berkelompok, tetapi dalam beberapa hutan sangat umum. Kayunya berat, padat dan cukup halus strukturnya, berserat lurus, coklat, coklat merah gading hingga
coklat warnanya dengan roma jingga. Dapat diperoleh dalam ukuran-ukuran besar, dapat dianggap tahan lama dan digunakan untuk bahan bangunan Heyne
1987. Syzygium cf. versteegii L. Merr Perry. Pohon berukuran kecil, tinggi
mencapai 10 m. Batang utama silindris, sedikit berbuncak, berpilin dan berlekuk, bebas cabang mencapai 4,5 m dengan diameter setinggi dada 30 cm, berbanir
kecil, dengan tinggi banir 40 cm dan lebar 60 cm. Daun tunggal, berhadapan, berbentuk menjorong hingga lonjong. Takikan batang pepagan tebalnya 5-7 mm,
keras dan berserat berwarna merah jingga, tidak bergetah Lekitoo et.al 2010.
2.4.3 Matoa Pommetia pinnata Forst
Suku Sapindacea. Semak, perdu atau pohon, kadang-kadang liana dengan alat-alat pembelit. Daun tunggal atau majemuk menyirip tunggal atau berganda,
duduknya tersebar, jarang berhadapan, dengan atau tanpa daun penumpu. Bunga banci, berkelamin tunggal atau poligam, seringkali berumah 2, tersusun dalam
rangkaian yang bermacam-macam, biasanya berbentuk malai, zigomorf dengan bidang simetri miring. Daun kelopak 5, bebas atau berlekatan, tersusun seperti
genting atau katup. Daun mahkota 3-5, sering tidak terdapat. Cakram biasanya terdapat, seringkali pada satu sisi saja di luar lingkaran benang sari. Benang sari 8,
kadang-kadang 5, 10, atau banyak, tertanam di sebelah dalam cakram, tangkai sari bebas, sering berambut. Kepala sari beruang 2. Bakal buah menumpang, dekat
pangkal berlekuk atau berbagi, biasanya beruang 3, sering hanya beruang 2, tiap ruang kebanyakan hanya berisi 1 bakal biji, ada kalanya 2 atau lebih. Buahnya
buah kendaga, buah keras, buah batu atau buah berbagi, sering bersayap. Biji mempunyai salut, tanpa endosperm, lembaga terlipat atau terpilin Tjitrosoepomo
2007. Matoa merupakan pohon raksasa dengan tinggi dapat mencapai 47 m,
dengan diameter mencapai 187 cm. Mudah dikenali dengan ciri-ciri batang tanpa bonggol-bonggol, mempunyai alur yang lebar dan dalam serta berakar papan yang
berukuran kecil. Kulit batang memiliki ketebalan ± 5 mm, sebelah luar berwarna
kelabu dengan bintik-bintik kuning. Kulit sebelah luar licin dengan pecah-pecah halus melintang dan memanjang serta mengeluarkan cairan semacam perekat
sedikit tidak berwarna, tidak berbau, rasanya sangat pahit. Cabangranting muda berwarna coklat kuning. Daun tua sebelah atas berwarna hijau Thahjono 1972
diacu dalam Nugraha 2008. Kalkman 1959 dan Faber 1959 diacu dalam Kapisa 1984 membedakan
matoa kedalam tiga jenis berdasarkan sifat dan ciri-cirinya. Pometia pinnata Forst mempunyai ciri berdaun lebar, buahnya dapat dimakan, tinggi bebas cabang
umumnya sekitar 10 meter dan batangnya kurang bagus dibandingkan Pometia acuminate Radkl dan Pometia corriaceae Radkl.
Sifat dan ciri Pometia acuminate Radkl dan Pometia corriaceae Radkl yaitu berdaun kecil, tinggi bebas cabangnya lebih dari 10 meter, tajuknya bulat dengan
diameter batang rata-rata 100 cm. Pometia spp berbuah sekali dalam setahun, dimana pada bulan Agustus sampai SeptemberOktober berbunga, dan tiga atau
empat bulan kemudian matang atau dapat dipanen Kapisa 1984.
2.4.4 Medang Litsea firma Hook.f