46 jalan menegaskan efek simultan dari dua atau lebih variabel bebas dengan
menggunakan rancangan faktorial. Dalam rancangan faktorial ini, dua atau lebih variabel bebas secara simultan diselidiki pengaruhnya masing-masing
terhadap variabel terikat, disamping itu juga interaksi antara beberapa variabel.
Pada penelitian ini membandingkan antara hasil belajar dengan menggunakan model pembelajaran Problem Based Learning dengan hasil
belajar menggunakan model pembelajaran ekspositori ditinjau dari motivasi belajar siswa. Motivasi belajar siswa dibagi menjadi tiga tingkatan yaitu
tinggi, sedang, dan rendah. Adapun rancangan faktorialnya sebagai berikut.
Motivasi Tinggi B
1
Sedang B
2
Rendah B
3
Problem Based Learning A
1
µA
1
B
1
µA
1
B
2
µA
1
B
3
Model pembelajaran
Ekspositori A
2
µA
2
B
1
µA
2
B
2
µA
2
B
3
Keterangan : A
1
= model pembelajaran Problem Based Learning A
2
= model pembelajaran ekspositori B
1
= motivasi belajar tinggi B
2
= motivasi belajar sedang B
3
= motivasi belajar rendah
C. Populasi, Sampel, Teknik Sampel dan Variabel penelitian
47 1.
Populasi Penelitian Sebagai populasi penelitian ini adalah siswa kelas X semester gasal
SMA Negeri 1 Kabupaten Demak Tahun Pelajaran 20092010. 2.
Teknik Pengambilan Sampel Teknik pengambilan sampel yang digunakan ialah dengan cluster
random sampling dengan cara memandang populasi sebagai kelompok- kelompok. Dalam hal ini kelas dipandang sebagai satuan kelompok
kemudian tiap kelas diacak dengan undian, dipilih kelas yang berfungsi sebagai kelompok eksperimen dan kelas sebagai kelompok kontrol.
Sampel penelitian adalah kelas X.3, X.4 dengan pemberian model Pembelajaran Problem Based Learning sebagai kelas eksperimen, dan
kelas X.5, X.6 dengan pemberian model pembelajaran Ekspositori sebagai kelas kontrol.
3. Variabel Penelitian
Variabel dalam penelitian ini adalah variabel bebas dan variabel terikat.
a. Variabel Bebas
1 Model Pembelajaran
a Definisi Operasional
Model pembelajaran adalah cara-cara yang digunakan oleh guru untuk menyampaikan atau menjelaskan materi ajar kepada siswa,
agar materi tersebut dipahami, dikuasai, diserap dan dingat informasi-informasi, pengetahuan dan kecakapan baik dalam arti
48 efisiensi dan efektif, sehingga informasi, pengetahuan dan
kecakapan itu dapat dimanfaatkan untuk kemajuan hidup dan kerja.
b Skala pengukuran : nominal dengan dua kategori yaitu
pembelajaran Problem Based Learning dan ekspositori c
Simbol : X
1
2 Motivasi belajar siswa
a Definisi Operasional
Motivasi ialah kekuatan yang terdapat dalam diri individu yang menyebabkan individu tersebut bertindak atau berbuat. Motivasi
dipengaruhi oleh beberapa kekuatan-kekuatan yang berupa pengalaman masa lampau, taraf intelegensi, kemamuan fisik,
situasi lingkungan, dan cita-cita hidup. Motivasi adalah rangsangan, dorongan atau pembangkit tenaga munculnya tingkah
laku. Motivasi belajar dipengaruhi oleh faktor instrinsik dan faktor ekstrinsik.
b Indikator : Jumlah skor dari angket motivasi belajar siswa
c Skala Pengukuran
Data diperoleh berskala interval yang kemudian ditransformasikan menjadi skala ordinal. Skala ordinal meliputi 3 kategori : rendah,
sedang dan tinggi d
Simbol : X
2
49 b.
Variabel Terikat Hasil belajar matematika
a Definisi Operasional
Hasil belajar matematika adalah skor yang diperoleh siswa setelah menjawab beberapa soal matematika
b Indikator : Nilai tes kompetensi dasar persamaan dan fungsi
kuadrat c
Skala Pengukuran : interval d
Simbol : Y
D. Teknik Pengumpulan data