2.1.4. Alat Peraga Pembelajaran Matematika
Alat peraga matematika ialah salah satu atau seperangkat benda konkret yang dibuat, dihimpun atau disusun secara sengaja
dan dipergunakan untuk membantu menanamkan atau mengembangkan konsep-konsep dan prinsip-prinsip dalam
matematika Suryanto Andi, 2002: 10. Untuk memahami konsep abstrak anak memerlukan benda-benda konkret riil sebagai
perantara atau visualisasinya. Konsep abstrak itu dicapai melalui tingkat belajar yang berbeda-beda. Bahkan orang dewasapun yang
pada umumnya sudah dapat memahami konsep abstrak, pada keadaan tertentu sering memerlukan visualisasi.
Selanjutnya konsep abstrak yang baru dipahami siswa itu akan mengendap, melekat, dan tahan lama bila siswa belajar
melalui perbuatan dan dimengerti siswa, bukan hanya melalui mengingat-ingat fakta. Karena itulah dalam pembelajaran
matematika kita sering menggunakan alat peraga. Dengan menggunakan alat peraga maka:
a. Proses belajar mengajar termotivasi. Baik siswa maupun guru,
terutama siswa minatnya akan timbul. Ia akan senang, terangsang, tertarik dan karena itu akan bersikap positif
terhadap pengajaran matematika,
b. Konsep abstrak matematika tersajikan dalam bentuk konkret
dan karena itu lebih dapat dipahami dan dimengerti, serta dapat ditanamkan pada tingkat-tingkat yang lebih rendah,
c. Hubungan antara konsep abstrak matematika dengan benda-
benda di alam sekitar akan lebih dipahami, d.
Konsep-konsep abstrak yang tersajikan dalam bentuk konkret yaitu dalam bentuk model matematika yang dipakai sebagai
obyek penelitian maupun sebagai alat untuk meneliti ide-ide baru dan relasi baru menjadi bertambah banyak.
Selain dari fungsi atau faedah di atas, penggunaan alat peraga itu dapat dikaitkan dan dihubungkan dengan salah satu atau
beberapa dari: a.
Pembentukan konsep, b.
Pemahaman konsep, c.
Latihan dan penguatan, d.
Pelayanan terhadap perbedaan individual, termasuk pelayanan terhadap anak lemah dan anak berbakat,
e. Pengukuran; alat peraga dipakai sebagai alat ukur,
f. Pengamatan dan penemuan sendiri ide-ide dan relasi baru serta
penyimpulannya secara umum; alat peraga sebagai obyek penelitian maupun sebagai alat untuk meneliti,
g. Pemecahan masalah pada umumnya,
h. Pengundangan untuk berfikir,
i. Pengundangan untuk berdiskusi, dan
j. Pengundangan partisipasi aktif.
Alat peraga dapat berupa benda riil, gambarnya atau diagramnya. Keuntungan alat peraga benda riil adalah benda-benda
itu dapat dipindah-pindahkan dimanipulasikan, sedangkan kelemahannya tidak dapat disajikan dalam buku tulisan.
Penggunaan alat peraga dikatakan gagal bila misalnya: generalisasi konsep abstrak dari representasi konkret itu tidak tercapai, hanya
sekedar sajian pada saat tepat, memboroskan waktu, diberikan pada anak yang sebenarnya tidak memerlukannya, dan tidak menarik
Suherman Erman, 2003: 244.
2.1.5. Kemampuan Pemecahan Masalah