Branding KERANGKA PEMIKIRAN DAN TEORI

yang dilakukan perlu dilakukan lagi atau perlu adanya pergantian kegiatan untuk masa yang akan datang. Dari keempat tahapan proses kerja public relations diatas, untuk satu program mungkin bisa kita lihat kapan suatu program dimulai, yakni penemuan fakta dan berakhir pada evaluasi. Namun ketika semua proses kerja public relations terkumpul, maka akan tidak tampak kapan program-program itu dimulai dan diakhiri. Karena dalam prakteknya kinerja public relations mempunyai sifat berkesinambungan.

3. Branding

Brand adalah satu set janji, asosiasi, citra dan berbagai emosi yang dibuat oleh berbagai perusahaan untuk membangun kesetiaan dengan konsumen mereka. John Foley, 2006: 196 Situs Investopedia A Forbes Media Company, sebuah situs tentang public relations , marketing dan media komunikasi, mendefenisikan brand tidak jauh berbeda, yaitu sebuah pembedaan simbol, tanda, nama, kata, kalimat atau kombinasi diantaranya yang digunakan untuk membedakan diri atau produk mereka dari yang lain. www.investopedia.com Brand juga dapat disamakan artinya dengan short cut jalan pintas, yaitu sebagai pemberitahuan kepada konsumen atas sesuatu dengan informasi yang minimalis untuk pencarian dan evaluasi. Sehingga apabila hanya melihat atau mendengar suatu nama, konsumen akan langsung dapat mengingat sesuatu atau bahkan dapat menyebutkan informasi lebih lanjut terkait dengan nama tersebut. Maureenfitz Gerald David Arnott, 2000: 315 Buku terbaru Al Ries yang ditulis bersama anaknya, sebagaimana biasanya berisi gagasan yang provokatif untuk para marketer di manapun dunia, yang beberapa diantaranya mungkin tidak terbayangkan sebelumnya oleh para marketer. Misalnya saja the law of color, the law of shape, atau the law of fellowship . Menurut Al Ries, kuat tidaknya sebuah brand di benak constumer ataupun calon customer juga dipengaruhi oleh pilihan warna logo. Jika sebuah merek memilih sebuah warna yang ternyata tidak kontras dengan warna yang dipilih market leader, bisa kecil kemungkinan untuk gampang di-aware oleh custome r ataupun calon customer. Untuk the law of color ini, Al Ries selain menjelaskan arti setiap warna dasar juga memberikan sejumlah contoh merek yang kemudian gampang di-aware oleh customer ataupun calon customer setelah memilih warna logo yang kontras dengan warna logo merek yang menjadi market leader. Sementara itu dalam the law of shape, Al Ries mengatakan bahwa sebuah logo merek akan gampang diingat jika punya bentuk yang proposional dengan pandangan dari kedua belah mata atau dengan kaca mobil, yaitu tinggi satu bagian dan lebar dua bagian. Logo merek yang tidak seperti itu, misalnya punya proporsi bagian tinggi yang lebih besar dibandingkan proporsi bagian lebar biasanya, menurut Al Ries akan sulit menempel kuat di benak customer atau calon customer. Hermawan Kartajaya, 2004: 5354 Penamaan atau brand telah ada sejak berabad-abad yang lalu dengan maksud membedakan produk salah satu dengan produk produsen lainnya. Faktanya, kata Brand didapat dari tata bahasa lama “brandr”, yang berarti macam atau jenis. Sesuai dengan fungsi brand pada masa itu digunakan untuk membedakan hewan ternak. Agar para pemilik dapat mengetahui identitas ternak mereka masing-masing. American Marketing Association mengatakan, a brand is a “name, term, sign, symbol, or design, or a combination of them intended to identify the goods and services of one seller or group of seller and to differentiate them from those of competition. Kevin Lane Keller, 1998: 2 Dalam hal brand, perusahaan perlu belajar untuk berjalan di kecepatan yang sama secara internal maupun eksternal. Perusahaan akan memastikan bahwa semua proses internal, praktek dan simbol, kemampuan sesuai dengan nilai-nilai brand. Brand dalam perusahaan juga dapat berperan dalam menciptakan nilai bagi perusahaan yang dilihat sebagai satu kerangka untuk mengatur semua proses praktek internal dan meyakinkan karyawan untuk bekerja menuju kearah menciptakan

4. Internal Branding