Tujuan Manfaat Pusat Reintroduksi Orangutan

2 Kecamatan Bukit Batu merupakan wilayah kerja Puskesmas Tangkiling. Dalam menegakkan diagnosa malaria di Puskesmas ini berdasarkan pemeriksaan mikroskopis, dan besarnya kasus malaria berdasarkan angka API. API Annual Parasite Rate adalah jumlah kasus malaria berdasarkan pemeriksaan mikroskopis per tahun dari seribu penduduk. Selama ini API digunakan untuk wilayah Jawa-Bali, namun saat kini diharapkan seluruh wilayah menggunakan API dalam penentuan besarnya kasus malaria. Pada tahun 2006 terjadi kenaikan angka API yang signifikan yaitu sebesar 13,93 dan 12,60 pada tahun 2004 dan 2005 menjadi 28,39 pada tahun 2006. Kecamatan Bukit Batu terdapat lokasi Pusat Reintroduksi Orangutan “Nyaru Menteng” yang dikelola oleh Balai Konservasi Sumber Daya Alam BKSDA Kalimantan Tengah. Selama kurun waktu 2003–2005 dilaporkan banyak orangutan yang positif malaria. Spesies yang ditemukan adalah Plasmodium falciparum dan P. vivax Balai Laboratorium Kesehatan Provinsi Kalteng 2007. Hal tersebut diduga turut mempengaruhi angka kesakitan malaria di Kecamatan Bukit Batu karena orangutan dianggap sebagai hospes kedua setelah manusia dan ada beberapa jenis Plasmodium pada kera yang dapat ditularkan oleh nyamuk ke manusia DEPKES 2004. Di samping itu di Serawak Malaysia dilaporkan 27,7 266960 sediaan darah penduduk yang secara mikroskopis adalah positif P. falciparum dan P. malariae ternyata setelah dianalisa secara molekuler dengan teknik PCR Polymerase Chain Reaction adalah P. knowlesi Cox-Singh 2007. Keadaan Kecamatan Bukit Batu yang sebagian besar hutan sangat cocok untuk perkembangan nyamuk Anopheles, vektor malaria. Perilaku nyamuk Anopheles dan kaitannya dengan epidemiologi malaria di sekitar Pusat Reintroduksi Orangutan “Nyaru Menteng”, sampai saat ini belum pernah diteliti.

1.2 Tujuan

Penelitian ini bertujuan untuk memperoleh informasi : a jenis dan kepadatan spesies nyamuk Anopheles, b perilaku menggigit dan istirahat nyamuk Anopheles dominan pada masyarakat dan orang utan, c angka kesakitan malaria pada manusia dan orangutan di sekitar Pusat Reintroduksi Orangutan Nyaru Menteng, dan d kebiasaan masyarakat di sekitar Pusat Reintroduksi Orangutan Nyaru Menteng. 3

1.3 Manfaat

Hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadi informasi penting dalam penanggulangan penyakit malaria yang efektif dan efisien di sekitar wilayah Pusat Reintroduksi Orangutan Nyaru Menteng. 4 2 TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Pusat Reintroduksi Orangutan

