Initial Public Offering Analisiscapital Budgetingdan Kinerja Keuangan Perusahaan (Studi Kasus Pada Perusahaan Go Publicdi Bursa Efek Indonesia Periode 2009 Dan 2010)

59 3 Book building merupakan proses pengumpulan jumlah saham yang diminati investor atau investor yang sudah menyatakan kesediaan untuk membeli sejumlah saham pada harga tertentu. 4 Penentuan harga perdana yang dilakukan antara underwriter dan calon emiten. c. Tahap Penawaran Umum Pada tahap ini, calon emiten menerbitkan prospektus ringkas di dua media cetak yang berbahasa Indonesia, dilanjutkan dengan penyebaran prospektus perusahaan lengkap final, penyebaran FPPS Formulir Pemesanan Pembeli Saham, menerima pembayaran, melakukan penjatahan, membayar kembali refund dan akhirnya penyerahan Surat Kolektif Saham SKS bagi pihak yang memperoleh penjatahan saham. d. Tahap Perdagangan di Pasar Sekunder Tahap ini meliputi tahapan melakukan pendaftaran ke bursa efek untuk mencatatkan sahamnya sesuai dengan ketentuan. First issue adalah pencatatan saham yang ditawarkan kepada publik pada saat IPO yang biasanya berjumlah sekitar 10 sampai dengan 40 sedangkan sisa saham belum dapat diperdagangkan sampai perusahaan melakukan pencatatan saham tersebut. Terdapat dua cara pencatatan sisa saham tersebut agar dapat diperdagangkan di pasar sekunder yaitu, partial listing, dimana perusahaan melakukan pencatatan sahamnya secara secara partial 60 sebagian dan company listing, dimana perusahaan mencatatkan seluruh sisa saham yang dimilkinya sehingga seluruh saham dapat diperdagangkan di pasar saham. Proses IPO Perusahaan yang pertama kali menawarkan sahamnya ke publik disebut melakukan penawaran perdana IPO. Sebelum perusahaan go public, awalnya saham –saham perusahaan tersebut dimiliki oleh manajer-manajernya, sebagian lagi oleh pegawai –pegawai kunci dan hanya sejumlah kecil yang dimiliki oleh investor. Keputusan perusahaan untuk menjadi perusahaan publik go public merupakan suatu keputusan yang harus dengan perhitungan yang matang karena dengan go public perusahaan dihadapkan pada beberapa konsekuensi langsung baik yang bersifat menguntungkan benefits maupun yang merugikan. Pada bab ini, peneliti menganalisis data-data yang diperoleh berdasarkan model dan metode capital budgeting yang telah ditetapkan pada bab sebelumnya. Pada bab ini akan dilakukan interpretasi atas hasil perhitungan dan pengolahan data mengenai analisis capital budgeting yang dilakukan pada perusahaan yang melakukan IPO tersebut. Seperti yang telah dijelaskan sebelumnya bahwa sampel data didapatkan dengan metode purposive sampling. Metode tersebut dilakukan agar sampel yang diperoleh benar-benar memiliki kriteria yang dibutuhkan. Berdasarkan data dari situs Bursa Efek Indonesia, jumlah populasi emiten BEI yang IPO ditahun antara periode 2009 dan 2010 ada 61 sebanyak 36 perusahaan. Dari jumlah tersebut peneliti mengurangi sebanyak 20 perusahaan dikarenakan perusahaan tersebut mengalami delisting dan data laporan keuangan perusahan tidak memenuhi kriteria minimal yaitu berjumlah minimal 5 tahun setelah IPO dan perusahaan tidak menggunakan dana yang diperoleh IPO untuk proyek investasi. Sehingga peneliti mengeluarkannya dari sampel penelitian, sehingga total sampel penelitian menjadi 16 perusahaan.

