3.  Emphaty  empati,  yaitu  rasa  peduli  untuk  memberikan  perhatian secara individual kepada pelanggan, memahami kebutuhan pelanggan
serta mudah untuk dihubungi. 4.  Assurance  jaminan,  yaitu  pengetahuan,  kesopanan  petugas  serta
sifatnya  yang  dapat  dipercaya  sehingga  pelanggan  terbebas  dari resiko.
5.  Tangibles  bukti  nyata,  meliputi  fasilitas  fisik,  perlengkapan karyawan dan sarana komunikasi.
Menurut  Rangkuti  2006,  terdapat  tiga  aspek  sukses  indutri  jasa yang harus dipertimbangkan, di antaranya:
1.  ManajemenPerusahaan,  status  :  Fasilitator  terhadap  karyawan  agar mampu melayani pelanggan
2.  Karyawan, status : Penyampai jasa 3.  Pelanggan, status : Penerima jasa
Di  antara  ketiga  aspek  tersebut  memiliki  hubungan  yang  erat, keterkaitan  di  antara  aspeknya  sangat  kuat.  Model  kesatuan  dari  ketiga
aspek tersebut dikenal sebagai segitiga jasa.
2.2. Perbankan
Menurut  Undang-undang  Perbankan  No.  10  tahun  1998  bank adalah badan usaha yang menghimpun dana dari masyarakat dalam bentuk
simpanan  dan  menyalurkannya  kepada  masyarakat  dalam  bentuk  kredit dan  atau  bentuk-bentuk  lainnya  dalam  rangka  meningkatkan  taraf  hidup
rakyat  banyak
.
Menurut  Kasmir  2004  menyatakan  bahwa  bank merupakan  lembaga  keuangan  yang  kegiatan  utamanya  adalah
menghimpun  dana  dari  masyarakat  dan  menyalurkannya  kembali  dana tersebut ke masyarakat serta memberikan jasa bank lainnya. Arti lembaga
keuangan  itu  sendiri  adalah  setiap  perusahaan  yang  bergerak  di  bidang keuangan  di  mana  kegiatannya  apakah  hanya  menghimpun  dana  atau
menyalurkan  dana  atau  kedua-duanya,  menghimpun  dan  menyalurkan dana.
Gambar 2. Fungsi bank Kasmir, 2004
2.3. Nasabah
Menurut  Undang-undang  Perbankan  No.  10  tahun  1998  nasabah adalah  pihak  yang  menggunakan  jasa  bank.  Ada  dua  nasabah  jenis
nasabah, antara lain adalah: 1.  Nasabah  Penyimpan  adalah  nasabah  yang  menempatkan  dananya  di
bank  dalam  bentuk  simpanan  berdasarkan  perjanjian  bank  dengan nasabah yang bersangkutan.
2.  Nasabah Debitur adalah nasabah yang memperoleh fasilitas kredit atau pembiayaan  berdasarkan  prinsip  syariah  atau  yang  dipersamakan
dengan  itu  berdasarkan  perjanjian  bank  dengan  nasabah  yang bersangkutan.
2.4. Kepuasan Pelanggan
Mengukur kepuasan pelanggan sudah menjadi prioritas utama bagi banyak  perusahaan.  Perusahaan  yang  berpusat  pada  pelanggan  berusaha
menciptakan  kepuasan  pelanggan  yang  tinggi,  tetapi  itu  bukan  tujuan akhirnya.  Jika  perusahaan  meningkatkan  kepuasan  pelanggan  dengan
menurunkan  harganya  atau  meningkatkan  pelayanannya,  mungkin  laba akan menurun.
