6.3 Neutroil.
Neutroil merupakan sel darah putih yang berperan sebagai bagian terdepan dari sistem kekebalan tubuh dalam
menghadapi konigurasi asing. Sel neutroil berbentuk bundar dengan diameter 10-12 µm dengan inti bergelambir.
Hasil pemeriksaan diferensial leukosit neutroil penelitian 2011 ditampilkan pada tabel 4.
Tabel 4 Rata-rata Jumlah Neutroil
Perlakuan Lama Waktu Pemberian
0 hari 7 hari
14 hari 21 hari
28 hari ------- --------------- 10
3
selmm
3
----------------------------------- KNE
1216,5
a
± 210,6 240,00
a
± 113,13 686,20
a
±172,81 772,75
a
± 233,7 130,25
a
±9,83 Keir 0,1
1817,0
a
± 227,68 286,30
a
± 31,61 685,60
a
± ±36,20 484,85
a
±79,12 43,275
a
±25,70 Keir 0,2
2919,6
a
± 546,52 282,90
a
± 48,79 1002.10
a
±92,63 220,25
a
±12,09 128,32
a
±7,96 Keir 0,3
1365,1
a
± 60,67 586,35
a
±108,82 651,20
a
± 90,51 480,60
a
±61,09 75,9350
a
±29,54
Keterangan: Superscript dengan huruf kecil berbeda dalam satu baris menyatakan perbedaan
yang nyata p0,05 Superscript dengan huruf besar yang berbeda dalam satu kolom menyatakan perbedaan yang nyata p 0,05
Rata-rata jumlah neutroil pada mencit mengalami penurunan, Pada mencit kontrol jumlah neutroil
mengalami penurunan sebesar 88.8 , dari 1216,5 selmm
3
menjadi 130,2 selmm
3
, namun pada hari ke 14, seminggu setelah disensitisasi dengan bakteri E.coli
, jumlah neutroil meningkat sebesar 94,1, dari 240,0 selmm
3
menjadi 686,2 selmm
3.
Pemberian keir pada mencit menurunkan rata- rata jumlah neutroil pada akhir penelitian sebesar 95,6
dari 2033,6 selmm
3
menjadi 82,66 selmm
3
, namun setelah disensitiasi dengan E. coli
ternyata jumlah neutroil darah
meningkat 107,3 dari rata-rata 376,66 selmm
3
menjadi rata-rata 779,6 selmm
3
. Peningkatan jumlah neutroil tertinggi terjadi pada mencit yang diberi keir 0,2 yaitu
sebesar 254 dari 282,9 selmm
3
menjadi 1002,1 selmm
3
. Neutroil merupakan barisan terdepan dari sistem
kekebalan tubuh untuk melawan invasi patogen. Neutroil biasanya ada dalam peredaran darah dan akan meningkat
dengan cepat apabila terjadi infeksi dan merupakan komponen sel pertahanan tubuh yang pertama sampai
ketempat terjadinya infeksi oleh patogen. Neotroil bergerak dalam pembuluh darah menembus diding kapiler
dan bergerak secara amuboid di dalam jaringan untuk menghancurka antigen. Peningkatan jumlah neutroil yang
terjadi selama penelitian menunjukkan bahwa keir mampu berperan sebagai imunostimulan dengan meningkatkan
produksi sel-sel kekebalan di dalam tubuh.
Hasil pemeriksaan diferensial leukosit neutroil penelitian 2012 ditampilkan pada tabel 5.
Tabel 5. Rerata Jumlah Neutroil Darah Mencit
Perlakuan Lama Waktu Pemberian
7 hari 14 hari
21 hari 28 hari
KNE 353,67
a
±124,44 495,67
a
±89,65 42,33
a
± 5,50 547,33
a
± 343,05 Keir
641,00
bc
± 38,51 135,33
bd
± 78,50 64,67
a
± 74,57 129,00
bc
± 2,65 L. paracasei
88,33
c
± 85,59 63,67
cd
± 64,08 60,67
a
± 71,39 353,33
ac
±152,10 L. brevis
495,6
ac
± 89,65 138,00
d
± 116,05 246
a
± 301,06 380,30
ab
±180,31
Keterangan : Superscript yang berbeda dalam satu baris menyatakan perbedaan yang nyata p0,05.
Superscript yang berbeda dalam satu kolom menyatakan perbedaan yang nyata p0,05.
Hasil pemeriksaan hitung jenis leukosit menunjukkan terjadinya trend peningkatan jumlah neutroil sampai
pada akhir penelitian. Jumlah neutroil kontrol meningkat 54,76 dari 353,67 selmm
3
menjadi 547,33 selmm
3
. Mencit yang diberi
L.paracasei rata – rata jumlah neutroilnya meningkat 300,01 dari 88,33 selmm
3
menjadi 353,33 sel mm
3
. Pemberian keir pada mencit menurunkan rata – rata jumlah neutroil pada akhir penelitian sebesar 79,88 dari
641,00 selmm
3
menjadi 129,00 selmm
3
. demikian pula dengan pemberian
L. brevis menurunkan rata – rata jumlah neutroil pada akhir penelitian sebesar 23,27 dari 495,67
selmm
3
menjadi 380,33 selmm
3
. Neutroil merupakan barisan terdepan sistem
kekebalan tubuh untuk melawan invasi patogen. Neutroil biasanya ada dalam peredaran darah dan akan meningkat
dengan cepat apabila terjadi infeksi dan merupakan komponen sel pertahanan tubuh yang pertama sampai ke
tempat terjadinya infeksi oleh patogen. Neutroil bergerak dalam pembuluh menembus dinding kapiler dan bergerak
secara amuboid di dalam jaringan dan menghancurkan antigen. Peningkatan jumlah neutroil yang terjadi selama
penelitian menunjukkan bahwa
L.paracasei mampu berperan sebagai immunostimulan dengan meningkatkan produksi
sel –sel kekebalan dalam tubuh.
6.4 Monosit.