54
C. Metode Pengumpulan Data
Dalam pengumpulan data yang diperlukan untuk melakukan penelitian ini, peneliti menggunakan dua jenis sumber data yaitu data sekunder, dan data
tersier. Dimana data sekunder didapatkan melalui laporan keuangan tahunan yang telah diaudit yang berakhir pada 31 desember dan dipublikasikan secara
lengkap selama minimal 5 tahun semenjak melakukan IPO. Selain itu, data sekunder didapatkan dari sumber yang sudah menjadi
sebuah sumber yang dipercaya. Sesuai dengan jenis data yang diperlukan yaitu data sekunder, maka metode pengumpulan data dalam penelitian ini adalah
dengan menggunakan metode studi kepustakaan. Metode studi kepustakaan yaitu suatu cara yang dilakukan dimana dalam memperoleh data dengan
menggunakan cara membaca dan mempelajari buku-buku serta jurnal-jurnal yang berhubungan dengan masalah yang dibahas dalam lingkup penelitian ini.
D. Metode Analisis Data
1. Analisis Capital Budgeting Menurut Francis J. Clauss 2010, capital budgeting merupakan
suatu metode yang digunakan untuk menganalisis mengidentifikasi dan memilih kelayakan suatu proyekjenis investasi dalam jangka panjang
yang akan dilakukan oleh perusahaan dan diharapkan untuk menghasilkan benefit lebih dari satu tahun. Menurut Keown et. al. 2011
ada tujuh kriteria paling umum yang dapat digunakan untuk menentukan apakah sebaiknya proyek itu diterima atau ditolak di dalam analisis
capital budgeting, yaitu: payback period, discounted payback period, net
55
present value, profitability index, internal rate of return, modified internal rate of return. Hasil analisis menggunakan metode capital
budgeting tersebut menghasilkan keputusan apakah proyek investasi tersebut layak diterima atau tidak, sesuai dengan kriteria yang telah
ditentukan.
2. Analisis Kinerja Keuangan Perusahaan
Kinerja keuangan perusahaan-perusahaan yang melakukan IPO di analisis menggunakan rasio profitabilitas, yaitu Net Profit Margin
NPM, Operating Profit Margin OPM, Return on Equity ROE, Return on Asset ROA, dan Earning per Share EPS untuk melihat
bagaimana kinerja perusahaan dalam menghasilkan laba dan rasio leverage, yaitu Debt to Equity Ratio DER dan Debt to Asset Ratio
DAR untuk mengetahui kemampuan perusahaan mengendalikan tingkat utang mereka dan meminimalkan resiko gagal bayar. Semakin
tinggi nilai rasio profitabilitas semakin bagus untuk perusahaan, sedangkan untuk rasio leverage semakin rendah hasilnya semakin baik
kinerja perusahaan tersebut.