Critical Path Method CPM

yang tersedia untuk menutup biaya tetap dan laba Sigit, 1987. Marginal Income adalah selisih antara hasil penjualan dengan biaya variabel. 100 x P AVC P MIR − = 5. Margin of SafetyMOS Margin of Safety merupakan ratio antara volume penjualan yang diperkirakan dengan volume penjualan pada titik impas. Hubungan ini disebut sebagai batas keamanan bagi perusahaan, sehingga tidak merugi dan tidak pula memperoleh keuntungan Sigit, 1987. 100 x Q BEP Q MOS − =

I. Focus Discussion Group

Menurut Lingkaran Survei Indonesia 2006 focus Discussion Group FGD yang biasa disebut diskusi kelompok terarah, secara sederhana dapat didefinisikan sebagai suatu diskusi yang dilakukan secara sistematis dan terarah atas suatu isu atau masalah tertentu. Meski sebuah diskusi, FGD tidak sama dengan pembicaraan di kedai warung kopi, karena FGD tidak hanya sebuah diskusi tetapi diskusi yang terarah dan sistematis. Dengan kata lain, FGD adalah sebuah bentuk diskusi dimana peserta, proses dan topik diskusi dirancang sedemikian rupa untuk mendapatkan informasi tertentu. FGD adalah salah satu bentuk riset dalam penelitian sosial. Karena itu pelaksanaan FGD dilakukan dengan menggunakan prosedur tertentu. Penyelenggara menentukan tujuan dari riset dan merumuskankan tujuan tersebut ke dalam tahapan-tahapan FGD. Ada 2 bentuk format FGD. Pertama, FGD dengan format ketat terstruktur, kedua FGD dengan format cair kurang terstruktur. Format diskusi yang dipilih akan menentukan bentuk selanjutnya dari diskusi.

J. Critical Path Method CPM

Pada metode CPM terdapat dua buah waktu perkiraan waktu dan biaya untuk setiap kegiatan yang terdapat dalam jaringan. Kedua perkiraan tersebut dimana Q = Harga jual per unit Rp BEP = Produksi pada titik impas kg MOS = Margin of Safety adalah perkiraan waktu penyelesaian dan biaya yang sifatnya normal normal estimate dan perkiraan waktu dan penyelesaian dan biaya yang sifatnya dipercepat crash estimate. Dalam menentukan perkiraan waktu penyelesaian akan dikenal istilah jalur kritis yang merupakan jalur yang memiliki rangkaian-rangkaian kegiatan dengan total jumlah waktu terlama dan dan waktu penyelesaian proyek tercepat. Sehingga dapat dikatakan bahwa jalur kritis berisikan kegiatan-kegiatan kritis dari awal sampai akhir jalur Murahartawaty, 2008. Dalam metode CPM, seorang manajer proyek harus mampu mengidentifikasi jalur kritis dengan baik, sebab pada jalur ini terdapat kegiatan yang jika pelaksanaannya terlambat akan mengakibatkan keterlambatan seluruh proyek. Dalam sebuah jaringan kerja dapat saja terdiri dari beberapa jalur kritis. Dalam perhitungan waktu juga digunakan tiga asumsi dasar yaitu : 1 proyek hanya memiliki satu initial event start dan satu terminal event finish, 2 saat tercepat terjadinya initial event adalah hari ke-nol, dan 3 saat paling lambat terjadinya terminal event adalah latest activity start time sama dengan earliest activity start time Murahartawaty, 2008 Adapun cara perhitungan dalam menentukan waktu penyelesaian terdiri dari dua tahap, yaitu perhitungan maju dan perhitungan mundur. 1. Perhitungan maju Dimulai dari start menuju finish untuk menghitung waktu penyelesaian tercepat suatu kegiatan, waktu tercepat terjadinya kegiatan dan saat paling cepat dimulainya suatu peristiwa. 2. Perhitungan mundur Dimulai dari finish menuju start untuk mengidentifikasi saat paling lambat terjadinya suatu kegiatan, waktu paling lambat terjadinya suatu kegiatan dan saat paling lambat suatu peristiwa terjadi. Apabila kedua perhitungan tersebut telah selesai, maka dapat diperoleh nilai slack yang merupakan sejumlah kelonggaran waktu dan elastisitas dalam jaringan kerja.

III. METODE KAJIAN 1.