pengecer menunggu membayar hutangnya setelah musim salju tiba dan beberapa barang mulai laku.
6. Kelonggaran promosi Promotional discount Kelonggaran promosi merupakan potongan harga yang diberikan oleh
penjual sebagai imbalan promosi yang dilakukan oleh pembeli. Misalnya pabrik alat-alat besar bangunan membeli beberapa jenis barang gratis untuk para
penyalur sebagai imbalan pemeragaan produk eceran teratur. Atau pabrik akan menanggung 50 biaya iklan toko pengecer yang mengiklankan produknya.
Dari uraian di atas disimpulkan bahwa jenis potongan harga dapat digunakan sesuai dengan jenis perusahaan dalam memilih jenis potongan harga.
2.1.4 Keputusan Pembelian
Menurut Kotler dan Keller 2009:235, para sarjana pemasaran telah menyusun “model lima tahap” proses keputusan pembelian. Para konsumen
melewati lima tahap, yaitu:
Sumber: Kotler dan Keller 2009:235
Gambar 2.1 Proses Pembelian Konsumen Model Lima Tahap
a. Pengenalan Masalah Proses pembelian dimulai ketika pembeli mengenali masalah atau
kebutuhan. Kebutuhan tersebut dapat dicetuskan oleh rangsangan internal atau eksternal.
Pengenal masalah
Pencarian Informasi
Evaluasi Alternatif
Keputusan Pembelian
Perilaku Pasca
Pembelian
b. Pencarian Informasi Konsumen yang terangsang kebutuhannya akan terdorong untuk mencari
informasi yang lebih banyak. Situasi pencarian informasi yang lebih ringan dinamakan penguatan perhatian. Pada level ini, orang hanya sekedar lebih
peka terhadap informasi produk. Pada level selanjutnya, orang itu mungkin mulai aktif mencari informasi, seperti, mencari bahan bacaan, menelepon
teman dan mengunjungi toko untuk mempelajari produk tertentu. c. Evaluasi Alternatif
Beberapa konsep dasar akan membantu kita memahami proses evaluasi konsumen. Pertama, konsumen berusaha memenuhi kebutuhan. Kedua,
konsumen mencari manfaat tertentu dari solusi produk. Ketiga, konsumen memandang masing-masing produk sebagai sekumpulan atribut dengan
kemampuan yang berbeda-beda dalam memberikan manfaat yang digunakan untuk memuaskan kebutuhan itu.
d. Keputusan Pembelian Dalam tahap evaluasi, para konsumen membentuk preferensi atas merek-
merek yang ada di dalam kumpulan pilihan. Konsumen juga dapat membentuk niat untuk membeli merek yang paling disukai. Dalam melaksanakan maksud
pembelian, konsumen bisa mengambil lima sub keputusan: merek, dealer, kuantitas, waktu, dan metode pembayaran.
e. Perilaku Pasca Pembelian Setelah pembelian, konsumen mungkin mengalami ketidak sesuaian
karena memperhatikan fitur-fitur tertentu yang mengganggu atau mendengar
hal-hal yang menyenangkan tentang merek lain, dan akan selalu siaga terhadap informasi yang mendukung keputusannya. Tugas pemasar tidak
berakhir begitu saja ketika produk dibeli. Para pemasar harus memantau kepuasan pasca pembelian, tindakan pasca pembelian, dan pemakaian produk
pasca pembelian. Pengambilan keputusan konsumen adalah Proses pengintegrasian yang
mengkombinasikan pengetahuan untuk mengevaluasi dua atau lebih perilaku alternatif, dan memilih salah satu diantaranya Setiadi, 2003:415. Menurut
Tjiptono 2002:43, proses keputusan konsumen bisa diklasifikasikan secara garis besar ke dalam tiga tahap utama, yakni pra pembelian, konsumsi, dan evaluasi
purna beli.
2.2 Penelitian Terdahulu
Penelitian yang dilakukan Marpaung 2011, melakukan penelitian dengan judul “ Pengaruh Bauran Pemasaran Terhadap Keputusan Konsumen Dalam
Membeli Produk Herbalife Pada PT. Herbalife Cabang Pringgan Medan”. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui dan menganalisis bauran pemasaran
produk yang terdiri dari produk, lokasi, harga, promosi terhadap keputusan konsumen membeli produk Herbalife pada PT. Herbalife Cabang Pringgan
Medan. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa variabel produk, lokasi, harga, dan promosi berpengaruh positif dan signifikan terhadap keputusan konsumen
dalam membeli produk Herbalife pada PT. Herbalife Cabang Pringgan Medan.Hal ini dapat dilihat dari hasil uji regresi linier berganda secara simultan. Kemudian