40 kognitif penguasaan intelektual, bidang afektif berhubungan dengan
sikap dan nilai serta bidang psikomotor kemampuanketrampilan bertindak berperilaku. Hasil belajar merupakan keluaran output dari
suatu sistem pemprosesan masukan input. Masukan dari sistem berupa informasi. Sedangkan keluarnya adalah perbuatan atau kinerja. Perbuatan
merupakan petunjuk bahwa proses belajar telah terjadi dan hasil belajar dapat dikelompokkan ke dalam dua macam saja yaitu pngetahuan dan
ketrampilan. Ketiganya tidak berdiri sendiri, tapi merupakan satu kesatuan
yang tidak terpisahkan, bahkan membentuk hubungan hirarki. Sebagai tujuan yang hendak dicapai, ketiganya harus nampak sebagai hasil
belajar siswa di sekolah. Pengetahuan terdiri dari empat kategori yaitu pengetahuan
tentang fakta, pengetahuan tentang prosedur, pengetahua tentang konsep, dan pengetahuan tentang prinsip. Ketrampilan juga terdiri dari empat
kategori yaitu ketrampilan untuk berpikir atau ketrampilan kognitif, ketrampilan untuk bertindak tu ketrampilan motorik, ketrampilan
bereaksi atau bersikap dan ketrampilan berinteraksi.
B. Penelitian yang Relevan
Hasil penelitian studi komparasi pembelajaran kooperatif tipe Jigsaw ditinjau dari motivasi belajar terhadap hasil belajar siswa yang dilakukan oleh
Supriyanti Feriyanti 2008 yang menunjukkan bahwa terdapat perbedaan yang signifikan antara motivasi belajar tinggi dan rendah terhadap hasil
41 belajar siswa. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa motivasi belajar
berpengaruh terhadap hasil belajar siswa. Dwi Atmojo Heri dalam penelitiannya tahun 2002 mengenai pengaruh
penggunaan strategi pembelajaran kooperatif dan motivasi belajar terhadap prestasi belajar, menyimpulkan bahwa pembelajaran kooperatif lebih efektif
dibandingkan pembelajaran tradisional. Selain itu terdapat perbedaan prestasi belajar siswa yang mempunyai motivasi belajar yang berbeda-beda
kategorinya. Ditemukan pula bahwa tidak ada interaksi antara model pembelajaran dan motivasi belajar terhadap prestasi belajar.
Hasil penelitian Umar Hadianto mengenai efektifitas pembelajaran kooperatif dengan Group Investigation dalam pembelajaran matematika
ditinajui dari motivasi berprestasi siswa menjelaskan bahwa pembelajaran kooperatif lebih efektif daripada pembelajaran langsung, semakin tinggi
tingkat motivasi siswa ternyata makin tinggi pula prestasi belajar dan tidak dijumpai adanya interaksi antara model pembelajaran dengan motivasi
berprestasi. Apabila dibandingkan dengan penelitian sebelumnya, dalam
penelitian ini terdapat modifikasi pada model pembelajaran dan motivasi belajar. Pada penelitian ini, pembelajaran yang diterapkan menggunakan
teknik Problem Based Learning pada kelompok eksperimen. Sedangkan perlakuan yang diterapkan pada kelas kontrol terdapat kesamaan dengan
penelitian Dwi atmojo Heri yaitu pembelajaran ekspositoritradisional. Karakteristik siswa yang dilihat pada penelitian ini adalah motivasi belajar.
42 Dengan demikian kedudukan penelitian ini di antara penelitian sejenis
sebelumnya adalah bahwa penelitian ini berusaha untuk menyempurnakan dan memperdalam kajian mengenai model pembelajaran problem based learning
yang mempunyai banyak sekali teknik dan motivasi belajar yang sangat diperlukan dalam belajar matematika.
C. Kerangka Berfikir