kelabu dengan bintik-bintik kuning. Kulit sebelah luar licin dengan pecah-pecah halus melintang dan memanjang serta mengeluarkan cairan semacam perekat
sedikit tidak berwarna, tidak berbau, rasanya sangat pahit. Cabangranting muda berwarna coklat kuning. Daun tua sebelah atas berwarna hijau Thahjono 1972
diacu dalam Nugraha 2008. Kalkman 1959 dan Faber 1959 diacu dalam Kapisa 1984 membedakan
matoa kedalam tiga jenis berdasarkan sifat dan ciri-cirinya. Pometia pinnata Forst mempunyai ciri berdaun lebar, buahnya dapat dimakan, tinggi bebas cabang
umumnya sekitar 10 meter dan batangnya kurang bagus dibandingkan Pometia acuminate Radkl dan Pometia corriaceae Radkl.
Sifat dan ciri Pometia acuminate Radkl dan Pometia corriaceae Radkl yaitu berdaun kecil, tinggi bebas cabangnya lebih dari 10 meter, tajuknya bulat dengan
diameter batang rata-rata 100 cm. Pometia spp berbuah sekali dalam setahun, dimana pada bulan Agustus sampai SeptemberOktober berbunga, dan tiga atau
empat bulan kemudian matang atau dapat dipanen Kapisa 1984.
2.4.4 Medang Litsea firma Hook.f
Suku Lauraceae meliputi tumbuh-tumbuhan berkayu dengan daun-daun tunggal yang kadang-kadang bertulang melengkung yang duduknya tersebar,
kadang-kadang berhadapan, tidak mempunyai daun penumpu. Bunga banci atau berkelamin tunggal, dengan tenda bunga berbilangan 2 sampai 5, biasanya
berbilangan 3, tertanam pada tepi sumbu bunga yang berbentuk mangkuk atau piala dan tersusun dalam 2 lingkaran. Benang sari tersusun dalam 3-4 lingkaran,
tiap lingkaran terdiri atas sejumlah benang sari yang sama dengan jumlah daun- daun tenda bunga dalam lingkarannya, yang pada lingkaran dalam sering bersifat
mandul sebagai staminodium. Kepala sari membuka dengan katup. Bakal buah menumpang atau terdapat dalam lekukan dasar bunganya, mempunyai 1 bakal biji
yang anatrop dengan 2 integumen. Buah untuk sebagian terbalut oleh sumbu bunganya yang membesar, berupa buah buni atau menyerupai buah batu. Biji
tanpa endosperm. Lembaga dengan daun lembaga yang besar. Dalam daun dan kulit batang gelam terdapat sel-sel yang mengandung minyak atsiri
Tjitrosoepomo 2007.
Pohon dengan kanopi besar dengan tinggi sampai dengan 40 m dan diameter 60 cm. Daun spiral, sederhana, simetris, tulang daun menyirip, ada tangkai, daun
permukaan bawah berwarna kuning ke hijau ke biru-hijau, permukaan bagian atas daun berwarna hijau tua. Bunga berkelamin tunggal, bunga jantan dan betina
pada tanaman yang berbeda. Buah berdiameter 10,0-15,0 mm, merah, tidak berduri, sedikit berdaging dan buah berbiji 1 Conn Damas 2010.
Tumbuhan ini merupakan pohon, tinggi sampai 80 m dan gemang 80 cm, di Palembang ditemukan pada ketinggian ± 550 m dpl. Kayu teras yang berwarna
kuning tua mudah dikerjakan, tidak mudah retak dan tidak diserang bubuk ; digunakan untuk papan, karena struktur yang halus sangat digemari untuk
bangunan rumah, harus digunakan di bawah atap Heyne 1987.
2.4.5 Merbau Instia spp