2. Dasar Perhitungan Capital Budgeting

a. Tingkat Inflasi Inflasi merupakan hal yang penting untuk dipantau karena berkaitan erat dengan daya beli masyarakat. Penentuan tingkat inflasi didasarkan pada nilai rata-rata laju inflasi tujuh tahun terakhir yaitu dimulai dari periode 2009 sampai dengan periode 2015 sebagaimana dimuat dalam tabel 4.1 dibawah ini : Tabel 4.1 Tingkat Inflasi Indonesia Periode 2009-2015 Periode Tingkat Inflasi Indonesia Target BI 2009 2010 2011 2012 2013 2014 2015 4.8 5.1 5.4 4.3 8.4 8.4 3.4 4.5 5.0 5.0 5.0 4.5 4.5 4.0 Rata-rata 5.7 4.6 Sumber : Laporan Tahunan Bank Indonesia periode 2009-2015 http:www.bi.go.idwebidMoneterInflasiData+Inflasi , diakses 20 Agustus 2016, 19.00 62 Berdasarkan tabel 4.1 diketahui bahwa rata-rata tingkat inflasi Indonesia 7 tahun terakhir periode 2009-2015 adalah 5.7 dimana angka tertinggi terdapat pada tahun 2013 dan angka terendah terdapat pada tahun 2012 yang disebabkan oleh fluktuasi harga komoditi yang cukup tinggi sepanjang tahun 2013 dan penyumbang utamanya adalah kenaikan harga BBM dan menurunnya nilai tukar rupiah terhadap mata uang asing. b. Nilai Tukar Mata Uang Asing Nilai tukar rupiah terhadap United States Dollar USD akan digunakan dalam perhitungan laporan keuangan perusahaan yang sebagian disajikan dalam bentuk USD, bukan dalam bentuk Rupiah. Berikut ini tabel rata-rata kurs tahunan Bank Indonesia dari tujuh tahun terakhir yaitu dimulai dari periode 2009 sampai dengan periode 2015, sebagaimana dimuat dalam tabel 4.2 dibawah ini : Tabel 4.2 Nilai Tukar Rupiah ke USD periode 2009-2015 Periode Rata-rata Kurs Tahunan 2009 2010 2011 2012 2013 2014 2015 9447 9879 9336 9718 12171 12502 13864 Rata-rata 10988 Sumber : Kurs Transaksi Bank Indonesia Mata Uang IDR-USD http:www.bi.go.idwebidMoneterKurs+Bank+ Indonesia Kurs+Transaksi , diakses 20 Agustus 2016, 19.00 63

c. Tingkat Suku Bunga

Tingkat suku bunga yang digunakan dalam perhitungan analisis capital budgeting akan menggunakan suku bunga Bank Indonesia dengan mengambil rata-rata dari tujuh tahun sebelumnya yaitu dimulai dari periode 2009 sampai dengan 2015. Rinciannya dapat dilihat pada tabel 4.3 dibawah ini : Tabel 4.3 Suku Bunga Bank Indonesia periode 2009-2015 Periode Suku Bunga Bank Indonesia 2009 2010 2011 2012 2013 2014 2015 6.50 6.50 6.00 5.75 7.50 7.75 7.50 Rata-rata 6.8

