Kriteria kelayakan investasi berdasarkan metode IRR adalah sebagai berikut :
1. Jika IRR i, maka usaha tersebut layak atau menguntungkan untuk dilaksanakan
2. Jika IRR = i, maka usaha tersebut tidak memperoleh keuntungan dan tidak juga mengalami kerugian titik
impas 3. Jika IRR i, maka usaha tersebut tidak layak atau tidak
menguntungkan untuk dilaksanakan
c. Net Benefit and Cost Ratio Net BC
Net benefit cost ratio menunjukkan tingkat besarnya tambahan manfaat tambahan biaya sebesar satus atuan. Angka ini
merupakan perbandingan antara jumlah NPV positif dengan NPV negatif Kadariah, 2001. Rumus yang digunakan untuk
menghitung Net BC adalah :
Net B C =
............ 3
Keterangan : Bt
: Penerimaan benefit social bruto pada tahun ke t Rp
Ct : Biaya cost bruto Rp
t : Tahun
n : Umur ekonomis proyek tahun
i : Tingkat suku bunga atau discount rate yang berlaku .
Kriteria kelayakan investasi berdasarkan nilai Net BC adalah sebagai berikut :
a. Net BC Ratio 1, maka usaha tersebut layak atau menguntungkan untuk dilaksanakan karena tiap satu satuan
modal akan menghasilkan manfaat bersih yang lebih besar. b. Net BC Ratio = 1, maka usaha tersebut tidak memperoleh
keuntungan dan tidak juga mengalami kerugian titik impas
Untuk Bt-Ct 0 Untuk Bt-Ct 0
karena tiap satuan modal akan menghasilkan manfaat bersih yang sama besar.
c. Net BC 1, maka usaha tersebut tidak layak atau tidak menunguntungkan untuk dilaksanakan karena tiap satu satuan
modal akan menghasilkan manfaat bersih yang lebih kecil.
d. Payback Period PP
PP juga digunakan untuk menghitung manfaat sekarang dari suatu nilai yang akan datang pada akhir periode yang diperlukan
untuk menutup
kembali pengeluaran
investasi dengan
menggunakan aliran kas Gittinger, 1986. Rumus yang digunakan untuk menghitung Payback Period adalah :
= V
I 1 + i …………………………………………. 4
Keterangan : PP
= Waktu yang diperlukan untuk mengembalikan modal investasi
V = Jumlah modal investasi
I = Manfaat hasil bersih rata
rata per tahun periode Nilai PP berbanding terbalik dengan nilai NPV. Jika nilai
NPV semakin besar, maka menunjukkan waktu pengembalian semakin cepat. Suatu proyek dikatakan layak jika PP lebih kecil
dari umur proyek PP n.
e. Break Event Point BEP
BEP atau titik impas adalah suatu keadaan dimana tingkat produksi atau besarnya pendapatan sama dengan besarnya
pengeluaran pada suatu proyek. Pada keadaan ini usaha tidak mendapatkan keuntungan dan tidak mengalami kerugian.
IV. HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1. Sejarah Berdirinya Minimarket Toko Ratna
Minimarket ini didirikan oleh bapak H. Umin Arumin dan ibu Hj. Ulan Ratna Wulan pada tanggal 11 Agustus 2008, dimana pada awalnya
pendirian minimarket ini adalah hanya untuk memanfaatkan lahan dan bangunan yang memang dimiliki untuk dapat diberdayakan. Namun pada
akhirnya pemilik usaha ini melihat peluang usaha yang sangat baik dari minimarket tersebut, dikarenakan pendirian minimarket tersebut berada di
lokasi yang memang sangat strategis, sehingga dapat menciptakan lapangan pekerjaan dan juga pendapatan.
Jika dilihat dari segi lokasi berdirinya, minimarket tersebut berada di pinggir jalan raya dan juga berdekatan dengan pemukiman penduduk.
Dimana lokasi tersebut sering dijadikan tempat berhentinya angkutan umum baik itu angkot dan bus antar wilayah. Sehingga banyak orang yang
melewati di sekitar minimarket tersebut, sehingga minimarket tersebut sering disinggahi orang-orang yang lewatdi daerah tersebut, untuk
membeli makanan atau minuman ringan sambil menunggu angkutan umum yang ditunggunya datang. Belum lagi tepat di sebelah minimarket
tersebut terdapat warnet yang mempunyai pelanggan tetap, sehingga pengguna jasa warnet tersebut bisa membeli makanan dan minuman ringan
dari minimarket tersebut.
4.2. Studi Kelayakan Aspek Pasar
Usaha minimarket ini termasuk pada pasar persaingan sempurna. Dimana jenis usaha ini memiliki jumlah produsen yang tidak terbatas
karena usaha ini dijalankan oleh berbagai pihak yang memiliki kemampuan pada bidangnya. Sedangkan pada konsumen yang dipilih
adalah termasuk dalam pasar langsung atau direct selling, hal ini didasarkan karena sudah memiliki tempat usaha yang sudah tetap dan
memungkinkan untuk menjual langsung ke konsumen.