dalam darah. Bakteri probiotik yang dikonsumsi melapisi permukaan mukosa usus dan berinteraksi dengan sel-sel kekebalan yang ada pada lapisan epithel dan lamina propria pada saluran pencernaan. Jumlah leukosit darah mencit yang diperiksa selama penelitian berkisar antara 0,53 – 7,93 x 10 3 selmm 3 . Jumlah leukosit sampai akhir penelitian mengalami peningkatan hanya pada perlakuan dengan L.paracasei . Peningkatan jumlah leukosit tersebut masih di bawah batas normal jumlah leukosit darah mencit yaitu antara 6 – 15 x 10 3 sel mm 3 . data hasil pemeriksaan leukosit darah mencit selama penelitian 2012 disajikan pada tabel 2. Tabel 2. Rerata Jumlah Leukosit Darah Mencit Perlakuan Lama Waktu Pemberian 7 hari 14 hari 21 hari 28 hari 10 3 selmm 3 KNE 1,37 a ± 0,22 2,45 a ± 1,53 7,93 a ± 11,93 1,42 a ± 1,21 Keir 4,02 b ± 1,90 2,51 a ± 1,11 1,65 a ± 1,51 1,17 a ± 1,89 L. paracasei 0,53 a ± 0,47 0,82 a ± 1,01 1,93 a ± 1,69 2,51 a ± 0,59 L. brevis 3,90 b ± 1,73 2,06 a ± 1,24 1,86 a ± 1,22 2,48 a ± 0,87 Keterangan : Superscript yang berbeda dalam satu baris menyatakan perbedaan yang nyata p0,05. Superscript yang berbeda dalam satu kolom menyatakan perbedaan yang nyata p0,05. Rerata jumlah leukosit mencit kontrol meningkat 3,65 dari 1,37 x 10 3 selmm 3 menjadi 1,42 x 10 3 selmm 3 . Rerata jumlah leukosit mencit yang diberi keir mengalami penurunan sebesar 70,90 dari 4,02 x 10 3 selmm 3 sebelum diberi keir menjadi 1,17 x 10 3 selmm 3 setelah diberi keir selama 28 hari. Peningkatan jumlah leukosit terbesar terjadi pada mencit yang diberi perlakuan L.paracasei yaitu sebesar 373,58 yaitu dari 0,53 x 10 3 selmm 3 menjadi 2,51 x 10 3 sel mm 3 . Peningkatan jumlah leukosit dengan pemberian L.paracasei tidak berbeda nyata p0,05 dibandingkan dengan kontrol. Fuller 1992 menyatakan bahwa mikroba probiotik hendaknya dikonsumsi secara kontinyu agar diperoleh efek yang menyehatkan. Bakteri probiotik yang dikonsumsi melapisi permukaan mukosa usus dan berinteraksi dengan sel – sel kekebalan yang ada pada lapisan epitel dan lamina propria pada saluran pencernaan. Weizman et al. 2005 menjelaskan probiotik bakteri nonpatogen yang berkoloni di usus akan memodiikasi mikroba dan melakukan aktivitas metabolik dengan efek yang menguntungkan inang. Bakteri probiotik secara menguntungkan berefek pada keseimbangan mikroba di usus. Menurut Jawetz et al. 1996, ciri khas patogen antara lain mempunyai kemampuan pelekatan pada sel inang, sel pada jaringan inang, toksigenitas, dan kemampuan untuk menghindari sistem imun inang yang lebih tinggi dari bakteri non patogen. Peningkatan respon kekebalan seluler terjadi selama penelitian dengan perlakuan L.paracasei ditandai dengan meningkatnya jumlah leukosit dalam darah. Anderson 1992 menyatakan leukosit merupakan salah satu komponen darah yang berfungsi sebagai pertahanan nonspesiik yang akan melokalisasi dan mengeliminir patogen melalui fagositosis. Hasil penelitian Mudjiutami et al . 2000, terjadi peningkatan jumlah leukosit setelah diberi immunostimulan memberikan respon positif terhadap daya tahan tubuh. Brown 2000 menambahkan ,peningkatan kekebalan tubuh dapat diketahui dari peningkatan aktivitas sel fagosit, meningkatnya produksi sitokin Gackowska et al ., 2006, dan meningkatnya aktivitas fagositosis erickson dan Hubbard, 2000.

6.2 Limfosit