Kepuasan  menurut  Kotler  dan  Keller  2009  adalah  perasaan senang  atau  kecewa  yang  seseorang  yang  timbul  karena  membandingkan
kinerja yang dipersepsikan produk atau hasil terhadap ekspektasi mereka. BANK
Memberikan jasa-jasa bank
lainnya Menyalurkan
Dana Menghimpun
Dana
Jika kinerja gagal memenuhi ekspektasi  maka  pelanggan tidak akan puas. Jika  kinerja  sesuai  dengan  ekspektasi,  pelanggan  akan  sangan  puas  atau
senang. Dari  definisi  tersebut  dapat  ditarik  kesimpulan  bahwa  pada
dasarnya  pengertian  kepuasan  nasabah  merupakan  fungsi  dari  kesan kinerja  dan  harapan.  Kepuasan  nasabah  dipengaruhi  oleh  kualitas
pelayanan  yang  terdiri  dari  kehandalan,  jaminan,  sarana  fisik,  daya tanggap  dan  empati.  Jika  kualitas  pelayanan  berada  dibawah  harapan,
maka  nasabah  tidak  puas dan  kualitas  pelayanan  melebihi  harapan,  maka nasabah akan merasa puas atau senang.
Perusahaan  perbankan  harus  menciptakan  dan  mengelola  suatu sistem untuk memperoleh nasabah yang banyak dan memiliki kemampuan
untuk mempertahankan  nasabahnya. Dengan demikian, kepuasan  nasabah tidak  berarti  memberikan  kepada  nasabah  apa  yang  diperkirakan
perbankan  disukai  oleh  nasabah.  Namun,  perbankan  harus  memberikan apa  yang sebenarnya mereka  inginkan, kapan diperlukan dan dengan cara
apa mereka memperolehnya. Menurut Rangkuti 2006 metode pengukuran kepuasan pelanggan
dapat diukur dengan beberapa cara, diantaranya : 1.  Pengukuran  dapat  dilakukan  secara  langsung  melalui  pertanyaan
kepada pelanggan  dengan  ungkapan  sangat  tidak  puas,  kurang  puas, cukup puas, puas dan sangat puas.
2.  Responden  diberikan  pertanyaan  mengenai  seberapa  besar  mereka mengharapkan suatu atribut tertentu dan seberapa besar yang mereka
rasakan. 3.  Responden diminta menuliskan masalah-masalah yang mereka hadapi
yang berkaitan dengan penawaran dari perusahaan dana diminta untuk menuliskan perbaikan-perbaikan yang mereka sarankan.
4.  Responden  diminta  merangking  elemen  atau  atribut  penawaran berdasarkan  derajat  kepentingan  setiap  elemen  dan  seberapa  baik
kinerja perusahaan pada masing-masing elemen.
2.5. Kualitas Pelayanan
Kualitas pelayanan
merupakan tingkat
keunggulan yang
diharapkan  dan  pengendalian  atas  tingkat  keunggulan  tersebut  untuk memenuhi  keinginan  pelanggan.  Mengukur  kepuasan  pelanggan  sangat
bermanfaat bagi perusahaan dalam rangka mengevaluasi posisi perusahaan saat  ini  dibandingkan  dengan  pesaing  dan  pengguna  akhir  serta
menemukan  bagian  mana  yang  membutuhkan  peningkatan.  Pelanggan yang  puas  akan  datang  kembali  dan  bahkan  akan  membawa  seluruh
keluarga  dan  teman-temannya.  Menurut  Rangkuti  2006,  ada  dua  faktor yang  mempengaruhi  kualitas  pelayanan,  yaitu  persepsi  layanan  jasa  yang
dirasakan Perceived Service dan layanan jasa yang diharapkan Expected Service.  Kepuasan  pelanggan  mencakup  perbedaan  antara  tingkat
kepentingan  dan  tingkat  kinerja  atau  hasil  yang  dirasakan.  Kepuasan pelanggan  dipengaruhi  oleh  kualitas  pelayanan,  dalam  hal  ini  kualitas
pelayanan terdiri dari keandalan, jaminan, sarana  fisik, daya tanggap, dan empati.
Salah  satu pendekatan  kualitas  jasa  yang banyak  di  jadikan  acuan dalam  riset  pemasaran  adalah  SERVQUAL  Service  Quality  yang
dikembangkan  oleh  Parasuraman,  Zeithaml,  dan  Berry  dalam  Tjiptono 2008.  SERVQUAL  ini  dikembangkan  dengan  maksud  untuk  membantu
para manajer dalam menganalisis sumber masalah kualitas dan memahami cara-cara memperbaiki kualitas pelayanan.