Yayasan Penyelamatan Orangutan Borneo Borneo Orangutan SurvivalBOS adalah lembaga yang mempunyai visi memberikan kontribusi terhadap konservasi satwa liar khususnya orangutan dan habitatnya. BOS merupakan organisasi penyelamatan orangutan terbesar di dunia, di Indonesia pertama kali didirikan di kota Balikpapan, Kalimantan Timur pada tahun 1994 dengan nama Perhimpunan Orangutan Balikpapan. Selanjutnya, Yayasan BOS bekerjasama dengan Departemen Kehutanan Republik Indonesia melalui sebuah kesepakatan dan didukung oleh 12 organisasi BOS yang berada di seluruh dunia dan setiap tahunnya diaudit secara keuangan Yayasan BOS 2008. Arboretum Nyaru Menteng adalah kawasan pelestarian plasma nutfah ekosistem hutan rawa di Provinsi Kalimantan Tengah dengan luas 65,2 hektar. Arboretum Nyaru Menteng dibangun pada tahun 1988 dan merupakan areal bekas HPH yang telah dieksploitasi pada tahun 1974. Nama Nyaru Menteng berasal dari bahasa Dayak yang berarti gagah berani. Sejak tahun 1994, pengelolaan Arboretum ini dilaksanakan oleh Balai Konservasi Sumber Daya Alam BKSDA Kalimantan Tengah. Lokasi Arboretum Nyaru Menteng terletak di sebelah timur jalan raya Tjilik Riwut KM 28 dari Kota Palangka Raya menuju Kota Sampit Kabupaten Kotawaringin Timur. Secara administratif termasuk ke dalam wilayah Kelurahan Tumbang Tahai, Kecamatan Bukit Batu, Kota Palangka Raya. Lokasi ini dapat dicapai dengan menggunakan kendaraan roda dua dan roda empat. Rute dari Palangka Raya menuju arah Tangkiling dan belok kanan pada kilometer 28 menuju arah Danau Tahai. Menurut BKSDA Kalteng 2000 wilayah Arboretum Nyaru Menteng termasuk ke dalam tipe hutan tropika dataran rendah dengan kondisi tanah berawa dan bergambut. Jenis tanah terdiri dari alluvial, organosol, pasir kuarsa dengan drainase tergenang. Ketinggian wilayah adalah 25 meter di atas permukaan laut dengan topografi datar. Keadaan iklim termasuk ke dalam tipe A dengan curah hujan rata-rata 2.939 milimeter per tahun. Pemanfaatan Nyaru Menteng sebagai tempat a pembinaan cinta alam bagi pelajar, mahasiswa, pramuka dan generasi muda, b pendidikan dan 5 pelatihan, c acara keagamaan dan wisata alam, serta d karantina dan rehabilitasi orangutan. Vegetasi yang ada dalam kawasan Arboretum Nyaru Menteng adalah jenis-jenis yang tumbuh dalam ekosistem hutan rawa. Komposisi vegetasi di hutan rawa beragam dan mampu beradaptasi terhadap daerah yang anaerob serta tergenang air baik musiman atau tetap, dengan akar tunjang dan akar banir dengan lentisel yang besar memungkinkan terjadinya difusi udara. Cara lain dengan akar-akar nafas atau pneumatofor. Berdasarkan hasil identifikasi, spesies pohon yang terdapat di Arboretrum dapat digolongkan ke dalam 43 famili dengan jumlah spesies sebanyak 139 jenis BKSDA Kalteng 2000. Luas Arboretum Nyaru Menteng relatif kecil, namun dapat dijumpai beberapa jenis satwa liar, antara lain burung Beo Gracula religiosa dan cucak rawa Pyononotus zeylanicus. Jenis lain seperti biawak Varanus sp., ular, monyet dan kadang-kadang dijumpai orangutan liar Pongo pygmaeus, owa-owa Hylobates muelleri dan tupai bajing BKSDA Kalteng 2000.

2.2 Malaria pada Manusia dan Primata

Dokumen yang terkait

Konsumsi dan Kandungan Nutrien Pakan Orangutan (Pongo pygmaeus) . (Studi Kasus di Pusat Reintroduksi Orangutan, Wanariset Samboja Kalimantan Timur)

1 10 106

Studi Komunitas Dan Populasi Nyamuk Anopheles Di Desa Bolapapu Sulawesi Tengah Kaitannya Dengan Epidiomiologi Malaria

0 7 106

Karakteristik Objek dan Persepsi Masyarakat sebagai Dasar dalam Pengembangan Wisata Alam Studi Kasus : Arboretum Nyaru Menteng Palangka Raya

0 12 134

Evaluasi Perubahan Pola Perilaku Makan Pada Orangutan (Pongo pygmaeus morio) Di Pusat Reintroduksi Orangutan Borneo Orangutan Survival (BOS) Wanariset-Samboja Kutai Kartanegara, Kalimantan Timur

0 6 48

Studi Komunitas Dan Populasi Nyamuk Anopheles Di Desa Bolapapu Sulawesi Tengah Kaitannya Dengan Epidiomiologi Malaria

0 5 96

Studi Perilaku Menggigit Nyamuk Anopheles balabacensis dan Kaitannya dengan Epidemiologi Malaria di Desa Lembah Sari Kecamatan Batulayar Kabupaten Lombok Barat

1 6 10

Perilaku Nyamuk Anopheles punctulatus Donitz dan Kaitannya dengan Epidemiologi Malaria di Desa Dulanpokpok Kabupaten Fakfak Provinsi Papua Barat

0 9 12

Konsumsi dan Kandungan Nutrien Pakan Orangutan (Pongo pygmaeus) . (Studi Kasus di Pusat Reintroduksi Orangutan, Wanariset Samboja Kalimantan Timur)

0 2 96

Inventarisasi Jenis Serangga Tanah dengan Menggunakan Metode PitFall Trap di Kawasan Arboretum Nyaru Menteng Palangka Raya. - Digital Library IAIN Palangka Raya

0 0 12

Inventarisasi Jenis Serangga Tanah dengan Menggunakan Metode PitFall Trap di Kawasan Arboretum Nyaru Menteng Palangka Raya. - Digital Library IAIN Palangka Raya

0 0 36