IRR  adalah  suatu  tingkat  bunga  yang  menyamakan present value PV kas  keluar  yang diharapkan  dengan PV
kas  masuk  yang  diharapkan  atau  dapat  diartikan  sebagai tingkat  bunga  yang  menyebabkan  NPV  =  0.  Gittinger
1986  menyebutkan  bahwa  IRR  adalah  tingkat  rataan keuntungan  internal  tahunan  bagi  perusahaan  yang
melakukan  investasi  dan  dinyatakan  dalam  satuan  persen. Tingkat  IRR  mencerminkan  tingkat  suku  bunga  maksimal
yang  dapat  dibayar  oleh  proyek  untuk  sumber  daya  yang digunakan.  Suatu  investasi  dikatakan  layak,  apabila  IRR
memiliki nilai IRR lebih besar dari tingkat suku bunga yang berlaku  dan  sebaliknya  jika  nilai  IRR  lebih  kecil  dari
tingkat suku bunga  yang  berlaku,  maka  proyek  tersebut
dapat dikatakan tidak layak. 3.
Payback Period PP PP  atau  tingkat  pengembalian  investasi  adalah  suatu
metodedalam  menilai  kelayakan usaha  yang  digunakan untuk  mengukur  periodewaktu  pengembalianmodal  yang
digunakan.  Semakin  cepat  modal  kembali,  maka  semakin baik  suatu  proyektersebut  untuk  diusahakan  karena  modal
yang  digunakan  akan  cepat  kembali  dan  digunakan  untuk membiayai kegiatan lain Husnan dan Muhammad, 2000
2.4. Penelitian Terdahulu
Subary  2012,  menganalisa Analisis Kelayakan Bisnis  Warung Internet  Warnet  dan Game  Center  Pada  Firdaus  Net. Ciomas,  Bogor.
Metode pengolahan data dilakukan secara kualitatif dan kuantitatif. Analisis secara kualitatif dilakukan dengan menganalisis kelayakan usaha jasa
warung  internet  dilihat dari aspek pasar dan pemasaran,  aspek teknis dan teknologis,  aspek manajemen dan operasional. Metode analisis  data  secara
kuantitatif dilakukan dengan menghitung kelayakan usaha ini dari aspek finansialnya, dengan menghitung Net Present Value NPV, Internal Rate of
Return  IRR,  Net  BC,  Payback  Period  PBP  dan analisis sensitifitas.
Analisis  finansial menghasilkan  nilai  NPV  yang  positif  yaitu  sebesar Rp. 401.302,000 nilai IRR 35 persen dimana nilai ini lebih besar dari nilai suku
bunga  pinjaman  yang  digunakan  18 persen,  Net  BC  2,10, dan  PP 3,0 tahun sedangkan nilai BEP 54.101 jamtahun. Dan hasil analisis sensitivitas
dengan  skenario kenaikan  tingkat  inflasi  8 persen dan 14  persen  yang menunjukan bahwa usaha ini dapat dikatakan masih layak untuk dijalankan.
Heidyningsih  2009  Analisis Kelayakan  Usaha  Death  By Chocolate    Spaghetti  Restaurant  Kota  Bogor  ,hasil dari penelitian
inimenunjukkan bahwa restaurant  tersebut jika dilihat dari analisis kelayakanusaha maka usaha ini layak untuk dilanjutkan,  dan dapat
terusdikembangkan dengan menaikkan tingkat penjualan  agar  mencapai target  penjualan perusahaan.  Dilihat dari aspek finansial usaha  Death  By
Chocolate  Spaghetti Restaurant layak untuk dijalankan, hal iinidibuktikan dengan hasil perhitungan analisis kelyakan finansial padatingkat diskonto
tujuh persen diperoleh nilai NPV sebesar Rp. 632,62 juta, Net BC sebesar 3; IRR sebesar 27 persendan payback period selama enam tahun tujuh bulan.
Dari  analisis  switching  value  ini diketahui perusahaan ini tidak sensitive terhdap penurunan jumlah output hingga tujuh persen menjadikan nilai IRR
sebesar 18 persen, sedangkan nilai Net BC sebesar 2,15 kemudian payback period Sembilan tahun tiga bulan menjadikan usaha ini masih layak untuk
dijalankan dan tidak sensitive terhadap perubahan kenaikan input.
III. METODE PENELITIAN
3.1. Kerangka Penelitian
Toko  Ratna berdiri  sejak  2008  adalah  salah  satu  gerai
minimarket di Kota  Bogor  yang  mencoba  menawarkan  kenyamanan, dan kebersihan  dalam  berbelanja  kebutuhan  rumah  tangga  sehari-hari.
Pendirian  usaha minimarket ini  bertujuan  untuk  memenuhi  kebutuhan rumah  tangga  dari  warga  sekitar toko yang    membutuhkan  tempat
berbelanja  yang  nyaman,  bersih  dan  harga  yang  terjangkau  oleh masyarakat,  seiring  dengan  adanya  kebutuhan  masyarakat  akan  tempat
berbelanja  yang  nyaman  dan  terjangkau,  memunculkan  persaingan  yang ketat,  yang  dapat  mengancam  kelangsungan  usaha  ini,  dan selama
minimarket berdiri ini belum pernah dilakukan analisis terhadap kelayakan dari setiap  aspek  dalam  usahanya.  Studi Kelayakan Bisnis membahas
mengenai kelayakan dari berbagai segi kelayakan bisnis seperti aspek finansial, aspek pasar, aspek teknis, dan aspek manajemen.
Sedangkan aspek finansial dilakukan dengan  cara  menganalisis mengenai NPV, Net BC, IRR, PP, BEP dari usaha minimarket ini. Hasil
penelitian  ini diharapkan dapat memberikan pedoman bagi Toko  Ratna untuk meningkatkan omset usahanya dan menambah jenis-jenis kebutuhan
rumah tangga. Apabila penelitian ini menunjukkan hasil yang menyatakan bahwa usaha minimarket ini layak dilakukan, maka minimarket Toko
Ratna memang layak untuk melanjutkan usahanya. Sebaliknya dilihat dari hasil penelitian ini pada kelayakan finansialnya tidak layak maka akan
menjadi pedoman bahan evaluasi. Dilihat dari uraian  di  atas maka gambaran kerangka pemikiran usaha minimarket
Toko  Ratna dapat
dilihat di Gambar 4.