Keterkaitan Hirarki Pusat Aktivitas dengan Prasarana Jalan

Desa Batoh, Desa Blang Cut, Desa Lampaloh, Desa LamDom dan Desa Pante Riek; 3 Kecamatan Banda Raya terdapat 2 desa yang berhirarki I yaitu Desa Lam Lagang dan Desa Lhong Raya, ada 1 desa yang berhirarki II yaitu Desa Lhong Cut, dan 7 desa yang berhirarki III yaitu Desa Geuce Iniem, Desa Geuce Kayee Jato, Desa Geuce Komplek, Desa Lam Ara, Desa LamPeuot,Desa Mibo dan Desa Peunyeurat. Dari hasil hirarki diperoleh bahwa antara kecamatan Lueng Bata memiliki 2 desa yang berhirarki I, dan juga kecamatan Banda Raya memiliki 2 desa yang berhirarki I, hanya berbeda pada hirarki II dimana Kecamatan Lueng ada 2 desa dan Kecamatan Banda Raya 1 desa. Sedangkan Kecamatan Ulee Kareng berada hanya satu desa berhirarki I. Secara kumulatif Kecamatan Lueng Bata pada hirarki I, Kecamatan Banda Raya pada hirarki II sedangkan Kecamatan Ulee Kareng pada hirarki III. Sesuai dengan hasil analisis skalogram yang menunjukkan bahwa Kecamatan Lueng Bata berada pada hirarki I, maka dapat dikatakan bahwa Kecamatan Lueng Bata secara realistis dapat menjadi pusat berbagai aktifitas yang memiliki beberapa fasilitas umum yang secara relatif lebih baik.

5.3. Keterkaitan Hirarki Pusat Aktivitas dengan Prasarana Jalan

Keterkaitan antara hirarki pusat aktivitas dan jalan yang menghubungkannya memiliki pola spasial tertentu yang sangat penting dalam mewujudkan keberimbangan pembangunan antar wilayah dan interaksi antar wilayah yang saling memperkuat. Menurut Smith 1976 terdapat tiga jenis pola spasial yaitu: 1 dendritic system, 2 solar system, dan 3 network system. Dari ketiga pola ini menurut Smith 1976, pola spasial yang bisa mendorong pembangunan wilayah adalah pola spasial yang berhirarki dari wilayah pedesaan – kota kecil – kota menengah – kota besar. Dengan dibangun jaringan jalan yang menghubungkan wilayah berhirarki rendah dengan beberapa wilayah lain yang berhirarki tinggi maka menghilangkan kontrol dari hirarki wilayah yang lebih tinggi. Wilayah berhirarki rendah ini akan memilih melakukan transaksi dengan wilayah berhirarki tinggi yang menawarkan harga yang lebih kompetitif. Juga akan terjadi kompetisi di antar wilayah yang berhirarki sama untuk menyediakan pelayanan yang lebih baik. 55 Berdasarkan analisis skalogram yaitu wilayah-wilayah desa dalam kecamatan yang berada pada hirarki I merupakan desa-desa yang terletek dekat dengan jalan nasional ataupun dengan jalan provinsi yang memiliki berbagai fasilitas. Sementara itu untuk desa-desa lain umumnya tingkat perkembangannya relatif rendah karena posisinya jauh dari jalan nasional ataupu dengan jalan provinsi berada pada kelompok hirarki III. Terbukanya akses jalan sangat mempengaruhi konfigurasi ruang, karena itu pola jaringan jalan menjadi penting dalam pengembangan wilayah. Menurut Smith 1976, pola jaringan jalan dengan pola network system adanya keterkaitan hirarkis yang memfasilitasi perkembangan wilayah. Network system berarti adanya jalan yang menghubungkan pusat produksi yang satu dengan pusat produksi lainnya atau antara wilayah yang satu dengan wilayah yang lain. Desa-sesa dengan hirarki I terletak pada jalan yang menghubungkanmelalui desanya dilalui angkutan kota angkotlabi-labi dimana desa-desa tersebut adalah Desa Ceurih di Kecamatan Ulee Kareng; Desa Lam Seupueng, Desa Suka Damai di Kecamatan Lueng Bata; Desa Lam Lagang, Desa Lhong Raya. Desa-desa dengan hirarki II adalah Desa Lambhuk, Desa Doi, Desa Lam Glumpang terdapat di Kecamatan Ulee Kareng; Desa Cot Mesjid, Desa Lueng Bata terdapat di Kecamatan Lueng Bata; Desa Lhong Cut terdapat di Kecamatan Banda Raya.

5.4. Kebijakan Arah Perkembangan Wilayah Kota Banda Aceh