Menurut Tjiptono 2008, dimensi  utama  kualitas pelayanan jasa terdiri dari :
1  Keandalan Keandalan Reability merupakan kemampuan memberikan pelayanan
yang  dijanjikan  dengan  segera,  akurat  sejak  pertama  kali.  Hal  ini berarti  perusahaan  memberikan  jasanya  secara  tepat  sejak  atau
pertama. Selain itu, bahwa perusahaan  yang bersangkutan memenuhi janjinya,  misalnya  menyampaikan  jasa  atau  sesuai  dengan  jadwal
yang  disepakati.  Para  anggota  perusahaan  juga  harus  jujur  dalam menyelesaikan  masalah  sehingga  pelanggan  tidak  merasa  ditipu.
Selain  itu,  pemasar  harus  tepat  janji  apabila  menjanjikan  sesuatu kepada pelanggan.
2  Daya Tanggap Daya tanggap responsiveness merupakan kesediaan dan kemampuan
penyedia  layanan  untuk  membantu  para  pelanggan  dan  merespon permintaan  mereka  dengan  segera.kein.  Daya  tanggap  dapat  berarti
respon  atau  kesigapan  karyawan  dalam  membantu  nasabah  dan memberikan  pelayanan  yang  cepat,  meliputi  kesigapan  karyawan
dalam  melayani  nasabah,  kecepatan  karyawan  dalam  menangani traksaksi  dan  penanganan.  Para  anggota  perusahaan  harus
memperhatikan  janji  spesifik  kepada  nasabah.  Unsur  lain  yang  juga penting  dalam  elemen  cepat  tanggap  ini  adalah  anggota  perusahaan
selalu siap membantu pelanggan 3  Jaminan
Jaminan  assurance  merupakan  pengetahuan  dan  kesopanan karyawan  serta  kemampuan  mereka  dalam  menumbuhkan  rasa
percaya  trust  dan  keyakinan  pelanggan  confidence.  Pada  saat persaingan  sangat  kompetitif,  anggota  perusahaan  harus  tampil  lebih
kompeten  artinya  memiliki  pengetahuan  dan  keahlian  di  bidang masing-masing.
4  Empati Empati  empathy  merupakan  kemudahan  dalam  melakukan
hubungan,  komunikasi  yang  baik,  perhatian  pribadi  dan  memahami kebutuhan  para  konsumen.  Setiap  anggota  perusahaan  hendaknya
dapat  mengelola  waktu  agar  mudah  dihubungi,  baik  melalui  telepon ataupun bertemu langsung.
5  Bukti Fisik Bukti  fisik  tangible  meliputi  fasilitas  fisik,  perlengkapan,  pegawai
dan sarana komunikasi. Hal ini bisa berarti penampilan fasilitas fisik, seperti  gedung  dan  ruangan  front  office,  tersedianya  tempat  parkir,
keberhasilan,  kerapihan  dan  kenyamanan  ruangan,  kelengkapan peralatan komunikasi dan penampilan karyawan.
