Privatisasi Bank Mandiri Melalui Penawaran Umum Perdana IPO Kuasi Reorganisasi

Di bawah ini merupakan kronologis perkembangan manajemen Bank Mandiri :

1. Privatisasi Bank Mandiri Melalui Penawaran Umum Perdana IPO

Setelah melalui proses panjang dan persiapan yang sangat berat, pada tanggal 14 Juli 2003 akhirnya Bank Mandiri melaksanakan pencacatan saham perdana dengan kode saham BMRI di Bursa Efek Jakarta dan Bursa Efek Surabaya. Pada penawaran saham perdana tersebut, saham Bank Mandiri mengalami oversubscribed sebesar lebih dari 7 kali. Proses divestasi saham Pemerintah pada Bank Mandiri tersebut didasarkan pada Peraturan Pemerintah No.27 Tahun 2003 tentang Penjualan Saham Negara Republik Indonesia pada Bank Mandiri. Dalam Peraturan Pemerintah tersebut dijelaskan bahwa penjualan saham Bank Mandiri akan dilakukan melalui Pasar Modal dan atau kepada mitra strategis dengan jumlah maksimal 30 dari jumlah saham yang telah dikeluarkan dan disetor penuh. Dalam pelaksanaan IPO tersebut, Bank Mandiri telah menawarkan 20 dari jumlah saham yang telah dikeluarkan dan disetor penuh atau jumlah 4.000.000.000 empat miliar Saham Biasa Atas Nama Seri B milik Negara Rebuplik Indonesia dengan nilai nominal sebesar Rp.500 per saham dan harga penawaran sebesar Rp.675 per saham. Pada tahun 2004, Pemerintah merencanakan untuk melakukan divestasi lanjutan sebesar 10 sebagaimana persetujuan divestasi saham Pemerintah pada Bank mandiri sesuai PP No.27 Tahun 2003 sebesar maksimum 30. Rapat Umum Pemegang Saham pada tanggal 29 Mei 2003 telah memberikan persetujuan prigram ESOP Employee Stock Option Plan dalam bentuk ESA Employee Stock Alocation kepada seluruh pegawai dan tambahan program MSOP Management Stock Option Plan untuk manajemen dengan kriteria tertentu. ESA dilakukan melalui pemberian saham bonus Bonus Share Plan dan penjatahan saham dengan diskon Share Purchase at Discount .

2. Kuasi Reorganisasi

Sesuai keputusan Rapat Umum Pemegang saham Luar Biasa Bank Mandiri pada tanggal 30 Oktober 2003, Bank Mandiri telah berhasil melakukan suatu prosedur akuntansi yang disebut Kuasi Reorganisasi berdasarkan Laporan Keuangan per 30 April 2003. Tujuan dan manfaat pelaksanaan Kuasi Reorganisasi bagi Bank Mandiri adalah memperbaiki struktur ekuitas Bank Mandiri sehingga defisit sebesar 161,9 triliun telah dieliminasi dengan share premium reserve agio saham tanpa melalui reorganisasi secara hukum dan tidak merubah ekuitas bersih dan Bank Mandiri dapat membagikan dividen sesuai dengan ketentuan yang berlaku.

3. Penerbitan Medium Term Note MTN sebesar USD300 Juta