Tabel 2. Metode analisis aktivitas enzim protease
a
Pereaksi Contoh
μl Blanko μl Standar
μl Kasein 1 dalam larutan
penyangga Tris-Cl pH 8 400 400 400
Enzim dalam CaCl
2
2mM 50
- -
Air suling -
50 -
Tirosin standar 5mM -
- 50
Inkubasi selama 10 menit pada suhu 30
o
C TCA 0.1 moll
500 500
500 Enzim dalam CaCl
2
2 mmoll
- 50 50
Air suling 50
- -
Inkubasi selama 10 menit pada suhu 37
o
C dan dilanjutkan dengan sentrifuse pada 4000 rpm selama 20 menit
Filtrat 400
400 400
Na
2
CO
3
0,15 moll 2000
2000 2000
Pereaksi folin 400
400 400
Inkubasi selama 20 menit pada suhu 37
o
C, kemudian dibaca absorbansinya pada panjang gelombang 578 nm
a
Walter, 1988
Unit aktivitas enzim adalah jumlah enzim yang menghasilkan produk yang setara dengan 1
μmol tirosin per menit pada suhu 37
o
C dan pH 8. Cara menghitung unit aktivitas enzim adalah sebagai berikut. Setiap yang akan
dihitung unit aktivitasnya mempunyai nilai absorban untuk contoh, blanko, dan standar masing-masing, dengan menggunakan rumus di bawah ini dapat
dihitung unit aktivitas dari enzim. U=
T xPx
A A
A A
b st
b sp
1
1 1
− −
Keterangan : U
: unit aktivitas protease per ml per menit Umlmenit A
sp
: nilai absorbansi contoh A
st
: nilai absorbansi standar A
bl
: nilai absorbansi blanko P
: faktor pengenceran T
: waktu inkubasi menit
6. Penentuan kadar protein Bradford, 1976
40 μl cairan ditambahkan 2 ml pereaksi Bradford Lampiran 2,
kemudian diinkubasi pada suhu ruang selama 15 menit. Absorbansinya diukur pada panjang gelombang 595 nm.
Standar yang digunakan adalah standar protein Bovine Serum Albumin BSA dengan konsentrasi 0; 0,1; 0,2; 0,4; 0,6; 0,7; 0,9 Lampiran 3 dan 1
mgml, sedangkan blanko yang digunakan adalah air suling. Protein yang diperoleh dinyatakan dalam satuan mgml.
7. Penentuan fluks
Fluks J adalah jumlah filtrat atau permeat v yang keluar per satuan luas A per satuan waktu t.
Perhitungan : fluks J = A
membran luas
Q alir
laju
IV. HASIL DAN
PEMBAHASAN
A. ULTRAFILTRASI
Ultrafiltrasi diterapkan untuk memisahkan enzim dari protein dan benda pengotor yang tidak diharapkan dengan melewatkan melalui membran yang
memiliki ukuran pori 30 kD. Membran yang digunakan pada penelitian ini adalah polisulfon yang mempunyai struktur unit difenil sulfon berulang. Kelompok
gugus -SO
2
dalam polimer sulfon cukup stabil karena ketertarikan elektronik dari resonansi elektron antara kelompok aromatik sampingnya Cheryan, 1986.
Konfigurasi sistem filtrasi membran yang digunakan adalah aliran silang. Sistem filtrasi ini mempunyai aliran retentat yang paralel dengan permukaan
membran dan permeat melintasi permukaan membran dengan bantuan tekanan. Perlakuan ultrafiltrasi terdiri atas empat variasi laju alir, yaitu berturut-
turut 0,2 Lmnt; 0,3 Lmnt; 0,4 Lmnt dan 0,5 Lmnt dengan tekanan konstan sebesar 100 kPa. Berdasarkan data hasil pengamatan Lampiran 8 pada tingkat
pemekatan ke-9 diperoleh bahwa kadar protein tertinggi dihasilkan oleh laju alir 0,4 Lmnt yaitu 0,6765 mgml dan kadar protein terendah dihasilkan oleh laju alir
0,2 Lmnt yaitu sebanyak 0,5466 mgml.