2.5.1  Pengukuran Kepuasan Pelanggan
Menurut  Kotler  dan  Keller  2009  menyatakan  bahwa  alat-alat untuk melacak dan mengukur kepuasan konsumen :
a  Survei berkala Perusahaan  dapat  melakukan  survei  dengan  cara  mengajukan
pertanyaan  kepada  para  pelanggannya.  Hal  ini  dilakukan  untuk mengukur niat pembelian dan kemungkinan atau kesediaan responden
untuk  merekomendasikan  suatu perusahaan  dan  merek  kepada orang lain,  dari  survei  tersebut  dapat  membuktikan  tingkat  kepuasaan
pelanggan. b  Promoter dan kepuasan pelanggan
Menggambarkan  alasan  sejumlah  perusahaan  yakin  bahwa  hanya diperlukan satu pertanyaan yang dirancang dengan baik untuk menilai
kepuasan pelanggan. c  Tingkat kehilangan pelanggan lost customer analysis
Perusahaan akan berusaha semaksimal mungkin  agar para pelanggan tidak  meninggalkannya,  karena  biaya  menarik  kembali  pelanggan
yang  hilang  lebih  besar  dibanding  menarik  pelanggan  baru. Perusahaan-perusahaan  yang  telah  ditinggalkan  pelanggannya  akan
menghubungi  atau mewawancarai para  pelanggan  yang  telah  beralih pemasok  dalam  rangka  memahami  penyebabnya  dan  melakukan
perbaikan layanan. d  Pembelanja misterius Mystery Shopping
Metode  ini  dilaksanakan  dengan  cara  memperkerjakan  beberapa orang  untuk  berperan  atau  bersikap  sebagai  pelangganpembeli
potensial  produk  perusahaan  dan  melaporkan  titik  kuat  dan  lemah yang  dialaminya  dalam membeli  produk  perusahaan  maupun  produk
pesaing.  Lalu,  orang  tersebut  menyampaikan  temuan-temuannya mengenai  kekuatan  dan  kelemahan  produk  perusahaan  dan  pesaing
berdasarkan  pengalaman  mereka  dalam  pembelian  produk-produk tersebut. Hal ini dilakukan untuk mengamati secara rinci aspek-aspek
layanan dan kualitas produk.
2.5.2  Faktor-faktor yang Memengaruhi Kepuasan Pelanggan
Menurut  Rangkuti  2006  ada  lima  faktor  yang  memengaruhi kepuasan pelanggan, yaitu:
a  Nilai Nilai didefinisikan sebagai pengkajian secara menyeluruh manfaat
dari suatu produk,  yang didasarkan pada persepsi pelanggan atas apa yang  telah  diterima  oleh  pelanggan  dan  yang  telah  diberikan  oleh
produk tersebut. b  Daya Saing
Suatu produk jasa maupun barang  harus memiliki daya saing agar dapat menarik pelanggan, sebab bisnis tidak dapat berlangsung tanpa
dapat  berlangsung  tanpa  pelanggan.  Dengan  demikian,  suatu  produk mempunyai  daya  saing  bila  keunikan  sarta  kualitas  pelayanannya
disesuaikan  dengan  manfaat  serta  pelayanan  yang  dibutuhkan  oleh pelanggan.
c  Persepsi Pelanggan Persepsi  didefinisikan  sebagai  proses  di  mana  individu  memilih,
serta  mengartikan  stimulus  yang  terima  melalui  alat  inderanya menjadi suatu makna.
d  Citra Citra  yang  buruk  akan  menimbulkan  persepsi  produk  yang  tidak
berkualitas  sehingga  pelanggan  akan  mudah  merasa  kecewa  dan pelanggan mudah marah untuk kesalahan kecil sekalipun. Sedangkan
citra  yang baik akan menimbulkan persepsi produk  yang berkualitas, sehingga pelanggan akan memaafkan suatu kesalahan meskipun tidak
untuk kesalahan selanjutnya. e  Tahap Pelayanan
Kepuasan pelanggan ditentukan oleh berbagai jenis pelayanan yang didapatkan oleh pelanggan pada saat menggunakan beberapa tahapan
pelayanan  tersebut.  Ketidakpuasan  yang  diperoleh  pada  tahap  awal pelayanan  menimbulkan  persepsi  yang  buruk  untuk  tahap  pelayanan
yang  selanjutnya  sehingga  pelanggan  merasa  tidak  puas  dengan pelayanan secara keseluruhan.
f   Situasi Pelayanan Persepsi  pelanggan  terhadap  suatu pelayanan  ditentukan  oleh  tiga
hal  yaitu pelayanan,  proses pelayanan,  dan  lingkungan  fisik  di  mana pelayanan  tersebut  diberikan.  Oleh  karena  itu,  keadaan  sekitar  dari
pelayanan mempengaruhi persepsi pelanggan. g  Tingkat Kepentingan Pelanggan
Tingkat  kepentingan  pelanggan  yaitu  keyakinan  pelanggan- sebelum  mencoba  atau  membeli  suatu  produk  jasa  yang  akan
dijadikannya  sebagai  standar  acuan  dalam  menilai  kinerja  produk tersebut.  Pada  umumnya  pelanggan  mempunyai  kriteria  dalam
membeli produk tertentu.
