Profitability, yaitu tujuan untuk memperoleh hasil dari kredit berupa keuntungan Safety. Keamanan dari prestasi atau fasilitas yang diberikan harus benar-benar Meningkatkan daya guna utility dari suatu barang. Dengan adanya fasilitas

3. Degree of risk, yaitu pemberian kredit menimbulkan suatu tingkat resiko, dimasa tenggang adalah masa abstrak. Risiko timbul bagi pemberi karena uangjasabarang yang berupa prestasi telah lepas kepada orang lain. 4. Prestasi yang diberikan adalah suatu prestasi yang dapat berupa barang, jasa atau uang. Dalam perkembangan perkreditan di masa ini dimaksud dengan prestasi adalah pemberian kredit dalam bentuk uang. Tujuan kredit mencakup ruang lingkup yang cukup luas. Dua fungsi pokok yang saling berkaitan dari kredit adalah :

1. Profitability, yaitu tujuan untuk memperoleh hasil dari kredit berupa keuntungan

yang didapatkan dari pemungutan bunga.

2. Safety. Keamanan dari prestasi atau fasilitas yang diberikan harus benar-benar

terjamin, sehingga tujuan profitability dapat benar-benar tercapai tanpa hambatan yang berarti. Menurut Bank Mandiri 2008, kredit modal kerja adalah fasilitas yang diberikan baik dalam rupiah maupun valuta asing untuk memenuhi modal kerja yang habis dalam satu siklus usaha dengan jangka waktu maksimal 1 tahun. Di dalam kehidupan perekonomian, perdagangan dan keuangan pada umumnya, Fungsi kredit modal kerja tidak terlepas dari fungsi kredit. Menurut Muljono 2001 garis besar fungsi kredit modal kerja adalah : 1. Meningkatkan daya guna utility dari suatu modal atau uang. Melalui kredit, dana yang mengendap di dalam kas Bank dapat dimanfaatkan oleh para debitur untuk memperbesar usaha produksi maupun perdagangan.

2. Meningkatkan daya guna utility dari suatu barang. Dengan adanya fasilitas

kredit, para pengusaha dapat memproduksi bahan mentah menjadi barang jadi dan pendistribusiannya akan meningkat. Dengan demikian, pemanfaatan atas barang tersebut meningkat pula. 3. Meningkatkan peredaran dan lalu lintas uang. Kredit yang disalurkan melalui rekening penerima kredit menciptakan pertambahan peredaran uang giral dan sejenisnya seperti cek, bilyet, giro dan sebagainya. Peredaran uang kartal dan giral akan lebih berkembang, karena kredit akan menciptakan suatu kegairahan berusaha, sehingga penggunaan uang akan bertambah baik, secara kualitatif maupun kuantitatif. 4. Menimbulkan kegairahan berusaha masyarakat. Manusia adalah mahluk yang selalu melakukan kegiatan ekonomi, yaitu selalu berusaha memenuhi kebutuhan hidupnya. Usaha sesuai dengan dinamika akan selalu berkembang dan fasilitas kredit yang diterima pengusaha dari pemberi kreditbank, kemudian digunakan untuk memperbesar volume usaha dan meningkatkan produktivitasnya. 5. Kredit sebagai alat stabilisasi ekonomi. Untuk menekan arus inflasi dan usaha pembangunan ekonomi, kredit bank memegang peranan yang sangat penting. Arah kredit harus berpedoman pada segi-segi pembatasan kualitatif, yaitu pengarahan ke sektor-sektor yang produktif dan sektor-sektor prioritas yang secara langsung berpengaruh terhadap hajat hidup orang banyak. 6. Sebagai jembatan peningkatan pendapatan nasional. Penerima kredit akan berusaha untuk meningkatkan usahanya. Peningkatan usaha berarti peningkatan keuntungan. Orientasi pengusaha tidak hanya memenuhi pasar domestik, namun juga merambah pasar ekspor. Dengan demikian, kegairahan dalam melakukan usahanya akan meningkat untuk mendatangkan devisa bagi negara. 7. Sebagai alat hubungan ekonomi nasional. Negara yang kaya atau kuat perekonomiannya, demi persahabatan akan memberikan bantuan kepada negara yang sedang berkembang. Bantuan tersebut tercermin dalam bentuk bantuan kredit dengan syarat ringan, yaitu bunga yang relatif ringan dan jangka waktu penyelesaian yang panjang. Hal ini tercermin melalui bantuan antar negara yang disebut “G to G” Government to Government. Kredit prioritas merupakan kredit modal kerja yang diberikan pemerintah untuk menolong golongan yang lemah, namun penting ditinjau dari segi politik, kesejahteraan masyarakat dan pembangunan bangsa. Kredit ini diadakan sesuai kebutuhan, sehingga dapat saja kredit prioritas diubah menjadi kredit biasa jika masalahnya telah dapat diatasi seperti kredit usaha kecil, kredit modal kerja permanen dan kredit usaha tani Soesarsono, 2003. DPM-LUEP merupakan bentuk implementasi dari kreditpinjaman modal kerja yang bersifat prioritas. DPM-LUEP diberikan dalam bentuk uang tunai yang akan digunakan dalam pembelian gabahberas petani dengan jangka waktu pengembalian satu tahun. Untuk memperoleh kredit modal kerja pada perbankan, ketentuan yang dipersyaratkan yaitu : a Mempunyai usaha yang layak dibiayai, b Mempunyai izin-izin usaha, seperti SIUP dan TDP, c Maksimum jangka waktu kredit 1 tahun dan d Agunan utama adalah usaha yang dibiayai. Debitur menyerahkan agunan tambahan jika menurut penilaian Bank diperlukan Bank Mandiri, 2008.

C. Lembaga Usaha Ekonomi Pedesaan