Mekanisme Penyelesaian Tunggakan Mekanisme Pengawasan dan Pengendalian

pokok maupun denda dan dinyatakan dengan berita acara serah terima jaminanagunan. f. Setelah tanggal 15 Desember, KPA Provinsi merekapitulasi data pengembalian per LUEP untuk kemudian dilaporkan kepada Bupati, Gubernur dan Badan Ketahanan Pangan pada tanggal 1 dan 15 setiap bulannya. g. Pada saat tidak ada pembelian gabahberas, LUEP wajib mengembalikan DPM yang diterimanya ke rekening I yang diatur lebih lanjut didalam petunjuk pelaksanaan masing-masing provinsi pelaksana kegiatan DPM- LUEP.

F. Mekanisme Penyelesaian Tunggakan

Penyelesaian tunggakan pinjaman dana DPM-LUEP dilaksanakan sesuai dengan ketetapan yang berlaku sebagi berikut : 1. Kepala BadanDinasKantorUnit Kerja yang menangani ketahanan pangan provinsi menyerahkan agunan LUEP yang belum melunasi tunggakan pengembalian DPM-LUEP tahun anggaran yang telah berjalan ke KP2LN di wilayah kerja pelayanan untuk selanjutnya diproses sesuai dengan peraturan yang berlaku. 2. Penyerahan agunan dilakukan 50 hari setelah jatuh tempo pengembalian, dengan melampirkan : i data penyerahan kasus piutang, ii daftar agunan asli yang diserahkan, iii akta pemberian hak tanggungan APHT. 3. Apabila nilai angunan yang dilelang lebih rendah dari nilai tunggakan maka LUEP wajib melunasi kekurangannya. 4. KP2LN melaporkan perkembangan proses pelelangan kepada Kepala BadanDinasKantorUnit Kerja yang menangani ketahanan pangan provinsi, kemudian direkapitulasi dan dilaporkan kepada Gubernur dengan tembusan kepada Kepala Badan Ketahanan Pangan Departemen Pertanian dan BupatiWalikota.

G. Mekanisme Pengawasan dan Pengendalian

Pengawasan dilaksanakan melalui pengawasan internal dan fungsional secara berjenjang mulai dari KabupatenKota, Provinsi dan Pusat. 1. BupatiWalikota melalui pejabat yang ditunjuk melaksanakan pengawasan internal terhadap; i pelaksana kegiatan DPM-LUEP atas pengelolaan serta pelaksanaan teknis dan administratif, ii Bank pelaksana atas dasar proses pencairan, penyaluran dan pengembalian dana DPM, serta iii LUEP atas pemanfaatan DPM untuk membeli gabah petani. 2. Gubernur melalui pejabat yang ditunjuk melaksanakan pengawasan internal terhadap; i pelaksana kegiatan DPM-LUEP atas pengelolaan teknis dan administratif di tingkat kabupatenkota, dan ii Bank pelaksana atas proses pencairan, penyaluran dan pengembalian dana DPM. 3. Menteri Pertanian melalui pejabat yang ditunjuk melaksanakan pengawasan internal terhadap pengelola kegiatan DPM-LUEP pada Badan Ketahanan Pangan atas pengelolaan kegiatan DPM-LUEP. 4. Pengawasan fungsional atas substansi yang sama di tingkat KabupatenKota dan Provinsi juga dilaksanakan oleh pejabat fungsional dari Departemen Pertanian maupun dari instansi pengawasan pembangunan nasional yaitu BPKP dan BPK. Mekanisme pengendalian dilakukan secara berjenjang mulai dari KabupatenKota, Provinsi dan Pusat. 1. BupatiWalikota melalui Tim Teknis KabupatenKota, dengan mengacu pada laporan hasil evaluasi dan pengawasan, melakukan pengendalian terhadap penyimpangan adminstratif maupun teknis pada pengelolaan dan pelaksanaan kegiatan DPM-LUEP di tingkat lapangan untuk menjamin tercapainya tujuan dan sasaran yang telah ditetapkan di tingkat kabupaten. 2. Gubernur, melalui Tim Teknis Provinsi, dengan mengacu pada laporan hasil evaluasi dan pengawasan tingkat kabupatenkota dan Provinsi, melakukan pengendalian terhadap penyimpangan administratif maupun teknis pada kegiatan DPM-LUEP di tingkat kabupatenkota dan Provinsi, dalam rangka menjamin tercapainya tujuan dan sasaran yang telah ditetapkan di tingkat provinsi. 3. Badan Ketahanan Pangan Departemen Pertanian bersama Tim Pengendali, dengan mengacu pada laporan hasil evaluasi dan pengawasan tingkat provinsi dan pengarahan dari Menteri Pertanian, melakukan pengendalian terhadap penyimpangan pada pengelolaan kegiatan DPM-LUEP di tingkat Provinsi, dalam rangka menjamin tercapainya tujuan dan sasaran yang telah ditetapkan di tingkat nasional.

H. Profitabilitas