Pengelolaan lingkungan Larvasida Pengendalian Vektor

14 saat ini. Adanya insektisida pada kelambu dapat membunuh nyamuk dan serangga lainnya. Namun, insektisida yang digunakan toksisitasnya rendah terhadap mamalia, biasanya digunakan dari golongan Piretroid. Sebelumnya, kelambu hanya bertahan selama 6-12 bulan tergantung frekwensi pencucian kelambu, karena itu sekarang ada kelambu yang dapat digunakan dalam jangka waktu yang lebih lama Long-Lasting Insecticide-treated Nets LLINs. Konsentrasi insektisida yang digunakan dapat bertahan selama lebih dari tiga tahun. WHO merekomendasikan lima LLINs untuk pencegahan malaria, antara lain : a Duranet Clarke Mosquito Control, b Interceptor Net BASF, c NetProtect Intelligent Insect Control, d Olyset Net Sumitomo Chemical dan e PermaNet Vestergaard-Frandsen Anonim 2008. Hadi 2001a melaporkan bahwa penggunaan kelambu dapat mengurangi kasus malaria, sedangkan penggunaan repellent mencegah terhadap infeksi malaria. Penggunaan kelambu berinsektisida di Papua New Guenia mampu memberikan perlindungan lebih dari 95 terhadap penggunanya dari malaria Frances et al. 2003.

2.3.3 Pengelolaan lingkungan

Pengelolaan lingkungan berupa modifikasi dan manipulasi lingkungan merupakan satu cara pengendalian nyamuk. Modifikasi lingkungan adalah setiap kegiatan yang mengubah fisik lingkungan secara permanen agar tempat perindukan nyamuk hilang, seperti penimbunan, pengeringan dan pengaturan sistem pengairan. Manipulasi lingkungan adalah suatu bentuk kegiatan untuk menghasilkan suatu keadaan sementara yang tidak menguntungkan bagi nyamuk, seperti pengangkatan lumut dari lagun, pengubahan kadar garam dan sistem pengairan secara berkala di lahan pertanian. Pengaliran air dan pembersihan genangan air dari tanaman yang mengapung dapat mengubah genangan tersebut menjadi tidak menguntungkan bagi perkembangan larva Anopheles. Pembersihan semak-semak sekitar di sekitar pemukiman dapat menjauhkan tempat istirahat nyamuk A. balabacensis. Pembuatan saluran penghubung air payau dengan air laut dapat menyebabkan air payau menjadi lebih asin mengakibatkan nyamuk tidak berkembangbiak di sana Rozendaal 1997. 15