d. Laporan Keuangan Arus Kas

Menurut Syafri 2008, Laporan Keuangan adalah output dan hasil akhir dari proses akuntansi. Laporan keuangan inilah yang menjadi bahan informasi bagi para pemakainya sabagai salah satu bahan dalam proses pengambilan keputusan. Disamping sebagai informasi, laporan keuangan juga sebagai pertanggung jawaban atau accountability. Sekaligus mengambarkan indikator kesuksesan suatu perusahaan dalam mencapai tujuannya. Sumber : Data Suku Bunga Indonesia Tahunan http:www.bi.go.idwebidMoneterBI+Rate Data+ BI+Rate , diakses 20 Agustus 2016, 19.00 64 Berdasarkan hasil analisis laporan arus kas perusahaan- perusahaan yang melakukan IPO dalam periode 2009-2015, maka dapat diperoleh informasi sebagai berikut : 1 Aktifitas Operasi : Semua transaksi yang terkait dengan operasional utama perusahaan, dengan kata lain: yang tergolong ke dalam aktifitas opersional adalah segala transaksi yang akan masuk ke dalam laporan labarugi , mulai dari “pendapatan”, “harga pokok penjualan”, sampai dengan “biaya operasional”. 2 Aktifitas Investasi : Semua transaksi yang terkait dengan penjualan dan pembelian aktiva tetap, penerimaan kas dari piutang, pengembalian cash advance, pengeluaran kas yang mengakibatkan piutang meningkat, termasuk juga dalam hal ini adalah pemberian cash bon cash advance, deposit, dan uang muka biaya. 3 Aktifitas Pendanaan : Transaksi-transaksi yang terkait dengan modal dan kewajiban, yaitu : pengeluaran kas untuk pelunasan utang, penerimaan kas dari hasil utang baru bank loans credit loans. Penerimaan atas penjualan saham atau surat berharga lainnya.

Dokumen yang terkait

Analisis Perbedaan Kinerja Keuangan Perusahaan Antar Sektor Yang Go Public Yang Terdaftar Pada Bursa Efek Indonesia ( 2005 – 2010 )

0 29 102

PENGARUH KINERJA KEUANGAN PERUSAHAAN TERHADAP KINERJA SOSIAL PERUSAHAAN PADA PERUSAHAAN TAMBANG YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA PERIODE 2010 DAN 2011

0 14 229

PENGARUH KINERJA KEUANGAN PERUSAHAAN TERHADAP KINERJA SOSIAL PERUSAHAAN PADA PERUSAHAAN TAMBANG YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA PERIODE 2010 DAN 2011

2 22 197

ANALISIS DAMPAK AKUISISI TERHADAP KINERJA KEUANGAN PERUSAHAAN PENGAKUISISI PADA PERUSAHAAN GO PUBLIC DI BURSA EFEK INDONESIA PERIODE 2005 2006

1 3 71

ANALISIS KINERJA KEUANGAN PERUSAHAAN MANUFAKTUR YANG TELAH GO PUBLIC DI BURSA EFEK INDONESIA Analisis Kinerja Keuangan Perusahaan Manufaktur Yang Telah Go Public Di Bursa Efek Indonesia.

0 1 13

ANALISIS LAPORAN KEUANGAN UNTUK MENGUKUR KINERJA KEUANGAN PADA PERUSAHAAN YANG Analisis Laporan Keuangan Untuk Mengukur Kinerja Keuangan Pada Perusahaan Yang Go Public Di Bursa Efek Indonesia (Studi Kasus pada PT. Unilever Indonesia Periode 2006 - 2010)

0 0 14

PENDAHULUAN Analisis Laporan Keuangan Untuk Mengukur Kinerja Keuangan Pada Perusahaan Yang Go Public Di Bursa Efek Indonesia (Studi Kasus pada PT. Unilever Indonesia Periode 2006 - 2010).

0 0 11

ANALISIS LAPORAN KEUANGAN UNTUK MENGUKUR KINERJA KEUANGAN PADA PERUSAHAAN YANG Analisis Laporan Keuangan Untuk Mengukur Kinerja Keuangan Pada Perusahaan Yang Go Public Di Bursa Efek Indonesia (Studi Kasus pada PT. Unilever Indonesia Periode 2006 - 2010

0 0 16

ANALISIS DAMPAK AKUISISI TERHADAP KINERJA KEUANGAN PERUSAHAAN PENGAKUSISI PADA PERUSAHAAN GO PUBLIC DI BURSA EFEK INDONESIA PERIODE 2006-2008.

0 0 21

AN KINERJA KEUANGAN PERUSAHAAN SEBE lSISI (PADA PERUSAHAAN PENGAKUISIS AR DI BURSA EFEK INDONESIA PERIODE 2010

0 2 113