yang disebut dengan mix 4. Pemupukan percepatan dilakukan 2 minggu sebelum estimasi tanggal panen.  Pemupukan percepatan  ini  bertujuan untuk mempercepat
kematangan  kuntum  bunga.  Pemupukan  dilakukan  2-3  hari  sekali  tergantung keadaan  kuntum  bunga,  sedangkan  untuk  pengaplikasian  pupuk  percepatan  ini
tidak  memerlukan  pembuatan  alur  antar  barisan.  Pupuk  ditabur  di  antara  barisan seperti  saat  pemupukan  dengan  alur.  Dosis  pupuk  baik  untuk  pemupukan  pada
fase vegetatif maupun generatif adalah sama yaitu 1 grtanaman.
Gambar 14. Kegiatan Pemupukan pada Fase Vegetatif Selain  pengaplikasian  pupuk  pada  fase  vegetatif  dan  generatif  diberikan
pula pupuk cair. Bentuk pupuk beserta komposisi pupuk yang digunakan di kebun produksi Cibodas terdapat pada Tabel 2.
Tabel  2.  Jenis  dan  Komposisi  Pupuk  Cair  yang  Digunakan  di  Kebun Produksi Cibodas
Bentuk Pupuk Komposisi
Cair 7.5N, 2P
2
O
5
,  3K
2
O,  Fe,  Mn,  Cu,  Co,  B,  Mo dan Mg
natrium  orto-nitrofenol  2.0  gl,  natrium  para- nitrofenol  3.0  gl,  natrium  2-4  dinitrofenol  0.5  gl
dan natrium 5 nitrogualakol 1.0 gl Granul
27 nitrogen, 18  asam fosfat, 27 kalium bebas chlor dan 3 magnesium sulfat
10-55-10 N-P-K 6-30-30 N-P-K
32-10-10 N-P-K
Pengaplikasian  pupuk  cair  dilakukan  bersamaan  dengan  pemberian pestisida yang dilakukan sekali setiap minggu, yaitu pada hari Rabu. Pupuk yang
berbentuk cairan  maupun kristal dilarutkan di dalam wadah  berisi air ± 250  liter bersama dengan pestisida Gambar 15.
Gambar 15. Aplikasi Pupuk Cair
3. Pengendalian Organisme Pengganggu Tanaman
Pengendalian  organisme  pengganggu  tanaman  dibagi  menjadi  tiga  yaitu pengendalian  gulma,  pengendalian  hama  dan  penyakit  tanaman.  Pengendalian
gulma  dilakukan  secara  manual  oleh  pekerja  wanita.  Gulma  yang  tumbuh  di dalam  bedengan  dicabut  dengan  menggunakan  tangan  maupun  dengan  alat  yang
dimodifikasi  dari  bambu  yang  diberi  seng  tipis  diujungnya.  Gulma  merupakan organisme  yang  merugikan  pertumbuhan  tanaman  karena  merupakan  pesaing
dalam  memperebutkan  hara,  nutrisi dan air. Selain  itu gulma  juga dapat  menjadi inang  bagi  hama  dan  penyakit  yang  akan  merugikan  tanaman  apabila  tertular.
Jenis  gulma  yang  terdapat  di  kebun  produksi  Cibodas  adalah  Elausine  indica, Digitaria  adscendens,  Entella  asiatica,  Chromolaena  odorata  dan  Ageratum
conizoides Pengendalian  hama  dan  penyakit  tanaman  dilakukan  dengan  melakukan
penyemprotan pestisida pada tanaman liliy. Penyemprotan pestisida ini dilakukan sekali  setiap  minggunya  yaitu  pada  hari  Rabu.  Penyemprotan  pestisida
dimaksudkan untuk  mencegah dan  melindungi tanaman dari serangan  hama  baik serangga, jamur, maupun penyakit. Pestisida yang digunakan dibagi menjadi tiga
yaitu  insektisida,  fungisida  dan  akarisida.  Insektisida  berfungsi  melindungi tanaman  dari  hama  yang  menyerang  tanaman  lily  dari  jenis  serangga  seperti
aphid,  kumbang,  ulat  dan  lain  sebagainya.  Fungisida  berfungsi  melindungi tanaman  dari  serangan  hama  berjenis  jamur  seperti  penicilium,  fusarium,
rhizoctonia,  phytopthora,  phytium  dan  botrytis.  Akarisida  berfungsi  untuk melindungi tanaman dari serangan tungau. Jenis pestisida beserta bahan aktif yang
digunakan di kebun produksi Cibodas terdapat pada Tabel 3. Tabel  3.  Jenis  dan  Bahan  Aktif  Pestisida  yang  Digunakan  di  Kebun
Produksi Cibodas Jenis Pestisida
Bahan Aktif Insektisida
sipermetrin 50 gl abamektin 18.4 gl
imidakloprid 100 gl Fungisida
propamokarb hidroklorida 722 gl propineb 70
difenokonazol 250 gl mefenoksam 4 dan mankozeb 64
Akarisida abamektin 18.4 gl
heksitiazok 50 gl Pengaplikasian  pestisida  dilakukan  bersamaan  dengan  pemberian  pupuk
cair  pada  tanaman  lily  Gambar  16a.  Jenis  pestisida  yang  digunakan  tergantung pada  gejala  dan  kerusakan  yang  diperlihatkan  pada  tanaman.  Aplikasi  pestisida
dari satu merek dagang tidak  boleh diaplikasikan  secara terus menerus. Pestisida dari  satu  merek  dagang  harus  diselingi  dengan  merek  dagang  lainnya  untuk
mengurangi resiko resistensi hama dan penyakit. Aplikasi penyemprotan pestisida menggunakan  sprayer  stick  pada  ujungnya  dan  dibantu  oleh  mesin  compressor
Gambar  16b.  Pekerja  yang  ditugaskan  untuk  menyemprot  membawa  alat sprayer  dan  selang  dan  pekerja  lainnya  menghidupkan  mesin  penyedot  untuk
menyalurkan pestisida dari dalam wadah air menuju sprayer.