menurunkan populasi sel B igG
+
dan sel t Cd4
+
. Respon yang ditunjukkan dipengaruhi oleh dosis pemberian.
Penelitian lain menunjukkan pemberian Lactobacillus casei
mampu meningkatkan IgA sekretori spesiik terhadap Salmonella typhimurium.
Keir yang digunakan dalam penelitian ini dibuat dari bji keir yang berasal dari koleksi Lab. Ilmu Ternak
Perah Fakultas Peternakan, iPB, Bogor. Hasil pemeriksaan mikrobiologis menunjukkan jumlah BAL dalam keir
yang digunakan selama penelitian berkisar antara 2,49 x 10
9
– 1.5 x 10
10
cfuml dengan rata-rata sebesar 8,74 x 10
9
cfuml. Perdigon dan Alvares 1992 menyatakan bahwa jumlah bakteri asam laktat yang optimum sebagai probiotik
melalui jalur oral sebesar 6 x 10
9
cfuml dan 2,4 x 10
9
cfuml untuk jalur intraperitoneal. Jadi jumlah BAL dalam keir
yang digunakan dalam penelitian ini sudah mencukupi ketentuan jumlah bakteri yang harus dikonsumsi baik oleh
manusia ataupun hewan percobaan yang digunakan.
2.2 Mikrolora ’Bji’ Keir
Mikroba yang ditemukan pada keir sebagian besar berasal dari starter bji keir yang dipergunakan dalam
proses pembuatannya. Hampir 60 - 80 mikroba bji keir adalah bakteri asam laktat
Lactobacillus yang bersifat homo- dan heterofermentatif, mesoilik dan thermoilik; 20 genus
Lactococcus penghasil asam laktat dan aroma dan 5 sisanya adalah khamir yang memfermentasi laktosa Oberman dan
Libudzisz 1998. Robinson dan Tamine 1981 menyatakan
bahwa bji keir mengandung bakteri asam laktat Lactobacillus keir, Lb brevis, Lb. acidophillus, Lb. helveticus, Lb. bulgaricus,
Lactococcus lactis sbsp. cremoris, Leuconostoc mesentroides sbsp. dextranicum, bateri asam acetat Acetobacter aceti dan yeast
Saccharomyces cerevisiae. sedangkan Anonymous 2005 dan suriasih, et al. 2005 menemukan bakteri asam laktat
Lb. brevis, Lb. fermenti dan Lb. acidophillus pada keir yang diperoleh dari koleksi laboratorium ilmu ternak Perah,
Fakultas Peternakan iPB, Bogor. Ketiganya adalah dari golongan bakteri asam laktat. Perbedaan jenis bakteri dalam
keir ini dipengaruhi oleh negara asal bji keir dan teknik isolasi yang dipakai Farnworth dan Mainville, 2003.
Lactobacillus sp.: Lactobacillus merupakan genus
terbesar dari bakteri asam laktat Axelsson, 1993. Genus Lactobacillus ini bersifat gram-positif, tidak membentuk
spora, bersifat anaerob fakultatif, tumbuh optimum pada kisaran suhu 30-40
O
C namun dapat tumbuh pada suhu 5-35
O
C. Lactobacillus tumbuh pada pH optimum 5,5 - 5,8,
namun secara umum dapat tumbuh pada pH kurang dari 5. sneath
et al., 1986 menyatakan bahwa Lb acidophilus, Lb. bulgaricus dan Lb. helveticus hanya menghasilkan asam
laktat dari fermentasi glukose sedangkan Lb. fermentum dan
Lb. brevis selain menghasilkan asam laktat juga membentuk ethanol, dan CO
2.
Lb. fermentum dan Lb. brevis tumbuh pada suhu 45 - 50
O
C sedangkan Lb. acidophilus tidak tumbuh.
Streptococcus sp.: satu-satunya genus yang berhubungan
dengan makanan adalah Streptococcus thermophillus
Axelsson, 1993. Genus streptococcus ini memiliki sifat
homofermentatif, tumbuh optimum pada suhu 37
O
C, minimum pada suhu 19 - 21
O
C dan maksimum pada suhu 52
O
C. tidak tumbuh pada pH 9,6 , kadar garam 4 tetapi tumbuh pada kadar garam 2,5. Cel bulat atau ovoid,
berpasangan atau membentuk rantai panjang. sneath, et al., 1986.
Lactococcus sp.: genus lactococcus yang paling banyak dipakai pada makanan adalah
Lactococcus lactis. Bakteri genus lactococcus ini tumbuh optimum pada suhu 30
O
C. tidak tumbuh pada suhu 45
O
C, 6,5 naCl dan pH 9,6 sneath,
et al., 1986. spesies bakteri ini dibagi lagi menjadi tiga, yaitu Lac. lactis subsp.
cremoris, Lac. lactis subsp. lactis dan Lac. lactis subsp. hordinae.
Yang sering djumpai pada bahan pangan adalah Lac. lactis subsp. lactis dan Lac. lactis
subsp. cremoris sedangkan Lac. lactis subsp. hordinae tidak jarang dipakai pada bahan pangan. Kedua spesies bakteri
ini menghasilkan asam laktat saja dari fermentasi glukose. Berbeda dengan Lac. lactis subsp
. lactis, Lac. lactis subsp. cremoris
tidak tumbuh pada pH 9,2, temperatur 40
O
C dan 4 naCl, serta dapat menghidrolisa arginin dan memfermentasi
ribosa sneath, et al.,1985 dikutip oleh Axelsson, 1993.
Leuconostoc sp.: bakteri asam laktat genus ini mempunyai
cel berbentuk bulat, tumbuh optimum pada suhu 20 - 30
O
C, atau 5 - 30
O
C. Catalase negatif. Leu.mesentroides membentuk
dextran dai sukrosa Axelsson, 1993, tidak tumbuh pada pH 4,8 atau lebih kecil sneath,
et al., 1986.
3.1 Potensi Bakteri Asam Laktat BAL sebagai Immunomodulator