Perbandingan antar model berdasarkan nilai MSE Kriteria pemilihan model berdasarkan hasil peramalan

16 E[W 1 ] = nt L E n t    ] [ 2 = nt np n t    2 = 2 1 2  p nt                4 2 2 n t n t r nt    = t r 2 2   Var[W 1 ] = 2 2 L Var n t        = 1 2 4 p tp   t 2   Black-Scholes mendefinisikan peubah t Z t r W      2 2 =       ln Y Y t sehingga E[W] = t r 2 2   dan Var[W] = t 2  , maka t Z t r t e Y Y      2 2 Ross, 1999 2.7 dengan Y adalah data awal pada saat t = 0. r adalah suku bunga  2 adalah ragam dari data. t adalah lamanya waktu yang dibutuhkan untuk pendugaan. Z adalah peubah berdistribusi normal baku

2.4 Perbandingan antar model berdasarkan nilai MSE

Model terbaik yang dipilih berdasarkan nilai MSE Mean Square Error terkecil. Alat ukur ini dapat menjelaskan seberapa besar penyimpangan antara data yang digunakan dalam pemodelan ragam aktual terhadap dugaan model. Secara matematis nilai MSE dapat dihitung dengan rumus berikut: 17 t - ke saat pada dugaan data adalah t - ke saat pada data adalah dengan 1 2 t t n t t t Y Y n Y Y MSE    

2.5 Kriteria pemilihan model berdasarkan hasil peramalan

Misalkan peramalan data ke-j = T+1, T+2,...,T+h, dan dinotasikan data aktual pada saat ke-t adalah y t dan data peramalan pada saat ke-t adalah  t y . Tingkat keakuratan hasil peramalan dapat diukur dengan MAPE Mean Absolute Percentage Error , yang dirumuskan sebagai berikut: MAPE = 100 h h T T t t y t y t y 1       MAPE dapat digunakan untuk membandingkan model dari gugus pengamatan yang berbeda karena tidak dipengaruhi oleh n data, hal ini tidak dimiliki oleh pengukuran AIC, SBIC dan HQIC. 18

3. METODOLOGI

3.1 Data

Data diperoleh langsung dari perusahaan sekuritas Equis International, A Reuters Company online system. Penelitian ini menggunakan data deret waktu harga saham harian periode tahun 2000-2004. Data diperoleh dari 5 perusahaan yang terdaftar di bursa saham NYSE New York Stock Exchange, yaitu: General Motor, Minnesota Mining, Reuters Holdings, Time Warner dan Washington Mutual. Data dari 5 perusahaan tersebut dipilih dengan dua alasan, yaitu: pertama, sudah mewakili berbagai perusahaan yang bergerak di bidang bisnis jasa dan produksi di NYSE; kedua, data relatif sangat berfluktuatif relatif tidak stabil. Pemodelan data deret waktu menggunakan 9 kategori periode tahun, yaitu: 2000, 2001, 2002, 2003, 2004, 2000-2001, 2000-2002, 2000-2003 dan 2000-2004. Pengkategorian tahunan didasarkan adanya laporan keuangan perusahaan setiap akhir tahun dan progres untuk tahun-tahun berikutnya. Ke-9 kategori periode tahun dipilih untuk melihat perubahan data, perubahan model dan perubahan MSE.

3.2 Metode

Metode penelitian membutuhkan 3 tahapan, yaitu: pemodelan deret waktu, pemodelan Black-Scholes dan perbandingan model deret waktu dan model Black- Scholes. Tahapan pertama, pemodelan deret waktu. 1. Kestasioneran data dalam rataan dan ragam. Data yang digunakan adalah return harga saham harian, yaitu:        1 ln t t t Y Y S dengan Y t adalah data harga saham harian masing-masing perusahaan. Kestasioneran data dapat dilihat dari plot ACF dan plot PACF yang menurun perlahan secara geometri. Jika data tidak stasioner maka data harus ditransformasi. Jika data yang sudah ditransformasi tadi belum stasioner maka perlu dicari suatu transformasi baru atau jika perlu data dibuat selisih ordo-1