empat kotak besar Hemasitometer neuber. Jumlah total leukosit = jumlah sel leukosit terhitung x 50 selmm
3
.
5.8 Diferensial leukosit
Pemeriksaan diferensial leukosit dilakukan mengikuti prosedur saikia et al. 2003. Pertama dibuat ulasan darah
di atas gelas objek, dikeringkan dengan udara dan diiksasi dengan metanol selama 5 menit. sediaan dibilas dengan
aquades, dikeringkan dan diwarnai dengan pewarna Giemsa selama 15 menit. setelah itu, sediaan ulas darah
dibilas dengan air mengalir dan dikeringkan. Identiikasi dan penghitungan diferensial leukosit di bawah mikroskop
dengan menggunakan minyak emersi dengan pembesaran 1000 kali. setiap 100 leukosit yang ditemukan, dihitung, dan
dikelompokkan ke dalam masing – masing jenis leukosit, yaitu neutroil, monosit, limfosit, eosinoil, dan basoil.
Penghitungan leukosit menggunakan beberapa lapang pandang sepanjang ulasan yang digeser ke arah tengah
kemudian bergeser sejajar dengan tepi ulasan dan bergerak ke tepi kembali dan seterusnya sampai mencapai jumlah
leukosit sebanyak 100. nilai relatif leukosit yang ditemukan dinyatakan dalam satuan persen.
5.9 Pemeriksaan Indeks Fagositik
darah sebanyak 50 µl dimasukkan ke dalam mikrotiter plate dan ditambahkan suspensi bakteri Escherichia coli
sebanyak 50 µl, dihomogenkan, kemudian diinkubasikan selama 20 menit. setelah itu diambil sebanyak 50 µl,
diteteskan pada objek gelas, dibuat ulasan dan dikeringkan di udara. Spesimen pada objek gelas diiksasi dengan
menggunakan metanol 95 selama 5 menit, dibilas dan dikeringkan. selanjutnya preparat diwarnai dengan
pewarna Giemsa 7 selama 15 menit, dibilas dengan air mengalir dan dikeringkan, diamati di bawah mikroskop.
Aktivitas fagositik diukur berdasarkan persentase sel neutroil dan monosit yang menunjukkan proses fagositosis
saikia et al., 2003.
5.10 Pemeriksaan Titer Antibodi
Pemeriksaan keberadaan antibodi di dalam plasma darah dilakukan dengan prosedur Carpenter 1975. serum
darah diencerkan dengan penambahan PBS Phosfat Bufer Solution secara berseri sebanyak 10 kali : a PBS sebanyak
50 µl dimasukkan dalam 10 sumur mikrotiter. serum dengan jumlah yang sama ditambahkan ke dalam sumur pertama
dan dihomogenkan. sebanyak 50 µl campuran pada sumur
monosit Memfagoosit E.Coli limfosit
Gb. 2
pertama diambil, dimasukkan dalam sumur kedua dan dihomogenkan. Prosedur pengenceran ini dilakukan sampai
pada sumur terakhir. setelah itu ke dalam kesepuluh sumur tadi ditambahkan antigen berupa suspense Escherichia coli
sebanyak 50 µl, dihomogenkan dan diinkubasi selama 5 – 10 menit. Keberadaan antibodi ditunjukkan dengan adanya
aglutinasi.
5.11 Rancangan Penelitian