BAB III METODOLOGI PENELITIAN
3.1 Lokasi dan Waktu
Penelitian dilakukan di Kampus IPB Darmaga, yaitu di Arboretum Fakultas Kehutanan, Arboretum Hutan Tropika Leuwikopo, Arboretum
Lanskap, Hutan di samping Masjid Al-Hurriyyah, Hutan Cikabayan, Tegakan Karet di depan Rusunawa dan Asrama C4 Silva Silvalestari, Tegakan Jati
Sengked, Tegakan Pinus Cangkurawok, dan Tegakan Sengon Rektorat. Penelitian dilakukan selama dua bulan, yaitu bulan Januari sampai Februari 2011. Adapun
gambaran lokasi penelitian dapat dilihat pada Gambar 1.
Gambar 1 Lokasi penelitian.
3.2 Bahan dan Alat
Bahan yang digunakan dalam penelitian ini adalah komunitas tumbuhan di Kampus IPB Darmaga, serta alkohol 70. Sementara alat-alat yang digunakan
meliputi kamera, GPS, Tally Sheet, kompas, meteran, patok kayu, koran bekas,
karton, gunting, pisau, golok, sprayer, meteran jahit, sasak dari kayu, kantong plastik, spidol permanen, papan jalan, kalkulator, dan alat tulis.
3.3 Jenis Data yang Dikumpulkan
Jenis data yang dikumpulkan dalam penelitian ini berupa data spesies tumbuhan, meliputi nama ilmiah, jumlah individu, dan habitus. Data penunjang
berupa kondisi umum Kampus IPB Darmaga, meliputi letak dan luas, kondisi fisik dan biotik, dan iklim.
3.4 Batasan Penelitian
Pengambilan data mengenai tumbuhan hanya dilakukan pada tumbuhan yang berhabitus herba, liana, semak, perdu, semai atau permudaan pohon, dan
palem.
3.5 Metode Pengumpulan Data
Data dikumpulkan melalui analisis vegetasi, pembuatan spesimen herbarium, identifikasi spesies tumbuhan, dan studi literatur. Berikut adalah
penjelasan dari tahapan-tahapan tersebut: 1.
Analisis Vegetasi Analisisi vegetasi dilakukan dengan menggunakan metode petak ganda
ukuran 2 m x 2 m dengan jarak antar petak 5 m. Peletakan petak contoh dilakukan secara systematic sampling with random start. Petak ganda yang dibuat untuk
tiap-tiap lokasi adalah 25 petak. Analisis vegetasi ini dilakukan pada kelompok tumbuhan yang berhabitus herba, liana, semak, perdu, semai atau permudaan
pohon, dan palem. Analisis vegetasi dengan metode petak ganda ini dapat dilihat pada Gambar 2.
Paramater yang diamati adalah nama spesies baik lokal maupun ilmiah, jumlah individu, dan habitus. Pengumpulan spesimen herbarium untuk spesies
yang belum teridentifikasi di lapangan dilakukan dengan mengambil bagian- bagian tumbuhan yang dapat dijadikan kunci identifikasi, seperti daun, ranting,
bunga, dan buah. Sementara untuk herba dan liana bagian akar juga diambil sebagai spesimen.
Gambar 2 Petak ganda untuk analisis vegetasi. 2.
Pembuatan herbarium Pembuatan herbarium dilakukan terhadap semua spesies tumbuhan yang
ditemukan dan belum teridentifikasi di lokasi penelitian. Tahapan-tahapan yang dilakukan dalam pembuatan herbarium ini adalah:
a. Mengambil contoh spesimen herbarium yang terdiri dari ranting lengkap
dengan daunnya, jika ada bunga dan buahnya juga diambil. Pengambilan contoh herbarium dilakukan bersamaan dengan pelaksanaan kegiatan analisis
vegetasi. b.
Contoh spesimen herbarium tersebut dipotong dengan panjang kurang lebih 40 cm atau disesuaikan dengan ukuran tumbuhan, dengan menggunakan
gunting. c.
Spesimen herbarium dimasukkan ke dalam kertas koran dengan memberikan etiket yang berukuran 3 cm x 5 cm. Etiket berisi keterangan tentang nomor
spesies, nama lokal, lokasi pengumpulan dan nama pengumpulkolektor. d.
Selanjutnya spesimen herbarium disusun di atas koran bekas dan disemprot dengan alkohol 70.
e. Spesimen herbarium yang telah tersusun rapi kemudian diapit dengan
menggunakan karton dan sasak yang terbuat dari kayu dan diikat erat dengan tali rafia kemudian dioven selama tujuh hari dengan suhu ± 70
C. f.
Spesimen herbarium yang sudah kering lengkap dengan keterangan- keterangan yang diperlukan diidentifikasi untuk mendapatkan nama
ilmiahnya. 3.
Identifikasi spesies tumbuhan dan tumbuhan asing invasif Identifikasi spesies tumbuhan spesimen herbarium dilakukan untuk
mengetahui nama ilmiah dari spesies tersebut. Identifikasi spesimen herbarium dilakukan di Laboratorium Konservasi Tumbuhan, Departemen Konservasi
Sumberdaya Hutan dan Ekowisata dan Herbarium Bogorinense LIPI. Sementara itu, identifikasi spesies tumbuhan asing invasif dilakukan dengan menggunakan
buku panduan lapang tentang tumbuhan asing invasif dengan cara melakukan cek silang pada buku panduan lapang, seperti yang ditulis Webber 2003 dan ISSG
2005. 4.
Studi literatur Studi literatur dilakukan untuk mengumpulkan data mengenai kondisi
umum Kampus IPB Darmaga yang meliputi letak dan luas, kondisi fisik dan biotik, dan iklim, yang diperoleh dari literatur yang ada di perpustakaan atau
kantor pengelola Kampus IPB Darmaga.
3.6 Analisis Data 3.6.1 Komposisi tumbuhan