2. Konfigurasi akar
Gigi penyangga yang memiliki akar dengan dimensi fasiolingual lebih lebar daripada mesiodistal lebih baik daripada gigi penyangga yang berakar bulat. Sedangkan gigi
posterior yang memiliki bentuk akar yang menyebar atau divergen akan mendapatkan dukungan periodontal lebih baik daripada bentuk akar yang konvergen atau berfusi.
a Dimensi fasiolingual akar lebih lebar daripada mesiodistal b Akar dengan
potongan melintang bulat
a Akar divergen b Akar fusi
3. Luas ligamen periodontal
Merupakan jumlah luas permukaan perlekatan ligamen periodontal ke tulang alveolar. Gigi yang lebih besar memiliki luas ligamen periodontal lebih besar, sehingga dapat
menahan tekanan yang lebih besar. Perlekatan ligamen periodontal yang baik, berawal dari cemento-enamen junction dan kedalaman sulkusnya adalah 1,8-3mm.
Penggantian kehilangan gigi dengan GTJ harus sesuai dengan hukum Ante, yaitu bahwa luas permukaan aka gigi penyangga harus sama atau lebih besar daripada gigi
yang akan digantikan.
Luas Permukaan Akar Gigi Geligi Rahang Atas
Luas Permukaan Akar Gigi Geligi Rahang Atas
DESAIN GIGI TIRUAN SESUAI SKENARIO Komponen Gigi Tiruan Jembatan
Gigi tiruan jembatan terdiri dari retainer, konektor, dan pontik serta didukung oleh gigi penyangga.
1. Retainer
Merupakan komponen GTJ yang direkatkan dengan semen pada gigi penyangga yang telah dipersiapkan, dan berfungsi sebagai stabilisasi dan retensi.
a. Retainer  ekstrakoronal:  retainer  yang retensinya berada di permukaan luar mahkota gigi penyangga. Contohnya adalah complete veneer crown dan partial veneer crown.
Complete Veneer Crown Retainer b. Retainer intrakorona: retainer yang retensinya berada di bagian dalam mahkota gigi
penyangga. Contohnya adalah inlay dan onlay.
a Inlay b Onlay
c. Retainer dowel crown:  retainer  yang retensinya berupa pasak yang telah disemenka ke saluran akar yang telah dirawat dengan sempurna.
Dowel Crown
2. Konektor
Merupakan   komponen   GTJ  yang   menghubungkan  retainer-retainer,   pontik-pontik, dan retainer-pontik. Konektor harus dapat mencegah distorsi atau fraktur selama gigi tiruan
berfungsi.
a. Konektor  rigid:   konektor   yang   tidak   memungkinkan   terjadinya   pergerakan   pada komponen   GTJ.   Merupakan   konektor   yang   paling   sering   digunakan   untuk   GTJ.
Konektor rigid dapa dibuat dengan cara: 1. Pengecoran   casting:   penyatuan   dua   komponen   GTJ   dengan   satu   kali   proses
tuangan. 2. Penyolderan   soldering:   penyatuan   dua   komponen   GTJ   dengan   penambahan
logam campur metal alloy yang dipanaskan. 3. Pengelasan   welding:   penyatuan   komponen   GTJ   dengan   pemanasan   danatau
tekanan. b. Konektor  non   rigid:   konektor   yang   memungkinkan   terjadinya   pergerakan   terbatas
pada   komponen   GTJ.   Diindikasikan   bila   terjadi  pierintermediate   abutment  untuk penggantian   beberapa   gigi   yang   hilang.   Konektor   non   rigid   bertujuan   untuk
mempermudah   pemasangan   dan   perbaikan   repair   GTJ.   Contohnya  dovetail  dan male and female.
Dovetail, terdiri dari key dan keyway. Key  ditempatkan di proksimal pontik dan keyway di retainer.
Male and female, retainer berbentuk silindris yang bersifat lebih cekat dari dovetail. Male ditempatkan di pontik dan female di retainer.
3. Pontik