1. Meningkatkan pengetahuan, kemampuan dan keterampilan dalam
melaksanakan tugas sehari-hari. 2.
Meningkatkan rasa percaya diri dan menghilangkan rasa rendah diri. 3.
Memperlancar pelaksanaan tugas. 4.
Meningkatkan motivasi kerja. 5.
Menumbuhkan sikap positif terhadap perusahaan. 6.
Meningkatkan semangat dan kegairahan kerja. 7.
Mempertinggi rasa kepedulian terhadap perusahaan. 8.
Meningkatkan rasa saling menghargai antar karyawan. 9.
Memberikan dorongan bagi karyawan untuk menghasilkan yang terbaik.
2.2.3 Jenis Pendidikan dan Pelatihan
Simamora 2004 menyatakan terdapat banyak pendekatan untuk pelatihan di antaranya, yaitu:
1. Pelatihan keahlian
Program pelatihan yang mengidentifikasi kebutuhan atau kekurangan melalui penilaian yang jeli. Kriteria penilaian efektivitas pelatiahan
berdasarkan pada sasaran yang diindentifikasi dalam tahap penilaian. 2.
Pelatihan ulang Pelatihan ulang berupaya memberikan kepada para karyawan keahlian-
keahlian yang mereka butuhkan untuk menghadapi tuntutan kerja yang berubah-ubah.
3. Pelatihan lintas fungsional
Pelatihan lintas fungsional melibatkan pelatihan karyawan untuk melakukan aktivitas kerja dalam bidang lainnya selain dari pekerjaan
yang ditugaskan. 4.
Pelatihan tim Dewasa ini terdapat tekanan yang menguat terhadap kinerja tim.
Menyebabkan kinerja dalam suatu tim harus menjadi lebih baik. 5.
Pelatihan kreativitas
Pelatihan bagaimana cara membantu orang-orang dalam memecahkan masalah dengan kiat baru.
Hasibuan 2003 mengemukakan, jenis pengembangan dikelompokkan menjadi pengembangan secara informal dan pengembangan secara formal.
1. Pengembangan secara informal yaitu karyawan atas keinginan dan
usaha sendiri melatih dan mengembangkan dirinya dengan mempelajari buku-buku literatur yang ada hubungannya dengan pekerjaan atau
jabatannya. Pengembangan secara informal menunjukkan bahwa karyawan tersebut berkeinginan keras untuk maju dengan cara
meningkatkan kemampuan kerjanya. Hal ini bermanfaat bagi perusahaan karena prestasi kerja karyawan semakin besar, disamping
efisiensi dan produktivitasnya juga semakin baik. 2.
Pengembangan secara formal yaitu karyawan ditugaskan perusahaan untuk mengikuti pendidikan atau latihan, baik yang dilakukan
perusahaan maupun yang dilaksanakan oleh lembaga pendidikan dan pelatihan. Pengembangan secara formal dilakukan perusahaan karena
tuntutan pekerjaan saat ini ataupun masa datang, yang sifatnya nonkarir atau peningkatan karir seorang karyawan.
2.2.4 Metode Pendidikan dan Pelatihan
Menurut Simamora 2004, metode yang digunakan dalam pelatihan dapat dibedakan menjadi dua macam, yaitu:
1. Teknik on the job training
Teknik on the job training sebagian besar dapat dipelajari dalam periode waktu yang relatif singkat, metode on the job training
digunakan secara luas. on the job training meliputi semua upaya pelatihan karyawan ditempat kerja sesungguhnya. Metode ini juga
memudahkan belajar karena peserta pelatihan belajar dengan cara sesungguhnya melakukan pekerjaan dan mendapatkan umpan balik
yang cepat menyangkut perbaikan kinerja. Berbagai macam teknik yang biasa digunakan adalah sebagai berikut:
a. Magang
Program magang cenderung lebih mengarah kepada pendidikan daripada pelatihan dalam hal pengetahuan untuk melakukan suatu
keahlian atau suatu rangkaian pekerjaan yang saling berhubungan. b.
Intership Intership memberikan kepada individu pengalaman pada pekerjaan
tertentu, atau pengenalan terhadap pekerjaan, organisasi, atau industri. c.
Rotasi Pekerjaan Memperluas latar belakang bisnis, karena melakukan setiap pekerjaan
dalam serangkaian pekerjaan yang ada menjadikan setiap individu- individu menyerap keahlian, pengalaman dan pengetahuan yang baru.
2. Teknik off the job training
Program off the job training memberikan kepada individu-individu keahlian dan pengetahuan yang mereka butuhkan untuk menunaikan
pekerjaan pada waktu yag terpisah dari waktu kerja reguler mereka. Beberapa teknik yang biasa digunakan dalm teknik off the job training:
a. Kuliah
Kuliah menyajikan cakupan materi yang luas dalam jangka waktu pendek. Biayanya cenderung relatif rendah, bila dalam jumlah yang
besar sangat cocok untuk menerapkan teknik kuliah. b.
Studi Kasus Penyajian tertulis dan naratif dari serangkaian fakta masalah yang
dianalisis dan dipecahkan oleh peserta pelatihan. c.
Simulasi Komputer Simulasi ini mengacu kepada materi pelatihan yang berupaya
menciptakan suatu lingkungan pengambilan keputusan yang realistik bagi peserta pelatihan.
d. Pelatihan Beranda
Merupakan suatu terminologi yang digunakan untuk menggambarkan pelatihan di dalam sebuah ruang kelas untuk
pekerjaan-pekerjaan klerikal atau semiahli. e.
Permainan Peran Latihan permainan peran, para peserta memainkan peran dan
berupaya menjalankan perilaku yang dibutuhkan dalam peran itu. Dalam permainan peran adalah untuk menganalisis masalah
antarpribadi dan memupuk keahlian hubungan manusia. f.
Peniruan Perilaku Metode ini adalah teknik berorientasi kelas yang umumnya
digunakan untuk mengajarkan kemahiran pemecahan masalah kepada penyelia lini pertama.
g. Pelatihan di Alam Terbuka
Pelatihan di alam terbuka merupakan pengembangan manajemen dan eksekutif yang berlangsung di latar alam terbuka atau bebas.
Tujuan pelatihan ini pemupukan keahlian-keahlian antarpribadi seperti penghargaan diri, kerja tim, penetapan tujuan dan
kepercayaan diri. h.
Pelatihan Sensitivitas Pelatihan sensitivitas bertujuan untuk meningkatkan sensitivitas
antarpribadi dengan menuntut diskusi yang terbuka dan jujur tentang perasaan, sikap dan perilaku partisipan.
2.2.5 Evaluasi Pendidikan dan Pelatihan