2.6. Penelitian Terdahulu
Rustiana  2008  melakukan  penelitian  dengan  judul  “
Analisis Tingkat Kepuasan Konsumen Restoran Rice Bowl Bogor Serta Implikasinya
Terhadap  Bauran  Pemasaran
”.
Penelitian  ini  menggunakan  dua  jenis  data, yaitu  data  primer  dan  data  sekunder.  Metode  penarikan  sampel  yang
digunakan  dalam  penelitian  ini  adalah  Non  Probability  Sampling  Teknik sampel  tanpa  peluang.  Jenisnya  adalah  convenience  sampling,  yaitu
pengambilan sampel berdasarkan ketersediaan elemen dan kemudahan untuk mendapatkannya  ,jumlah  responden  adalah 100.  Metode  analisis  data  yang
digunakan adalah  metode  deskriptif, Importance and Performance Analysis IPA dan Customer Satisfaction Index CSI. Karakteristik umum Restoran
Rice  Bowl  adalah  sebagai  berikut  :  umur,  jumlah  anggota  keluarga,  status, jenis  kelamin,  pendidikan  terakhir,  pekerjaan,  pendapatan,  dan  tempat
tinggal.  Proses  keputusan  yang  terjadi  adalah  yaitu  pengenalan  kebutuhan ,motivasi  kunjungan, sumber  informasi, indikator pertimbangan  kunjungan,
alternatif restoran  yang  dikunjungi,  waktu kunjungan, frekuensi  kunjungan, dan kepuasan.
Sari  2011  melakukan  penelitian  dengan  judul  “Analisis  Tingkat Kepuasan  Pelanggan  Terhadap  Kualitas  Pelayanan  Jasa  Perkreditan
Motor  di  PT.  Summit  Oto  Finance  Cabang  Bogor  2”.  Penelitian  ini menggunakan  alat  analisis  deskriptif,  Importance  Performance Analysis
IPA,  Customer  Satisfaction  Index  CSI.  Dalam  penelitian  ini,  teknik penarikan  sampel  yang  digunakan  yaitu  convenience  sampling,  yaitu
pengambilan  sampel  yang  dilakukan  berdasarkan  ketersediaan  dan kemudahan  untuk  mendapatkannya  dan  karakteristik  sampel  untuk
pengisian  kuesioner  diantaranya  adalah  konsumen  yang  pernah menggunakan  jasa  perkreditan  di  PT.  Summit  Oto  Finance  minimal
sebanyak 1 kali. Farida  2011  melakukan  penelitian  dengan  judul  “Analisis
Kepuasan  Pelanggan  Terhadap  Kualitas  Pelayanan  Jasa  Kereta  Api Ekspres  Pakuan  Jabodetabek  Studi  Kasus  Kereta  Api  Ekspres  Pakuan
Bogor-Jakarta”.  Penelitian  ini  menggunakan  alat  analisis  deskriptif, Importance  Performance  Analysis  IPA,  Customer  Satisfaction  Index
CSI.    Data  yang  digunakan  dalam  penelitian  ini  adalah  data  primer yang diperoleh dari data hasil kuesioner dan wawancara, sedangkan data
sekunder  diperoleh  dari  literatur,  internet,  dan  dokumen  perusahaan. Pengambilan  contoh  yang  digunakan  pada  penelitian  ini  adalah
nonprobability  sampling  menggunakan  teknik  convenience  sampling. Responden  tersebut  adalah  pelanggan  atau  penumpang  KRL  Ekspres
Pakuan  yang  akan  melakukan  perjalanan  dengan  menggunakan  KRL Ekspres  Pakuan  Bogor-Jakarta  dan  bersedia  menjadi  responden.
Pemilihan  tersebut  dilakukan  setiap  hari  selama  penelitian  pada  jam Operasi KRL Ekspres Pakuan Bogor–Kota.
