Ekstraksi Isolasi Eritrosit Manusia Nike,

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN

A. Ekstraksi

Sampel pepes dalam keadaan beku dithawing pada suhu ruang. Sampel pepes ikan mas non iradiasi memiliki daging dengan tekstur agak keras dan berwarna putih. Sampel pepes ikan mas iradiasi memiliki daging dengan tekstur lebih lunak dan warna lebih gelap karena telah mengalami proses pembekuan pada suhu -79ÂșC selama iradiasi. Ekstraksi sampel pepes ikan mas iradiasi dan pepes kontrol non iradiasi dilakukan dalam keadaan basah, artinya sampel tidak mengalami proses pengeringan terlebih dahulu. Tahap ekstraksi dilakukan dengan menggunakan aquades. Ekstraksi dilakukan pada daging sampel pepes yang telah terlebih dahulu dipisahkan dari balutan rempah yang membungkusnya. Hal ini dilakukan untuk melihat sejauh mana senyawa antioksidan yang terdapat pada rempah-rempah dapat berpenetrasi ke dalam daging sampel dan memberikan pengaruhnya untuk melindungi komponen-komponen daging dari senyawa radikal bebas yang terbentuk. Ekstraksi dilakukan terhadap tiap-tiap jenis sampel dengan perbandingan daging ikan dan aquades adalah 1:1. Tahap Ekstraksi ini dilakukan untuk mendapatkan sari dari daging pepes yang memungkinkan masih mengandung komponen-komponen untuk keperluan analisis. Hasil ekstrak yang didapat dianggap sebagai ekstrak dengan pengenceran 1x. Kemudian dari ekstrak tersebut dilakukan kembali pengenceran 2x dan 4x. Berikut ini adalah perbandingan volume ekstrak masing-masing sampel pepes dan aquades untuk memperoleh pengenceran yang diinginkan: Tabel 2 . Perbandingan ekstrak dan aquades Jenis Pengenceran Ekstrak ml Aquades ml Pengenceran 1x 2 Pengenceran 2x 1 1 Pengenceran 4x 0.5 1.5 Pengenceran yang dilakukan merupakan model yang dapat mewakili dosis sampel yang dikonsumsi. Pengenceran 1x berarti bahwa dosis sampel yang akan dikonsumi lebih tinggi daripada sampel dengan pengenceran 2x. Pengenceran 2x berarti bahwa dosis sampel yang akan dikonsumsi lebih tinggi dari pada sampel dengan pengenceran 4x. Kemungkinan adanya komponen antioksidan serta senyawa radikal bebas yang masih aktif dalam ekstrak dan perbandingan aktivitasnya dapat diketahui dengan dilakukannya metode pengujian kapasitas antioksidan dengan menggunakan metode DPPH. Selain itu, hasil interaksi radikal bebas terhadap makromolekul seperti karbohidrat, protein, dan lemak dalam membentuk radikal-radikal baru dapat diamati dengan melakukan pengujian hemolisis eritrosit

B. Kapasitas Antioksidan Metode DPPH