2. Belajar
Prinsip-prinsip, pengetahuan dan keterampilan yang diperoleh selama program pelatihan. Evaluasi belajar dengan menggunakan tes tertulis
atau observasi. Pretest dapat meningkatkan kesiapan peserta untuk belajar, mendorong mereka pada konteks dan isi program pelatihan,
membuat peserta peka pada konsep-konsep penting, memfokuskan pelatihan pada konsep-konsep kunci dan membuat iklim belajar yang
giat. Ujian akhir dapat mengukur penguasaan pada keahlian dan keterampilan tertentu.
3. Perilaku
Evaluasi perilaku dari program pelatihan apakah partisipan mengindikasikan adanya perubahan perilaku dalam pekerjaan mereka.
Penilaian perubahan perilaku pada pekerjaan sebagai hasil pelatihan seringkali terjadi melalui evaluasi penyelia atas kinerja bawahannya.
4. Hasil
Evaluasi yang terakhir yaitu evaluasi hasil, hasil yang paling sulit untuk dihubungkan dengan pelatihan dan pengembangan adalah peningkatan
efektivitas organisasional. Evaluasi hasil akhir, apakah dapat tercapai dilihat dari segi tujuan pelatihan yang telah ditetapkan sebelumnya. Jika
hasil akhir tidak tercapai, maka pelatihan tidak mencapai tujuannya.
2.3. Pelatihan dan Pembelajaran
Pembelajaran adalah suatu metode atau proses belajar untuk mengajarkan suatu pengetahuan dan keterampilan baru kepada orang lain. Pada hakikatnya,
pelatihan itu adalah proses pembelajaran. Oleh karena itu, untuk melatih karyawan, dibutuhkan pengetahuan tentang bagaimana orang belajar. Saran-saran
yang didasarkan pada teori belajar adalah: 1.
Lebih mudah bagi para peserta pelatihan untuk memahami dan mengingat bahan yang penting. Pada awal pelatihan, peserta diberikan pandangan
sepintas tentang materi yang akan disajikan. Mengetahui gambaran seluruh
materi pelatihan memudahkan dalam pembelajaran. Bantuan visual akan membantu dalam proses pembelajaran. Selain itu, gunakanlah konsep dan
istilah yang sudah akrab ditelinga para peserta pelatihan. 2.
Pastikan bahwa peserta dapat mudah mentransfer pengetahuan, keterampilan dan perilaku baru setelah dari tempat pelatihan ke tempat kerja. Dengan
memaksimalkan keserupaan antara situasi pelatihan dan tempat kerja dan memberikan praktek pelatihan yang memadai.
3. Motivasikanlah para peserta pelatihan. Orang belajar paling baik dengan cara
melakukannya. Untuk itu peserta diberikan praktek realistik sebanyak mungkin. Para peserta pelatihan belajar paling baik menurut cara mereka
sendiri, dengan diberikannya kebebasan dalam menentukan caranya sendiri Dessler, 1997.
2.4. Hasil-hasil Penelitian Terdahulu
1. Setiawan 2006 dalam penelitiannya yang berjudul Analisis Program
Pelatihan dan Pengaruhnya terhadap Kinerja Karyawan Studi Kasus PT. Mitra Infoparama berdasarkan hasil analisis deskriptif bahwa proses
program pelatihan yang dilakukan PT. Mitra Infoparama sudah cukup baik. Hubungan yang terjadi antara program pelatihan dengan kinerja karyawan
cukup kuat dengan r
s
= 0,485. 2.
Amelia 2007 dalam penelitiannya yang berjudul Analisis Pengaruh Pendidikan dan Pelatihan Internal terhadap Pembelajaran Pegawai Studi
Kasus BAKOSURTANAL Cibinong-Bogor berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa dengan adanya diklat internal sangat berpengaruh
nyata dalam pembelajaran pegawai dengan hasil nilai R-squared sebesar 74,4 persen.
III. METODE PENELITIAN
3.1. Kerangka Pemikiran
Visi KPK adalah menjadi lembaga yang mampu mewujudkan Indonesia yang bebas dari korupsi dan misi KPK adalah pendobrak dan pendorong
Indonesia yang bebas dari korupsi dan menjadi pemimpin dan penggerak perubahan untuk mewujudkan Indonesia yang bebas dari korupsi.
Pengelolaan SDM KPK mengacu kepada PP nomor 63 tahun 2005 tentang sistem manajemen sumber daya manusia. Penetapan sasaran kinerja
dan program kerja tahun 2009, KPK telah melakukan upaya penyempurnaan dan perbaikan di berbagai pilar pengelolaan SDM yang mengacu kepada
pendekatan berbasis kompetensi dan kinerja. Biro MSDM meliputi bagian perencanaan dan pengembangan pegawai, bagian pendidikan dan pelatihan
pegawai dan bagian pelayanan kepegawaian. Bagian perencanaan dan pengembangan salah satu tugasnya adalah
melakukan rekrutmen dan seleksi pegawai baru. Berdasarkan audit kepegawaian yang dilakukan tiap tahunnya dapat terlihat kebutuhan akan
pegawai baru yang akan mengisi posisi yang masih kosong maupun mengganti pegawai yang berhenti pada tahun sebelumnya. Rekrutmen dan
seleksi meliputi rekrutmen dan seleksi pegawai tetap, rekrutmen dan seleksi pegawai negeri yang dipekerjakan dan rekrutmen dan seleksi pegawai tidak
tetap. Bagian pendidikan dan pelatihan memiliki tugas pokok melaksanakan
pendidikan dan pelatihan untuk mengembangkan dan meningkatkan kompetensi pegawai. Pendidikan dan pelatihan yang dilaksanakan adalah
diklat pegawai baru, diklat peningkatan kompetensi, matrikulasi dan sertifikasi, pendidikan kedinasan instansi, dukungan donor dan beasiswa serta
sharing knowledgediseminasi pengetahuan. Kerangka pemikiran dari penelitian ini dapat dilihat pada Gambar 1.