III.  METODE PENELITIAN
3.1. Kerangka Pemikiran
Bank  Saudara  adalah  salah  satu  bank  yang  memperhatikan  dan memprioritaskan pelayanan terhadap pelanggan. Hal ini dapat terlihat dari
visi, misi serta nilai perusahaan dari bank yang didirikan pada tahun 1906 ini.  Untuk  terus  dapat  bersaing  Bank  Saudara  tentunya  telah  memiliki
standar  pelayanan  khusus  untuk  nasabah  yang  diimplementasikan  pada seluruh  kantor  cabangnya.  Dengan  pelayanan  yang  baik,  fasilitas  yang
memadai,  dan  profesionalitas  yang  tinggi  dari  pegawai  Bank  Saudara, diharapkan  dapat  tercapainya  kesepakatan  bersama  dalam  penyelesaian
pengaduan  nasabah,  untuk  mendukung  tercapainya  kualitas  pelayanan Service Quality yang tinggi.
Dalam  kondisi  persaingan  bisnis  yang  ketat,  agar  dapat mempertahankan  dan  memperluas  pasar  maka  perlu  dilakukan  penilaian
mengenai  kepuasan  nasabah.  Identifikasi  karakteristik  umum  nasabah yang terdiri dari jenis kelamin, usia, status pernikahan, pekerjaan terakhir,
pendidikan,  pendapatan  per  bulan  dan  pengeluaran  per  bulan  dilakukan dengan analisis deskriptif
Analisis  kualitas  pelayanan  dilakukan  dengan  melakukan  analisis gap  berdasarkan  dimensi  kualitas  jasa.  Menurut Tjiptono 2008  Dimensi
kualitas jasa yang akan dianalisis adalah sebagai berikut : a  Kehandalan
Reability
b  Bukti fisik
Tangible
c  Empati
Emphaty
d  Daya tanggap
Responsiveness
e  Jaminan
Assurance
Tabel  4.  Variabel  dan  atribut  penelitian  kualitas  pelayanan  di  Bank Saudara Kantor Cabang Pembantu Leuwiliang, Bogor
Variabel Dimensi
No. Atribut yang di analisis
Kualitas pelayanan
Keandalan Reability
1 Setiap pembayaran gaji pensiun jam
pelayanan dibuka lebih awal 2
Menyelesaikan transaksi nasabah dengan cepat dan tepat
3 Pengurusan mengenai kepensiunan
dibantu oleh Bank Saudara Bukti Fisik
Tangible 1
Lokasi mudah dijangkau dan strategis khususnya untuk
pensiunan 2
Karyawan berpakaian rapi 3
Interior dan Eksterior Bank Saudara menarik
Empati Emphaty 1
Memberikan kue pada saat pengambilan gaji pensiun
2 Karyawan mudah dihubungi
berkomunikasi secara baik 3
Memberikan paket sembako saat Lebaran
Daya Tanggap Responsiveness
1 Tanggap terhadap masalah nasabah
solusi yang tepat 2
Pengambilan gaji pensiun dapat dikuasakan atau diantar langsung
kepada nasabah Jaminan
Assurance 1
Menumbuhkan rasa aman saat melakukan transaksi
2 Tersedia pinjaman kredit untuk
Pensiunan 3
Mitra dengan PT. Taspen, PT. Asabri, Dapen Telkom  Mandiri
4 Fasilitas yang dimiliki Bank
Saudara aman 5
Tidak ada biaya administrasi bulanan untuk Tabungan Pensiun
Data  yang  diperoleh  kemudian  diolah  dan  dalam  penelitian  ini membahas  perilaku  konsumen,  karakteristik  konsumen,  dan  variabel
pengukuran,    kepuasan  konsumen  dan  alat  hitung  penelitian  yaitu Importance  Performance Analysis  IPA dan  Customer Satisfaction  Index
CSI.  Dari  analisis  tersebut  dapat  diperoleh  tingkat  kualitas  pelayanan terhadap  kepuasan  nasabah  yang  dapat  menjadi  bahan  masukan  untuk
manajemen  Bank  Saudara  Kantor  Cabang  Pembantu  Leuwiliang  untuk