21 dihubungkan dengan persyaratan-persyaratan dan tuntutan pekerjaankarier
yang dipilihnya. Konsep bimbingan kareier bukan hanya menunjuk pada bimbingan
jabatan, tetapi menunjuk pada peran bimbingan karier dalam situasi dimana seseorang memasuki kehidupan, tata hidup dan kejadian di dalam kehidupan.
Di samping itu, bimbingan karier secara langsung mengandung arti pengembangan program, yang berarti berperan dan menghasilkan orang yang
telah terdidik, terutama mengacu kepada masa peralihan sekolah ke dunia kerja dalam mengalami berbagai kegiatan dan menelususri berbagai sumber.
Secara lebih khusus, program bimbingan karier terutama berperan membantu individu dalam memahami dirinya, memahami lingkungandunia kerja dalam
tata hidup tertentu, dan mengembangkan rencana dan kemampuan untuk membuat kebutusan bagi masa depannya BP3K, 1984.
2.2.2. Tujuan Bimbingan Karier
Setiap perilaku mempunyai tujuan tertentu, perilaku dalam hal ini yaitu layanan mengenai bimbingan karier. Bimbingan karier ini tidak bersifat
teacher center
, melainkan sebaliknya yaitu bersifat
pupil center
. Yang berarti bahwa para siswalah yang paling aktif mengenali dirinya, memahami dan
menemukan dirinya, memahami gambaran dunia kerja, dan para siswa itu sendiri yang akan memilih dan memutuskan pilihanya. Adapun
gurupembimbing hanya memberikan bantuan, pengarahan dan bimbingan. Menurut Gani 2012, tujuan dari bimbingan karier yaitu agar siswa:
a. Dapat menilai dan memahami dirinya terutama mengenai potensi-
potensi dasar, minat, sikap dan kecakapan.
22 b.
Mempelajari dan mengetahui tingkat kepuasaan yang mungkin dapat dicapai dari suatu pekerjaan.
c. Mempelajari dan mengetahui berbagai jenis pekerjaan yang
berhubungan dengan potensi dan minatnya. d.
Memiliki sikap yang positif dan sehat terhadap dunia kerja, artinya siswa dapat memberikan ppenghargaan yang wajar terhadap jenis
pekerjaan. e.
Memperoleh pengarahan mengenai semua jenis pekerjaan yang ada di lingkungan.
f. Mempelajari dan mengetahui jenis pendidikan atau latihan yang
diperlukan untuk suatu pekerjaan tertentu. g.
Dapat memberikan penilaian pekerjaan secara tepat. h.
Sadar akan memahami nilai-nilai yang ada pada dirinya dan pada masyarakat.
i. Dapat menemukan hambatan-hambatan yang ada pada diri dan
lingkungannya, dan dapat mengatasi hambatan-hambatan tersebut. j.
Sadar tentang kebutuhan masyarakat dan negaranya yang berkembang.
k. Dapat merencanakan masa depannya, sehingga dia dapat
menemukan karier dan kehidupannya yang serasi. Sedangkan menurut Walgito 2010, tujuan dari bimbingan karier adalah
untuk membantu para siswa agar: a.
Dapat memahami dan menilai dirinya sendiri, terutama yang berkaitan dengan potensi yang ada dalam dirinya kemampuan,
minat, bakat, sikap dan cita-cita. b.
Menyadari dan memahami nilai-nilai yang ada dalam dirinya dan yang ada dalam masyarakat.
c. Mengetahui berbagai jenis pekerjaan yang berhubungan dengan
potensi yang ada dalam dirinya, mengetahui jenis pendidikan dan latihan yang diperlukan bagi suatu bidang tertentu, serta memahami
hubungan antara usaha dirinya yang sekarang dengan masa depanya.
d. Menemukan hambatan yang mungkin muncul, yang disebabkan
oleh dirinya sendiri dan faktor lingkungan, serta mencari jalan untuk dapat mengatasi hambatan-hambatan tersebut.
e. Dapat merencanakan masa depanya, serta menemukan karier yang
sesuai. Berdasarkan uraian tersebut, tampak bahwa bimbingan karier
merupakan usaha untuk mengetahui dan memahami diri, memahami apa yang ada dalam diri sendiri dengan baik, serta untuk mengetahui dengan baik
pekerjaan apa saja yang ada dan persyaratan apa yang dituntut oleh suatu pekerjaan atau karier dengan kemampuan atau potensi yang ada dalam
23 dirinya. Selain itu, apabila ada hambatan-hambatan maka hambatan apa yang
sekiranya ada dan bagaimana cara untuk mengatasi hambatan tersebut. Dengan mengatasi hambatan yang mungkin ada tersebut, maka salah satu
masalah telah dapat diatasinya.
2.2.3. Asas Pelaksanaan Bimbingan Karier