2.3.4 Larvasida

Pemberian larvasida golongan karbamat BPMC terhadap larva A. aconitus dapat memperpanjang masa siklus larva dari instar satu L1 sampai instar empat L4, mengganggu proses eklosi, kelainan telur dan menurunkan jumlah produksi telur serta memperpendek umur nyamuk bila sempat menjadi dewasa Sujatmiko 2000. Cara alamiah dan dianggap aman untuk anti larva adalah memanfaatkan tumbuhan sebagai insektisida nabati biopestisida. Biopestisida merupakan salah satu alternatif pengendalian yang ramah lingkungan, mudah diaplikasikan dan tidak berbahaya bagi musuh alami dan serangga menguntungkan lainnya. Insektisida ini merupakan satu sarana pengendalian hama alternatif yang lebih selektif dan aman, karena senyawa insektisida dari tumbuhan mudah terurai terdegradasi di alam sehingga tidak meninggalkan residu di tanah, air dan udara. Di dunia diperkirakan terdapat sekitar 300.000 jenis tumbuh-tumbuhan, 30.000 jenis diperkirakan tumbuh di Indonesia dan baru 1.000 jenis di antaranya yang telah dimanfaatkan sebagai bahan obat-obatan dan insektisida. Uji toksisitas beberapa tanaman telah dilakukan terhadap larva nyamuk, seperti minyak tumbuhan yang berasal dari tanaman Camphor, Thyme, Amyris, Lemon, Cedarwood, Frankincense, Dill, Myrtle, Juniper, Black Pepper, Verbena, Helichrysum and Sandalwood yang dilaporkan memiliki bioaktivitas sebagai larvasida nyamuk. Amer Mehlhorn 2006 menyatakan bahwa minyak tumbuhan yang berasal dari tanaman camphor, thyme, amyris, lemon, cedarwood, fankincense, dill, verbena and sandalwood memiliki bioaktivitas sebagai larvasida dengan nilai LC 50 sebesar 1–101,3 ppm untuk larva Aedes aegypti, sebesar 9,7–101,4 ppm pada A. stephensi, dan sebesar 1–50,2 ppm pada Culex quinquefasciatus. Minyak yang diperoleh dari ekstrak Ipomoea cairica, pada konsentrasi 100 ppm telah berhasil membunuh 100 larva C. tritaeniorhynchus dengan nilai LC 50 sebesar 14,8 ppm. Konsentrasi 120 ppm mampu membunuh larva Ae. aegypti dan A. stephensi dengan nilai LC 50 secara berturut-turut adalah 22,3 ppm dan 14,9 ppm Thomas et al. 2004. Pradono et al. 2007 melaporkan bahwa minyak biji kamandrah Croton tiglium satu famili dengan jarak pagar Jatropha curcas yaitu Euphorbiaceae mempunyai dosis efektif LC 50 sebesar 769,52 ppm dan LC 90 sebesar 2717,4 ppm 16 terhadap kematian larva Ae. aegypti selama perlakuan 24 jam. Riyadhi 2008 melaporkan bahwa minyak biji jarak mempunyai nilai LC 50 sebesar 1.507 ppm untuk 24 jam pengujian dan 866 ppm untuk 48 jam pengujian terhadap kematian larva Ae. aegypti.

2.3.5 Pengendalian hayati

Dokumen yang terkait

Konsumsi dan Kandungan Nutrien Pakan Orangutan (Pongo pygmaeus) . (Studi Kasus di Pusat Reintroduksi Orangutan, Wanariset Samboja Kalimantan Timur)

1 10 106

Studi Komunitas Dan Populasi Nyamuk Anopheles Di Desa Bolapapu Sulawesi Tengah Kaitannya Dengan Epidiomiologi Malaria

0 7 106

Karakteristik Objek dan Persepsi Masyarakat sebagai Dasar dalam Pengembangan Wisata Alam Studi Kasus : Arboretum Nyaru Menteng Palangka Raya

0 12 134

Evaluasi Perubahan Pola Perilaku Makan Pada Orangutan (Pongo pygmaeus morio) Di Pusat Reintroduksi Orangutan Borneo Orangutan Survival (BOS) Wanariset-Samboja Kutai Kartanegara, Kalimantan Timur

0 6 48

Studi Komunitas Dan Populasi Nyamuk Anopheles Di Desa Bolapapu Sulawesi Tengah Kaitannya Dengan Epidiomiologi Malaria

0 5 96

Studi Perilaku Menggigit Nyamuk Anopheles balabacensis dan Kaitannya dengan Epidemiologi Malaria di Desa Lembah Sari Kecamatan Batulayar Kabupaten Lombok Barat

1 6 10

Perilaku Nyamuk Anopheles punctulatus Donitz dan Kaitannya dengan Epidemiologi Malaria di Desa Dulanpokpok Kabupaten Fakfak Provinsi Papua Barat

0 9 12

Konsumsi dan Kandungan Nutrien Pakan Orangutan (Pongo pygmaeus) . (Studi Kasus di Pusat Reintroduksi Orangutan, Wanariset Samboja Kalimantan Timur)

0 2 96

Inventarisasi Jenis Serangga Tanah dengan Menggunakan Metode PitFall Trap di Kawasan Arboretum Nyaru Menteng Palangka Raya. - Digital Library IAIN Palangka Raya

0 0 12

Inventarisasi Jenis Serangga Tanah dengan Menggunakan Metode PitFall Trap di Kawasan Arboretum Nyaru Menteng Palangka Raya. - Digital Library IAIN Palangka Raya

0 0 36