8.33 ANALISIS KETAHANAN PANGAN RUMAH TANGGA PETANI
96
strategis dalam mewujudkan ketahanan pangan keluarga terkait pengaturan dan pemanfaatan konsumsi pangan, pengeluaran pangan, serta sebagai pencari nafkah
tambahan keluarga selain suami. Pengaturan konsumsi pangan akan menentukan diversifikasi pangan keluarga. Pada usia yang masih produktif memungkinkan seorang
ibu dapat mewujudkan ketahanan pangan melalui upaya diversifikasi pangan untuk ketercukupan gizi keluarga dengan ditunjang oleh pendapatan rumah tangga yang
memadai.
Koefisien logit variabel pendapatan usahatani jagung dan pendapatan total rumah tangga keluarga bernilai positif. Ini berarti meningkatnya pendapatan usahatani
jagung dan pendapatan total rumah tangga akan meningkatkan probabilitas ketahanan pangan rumah tangga. Nilai odds ratio pendapatan usahatani jagung sebesar 1.492
berarti apabila terjadi peningkatan pendapatan usahatani jagung maka akan meningkatkan probabilitas tingkat ketahanan pangan rumah tangga sebesar nilai odds
rationya. Sedangkan nilai odds ratio pendapatan total rumah tangga sebesar 3.180 mempunyai arti peningkatan probabilitas ketahanan pangan rumah tangga akan
meningkat sebesar 3.180 kali bila terjadi peningkatan pendapatan total rumah tangga.
Pendapatan total rumah tangga dapat berasal dari pendapatan usahatani jagung, pendapatan usahatani selain jagung, dan pendapatan-pendapatan lainnya di luar
usahatani off farm seperti pegawaikaryawanburuh pabrik, pedagang, buruh bangunan, pengrajin, dan lain-lain. Pendapatan rumah tangga merupakan variabel
ekonomi yang berpengaruh terhadap ketahanan rumah tangga. Dengan meningkatnya pendapatan akan meningkatkan pula daya beli dan akses rumah tangga dalam
memenuhi kebutuhan pangan. Hasil ini sesuai dengan penelitian Hutapea 2014, January 2014 dan Abu 2014 yang melaporkan peningkatan pendapatan rumah tangga
akan meningkatkan tingkat ketahanan pangan rumah tangga.
Koefisien logit variabel tingkat efisiensi teknis produksi jagung bernilai positip sebesar 1.102 dengan nilai odds ratio sebesar 3.010. Ini berarti apabila terjadi
peningkatan efisiensi teknis produksi jagung maka akan meningkatkan tingkat ketahanan pangan rumah tangga sebesar 3.010 kali. Selanjutnya koefisien logit dummy
petani juga bernilai positif sebesar 0.755 dengan nilai odds ratio 2.128. Ini juga berarti peluang rumah tangga petani PTT jagung untuk meningkatkan tingkat ketahanan
pangan rumah tangga adalah sebesar 2.128 kali lebih tinggi dibandingkan dengan peluang rumah tangga petani bukan PTT jagung.
Dengan keikutsertaan petani dalam PTT jagung, petani mendapatkan pengetahuan tentang teknik budidaya jagung yang baik sesuai prinsip-prinsip PTT
jagung. Dalam kegiatan budidaya jagung pengetahuan tersebut diterapkan oleh petani sehingga dapat menghasilkan tingkat produktivitas yang lebih tinggi tinggi
dibandingkan petani bukan PTT jagung. Tingkat produktivitas yang tinggi akan meningkatkan tingkat efisiensi teknis produksi jagung. Produksi jagung yang diperoleh
kemudian dijual petani yang pada akhirnya menghasilkan pendapatan rumah tangga. Pendapatan rumah tangga petani digunakan untuk meningkatkan daya beli dan akses
terhadap kebutuhan pangan rumah tangga.
Pengaruh PTT Jagung terhadap KetahananPanganRumah Tangga