Menurut  Ibrahim  2003, studi  kelayakan  bisnis  adalah  suatu kegiatan  untuk  menilai  akan  sejauh  mana  manfaat  yang  dapat  diperoleh
dalam melaksanakan suatu kegiatan usaha atau proyek. Sedangkan menurut Kadariah 1999, kelayakan bisnis adalah proyek sebagai suatu keseluruhan
aktivitas  yang  menggunakan  beragam  sumber  untuk  mendapatkan kemanfaatan benefit atau suatu aktivitas di mana dikeluarkan uang dengan
harapan untuk mendapatakan hasil return di waktu yang akan datang dan dapat direncanakan, dibiayai dan dilaksanakan sebagai satu unit.  Layaknya
suatu  gagasan  usaha  dalam  arti social  benefit tidak  selalu  menggambarkan layak  dalam  arti financial  benefit,  tergantung  dari  segi  penilaian  yang
dilakukan Ibrahim, 2003. Menurut Gray dan Larson 2007 tujuan dilakukannya analisis bisnis
adalah : 1. Untuk mengetahui tingkat keuntungan yang dapat dicapai melalui
investasi dalam proyek. 2. Menghindari
pemborosan sumber-sumber
daya, yaitu
menghindari pelaksanaan kegiatan yang tidak menguntungkan. 3. Mengadakan  penilaian  terhadap  peluang  investasi  yang  ada
sehingga  kita  dapat  memilih  alternatif  kegiatan  yang  paling menguntungkan.
4. Menentukan prioritas.
2.3.1 Aspek Studi Kelayakan Bisnis
Menurut  Umar  2003,  belum  ada  keseragaman  mengenai aspek bisnis  apa  yang  harus  dikaji  dalam  rangka  studi kelayakan
bisnis. Beberapa aspek yang diteliti adalah :
a. Aspek Pasar
Analisis  aspek  pasar  bertujuan  untuk  memahami berapa besar potensi pasar yang tersedia, berapa bagian yang dapat diraih
oleh  perusahaan  atau  usaha  yang  diusulkan, serta  strategi pemasaran  yang  direncanakan  untuk  memperebutkan  konsumen
Husnan  dan  Muhammad,  2000.  Pada  dasarnya,  analisis  aspek pasar  bertujuan  untuk  mengetahui  berapa  besar  luas  pasar,
pertumbuhan permintaan, pangsa pasar dari produk bersangkutan, kondisi persaingan antara produsen dan siklus hidup produk.
b. Aspek Teknis
Aspek teknis  ini  mengungkapkan kebutuhan apakah yang diperlukan  dan bagaimana  secara  teknis  proses  produksi  akan
dilaksanakan. Beberapa  hal  umum  yang perlu  diperhatikan  adalah mengenai  kapasitas produksi,  pemakaian  peralatan  dan  mesin,
lokasi  dan  tata  letak  usaha yang  paling  mempengaruhi  besar kecilnya  pendapatan. Hal  lain  aspek  bertujuan  untuk meyakini
apakah secara teknis dan pilihan teknologi perencanaan yang telah dilakukan  dapat  dilakukan  secara  layak  atau  tidak  layak  Husnan
dan Muhammad, 2000. Aspek  teknis  ini  berfungsi  untuk  meyakini  secara  teknis
dan  pilihan  teknologi  perencanaan  yang  telah  dilakukan  dapat dilakukan secara layak atau tidak Husnan dan Muhammad,2000.
Studi  teknis  akan mengungkapkan  kebutuhan  apakah  yang diperlukan  dan  bagaimana  secara  teknis  proses  produksi  akan
dilaksanakan.  Beberapa  hal  yang  harus  diperhatikan  diantaranya mengenai  kapasitas  produksi,  pemakaian  peralatan  dan  mesin,
lokasi serta tata letak usaha yang paling menguntungkan.
c. Aspek Manajemen
Studi  aspek  manajemen  meliputi  penyusunan  rencana yang
terlibat,  bagaimana  mengkoordinasi  dan  mengawasi pelaksanaan  usaha,  jenis-jenis  pekerjaan,  struktur  organisasi  dan
pengadaan  tenaga  kerja  yang  dibutuhkan. Aspek  manajemen juga  perlu  mengkaji  mengenai  legalitas  atau  aspek  yuridis  dari
suatu  perusahaan.  Hal  ini  dimaksudkan  untuk  meyakini  apakah secara  yuridis  perencanaan  usaha  yang  telah  dibuat  dinyatakan
layak  atau  tidak  layak  dihadapan  pihak  yang berwajib dan masyarakat Umar, 2003
Aspek manajemen meliputi penyusunan rencana kerja,siapa saja  yang  terlibat,  bagaimana mengkoordinasi  dan  mengawasi
pelaksanaan  usaha,  jenis-jenis  pekerjaan,  struktur  organisasi  dan pengadaan tenaga kerja yang dibutuhkan
d. Aspek Finansial Keuangan