dan 4 menggunakan asam klorida HCl, dan dalam broth MRs yang ditambahkan 0,2mM, 0,4 mM dan 0,6mM na-
deoxycholat. Kecuali disebutkan, semua broth diinkubasi pada temperatut 37
o
C selama 2-3 hari. Isolat BAL yang sudah teridentiikasi kemudian disimpan dalam broth MRS
mengandung 30 gliserol pada temperatur – 20
o
C sampai saat digunakan.
5.4 Persiapan Larutan BAL
Stok kultur BAL isolat keir dan bji keir diremajakan dengan menggunakan media broth MRs pada suhu 37
o
C selama 24 jam, kemudian dibiakkan dalam MRs agar untuk
mengetahui populasi BAL nya. Biakan BAL berumur 24 jam yang sudah tumbuh bagus kemudian disentrifus,
supernatannya dibuang. Pelet yang diperoleh dilarutkan dengan air steril sehingga populasinya mencapai 10
8
cfu ml.
5.5 Persiapan Hewan Coba
Mencit betina yang akan digunakan dalam penelitian berumur 2 – 3 bulan dengan berat 20 – 30 gram, sebanyak
150 ekor. Mencit diadaptasikan dengan lingkungan selama 1 minggu, ditempatkan di kandang percobaan, dan diberi
pakan komersil pellet.
Mencit dikelompokkan secara acak menjadi 6 kelompok, diberikan pakan dan air minum secara
ad libitum. Pemberian perlakuan secara oral dalam 4 konsentrasi, yaitu
0 kontrol positifKNO, 0 kontrol negatifKNE, keir
masing – masing 0,1 , 0,2 , 0,3 dari bobot tubuh dan diberikan selama 4 minggu. tujuh hari setelah pemberian
keir, semua mencit kecuali kelompok KNO diinfeksi dengan patogen Escherichia coli untuk aktivasi pembentukan
antibodi. Penginfeksian patogen dilakukan secara oral dengan konsentrasi 10
8
cfuekor.
5.6 Pengambilan Sampel Darah
sampel darah diambil setiap minggu setelah mencit diberi perlakuan pemberian keir. Darah sebanyak 0,5 ml
diambil dari pembuluh arteri pada mata sinus orbitalis.
Darah untuk total leukosit, diferensial leukosit, dan aktivitas fagositosis disimpan dalam tabung yang telah
diberi edtA. darah yang digunakan dalam pemeriksaan antibodi, ditampung dalam tabung mikrofuse dan dibiarkan
selama satu jam pada temperatur kamar. serum diambil setelah bagian padatan darah mengendap. serum disimpan
pada suhu -20
C sebelum dilakukan analisa selanjutnya.
5.7 Penghitungan Leukosit
total leukosit dihitung sesuai dengan metode saikia et al.
2003. sampel darah dihisap dengan pipet yang dilengkapi aspirator sampai skala 0,5, dilanjutkan dengan
menghisap larutan Turk’s sampai skala 11. Darah dan larutan Turk’s dihomogenkan. Tetesan pertama sampel dari
pipet dibuang, tetesan berikutnya dimasukkan ke dalam Hemasitometer neuber dan ditutup dengan cover glass.
Jumlah leukosit dihitung dengan bantuan mikroskop pada
empat kotak besar Hemasitometer neuber. Jumlah total leukosit = jumlah sel leukosit terhitung x 50 selmm
3
.
5.8 Diferensial leukosit