Pangan Iradiasi Prof. Dr. Ir Fransisca Zakaria Rungkat selaku dosen pembimbing akademik

c. Dosis tinggi, Radappertisation 25-45kGy Pemakaian dosis tinggi ini bertujuan untuk sterilisasi guna membunuh semua mikroba termasuk virus. Umumnya diaplikasikan pada produk daging agar tetap awet selama jangka penyimpanan pada kondisi normal. Dosis iradiasi adalah jumlah energi radiasi yang diserap bahan pangan dan merupakan faktor kritis pada iradiasi pangan. Untuk setiap jenis pangan dibutuhkan dosis khusus sehingga diperoleh hasil yang diinginkan Diehl, 1990

E. Pangan Iradiasi

Bahan pangan merupakan materi yang mudah rusak perishable. Dengan sifat yang mudah rusak, maka bahan pangan mempunyai masa simpan yang terbatas. Bermacam-macam teknik pengawetan dan pengolahan bahan pangan dilakukan untuk memperpanjang marketable life komoditas hasil pertanian di antaranya pengeringan, pembekuan, penggunaan bahan kimia dan iradiasi. Tujuan pengawetan pangan adalah untuk menghambat atau mencegah terjadinya kerusakan pangan, mempertahankan kualitas bahan, menghindarkan terjadinya keracunan dan mempermudah penanganan serta penyimpanan. Bahan pangan yang awet mempunyai nilai yang lebih tinggi karena terjadinya kerusakan dapat diperkecil. Namun demikian, metode pengawetan tidak selalu dapat mempertahankan kualitas asal bahan pangan atau kandungan gizi dari komoditas yang diawetkan. Iradiasi merupakan salah satu jenis pengolahan bahan pangan antara lain menerapkan gelombang elektromagnetik. Iradiasi bertujuan mengurangi kehilangan akibat kerusakan dan pembusukan, serta membasmi mikroba dan organisme lain yang menimbulkan penyakit terbawa makanan. Tetapi prinsip pengolahan, dosis, teknik dan peralatan, persyaratan kesehatan dan keselamatan serta pengaruh iradiasi terhadap pangan harus diperhatikan. Metode iradiasi telah disetujui oleh tiga badan dunia yaitu The Joint Expert Committee on Wholesomeness of Irradiation Foods JECWIF yang mewakili WHO, IAEA dan FAO tahun 1981 setelah menelaah data-data makanan yang diiradiasi sampai dosis rata-rata 1 Mrad, sehat untuk dikonsumsi. Selanjutnya Codex Allimentarius Comunission dari FAO mengesahkan kesimpulan yang dikeluarkan JECWIF. Oleh karena itu, perlu diinformasikan mengenai aplikasi iradiasi dalam teknik pengawetan pangan dan pengaruhnya terhadap keamanan dan mutu pangan yang merupakan masalah yang banyak mendapat perhatian dan menimbulkan kesalahpahaman. Penelitian yang dilakukan oleh Al-Bachir 2007 membuktikan bahwa radiasi menggunakan sinar gamma dengan dosis 2, 4, dan 6 kGy dapat digunakan untuk mengontrol Total Plate Count pada daging unta serta dapat meningkatkan umur simpan dari dua bulan menjadi lebih dari enam bulan. Iradiasi gamma tidak menyebabkan perubahan kualitas karakteristik daging unta.

F. Toksikologi Iradiasi