Perbedaan Model Pembelajaran Berbasis Masalah dan Model Konvensional
22
sarana pendukung dalam proses belajar mengajar. Penggunaan dua perangkat media yang berbeda tersebut diharapkan dapat membantu proses pembelajaran
yang menerapkan dua model pembelajaran yang berbeda pula. 1. Trainer PLC Festo
PLC merupakan “komputer khusus” untuk aplikasi dalam industri, untuk memonitor proses, dan untuk menggantikan
hard wiring control dan memiliki bahasa pemrograman sendiri Skuler, 2007. Bolton 2006: 3 memberikan penjelasan “PLC
is a special form of mocroprocessor-based controller that uses programable memory to store instruction and to implement function such as logic, squenching, timing,
counting and arithmatic in order to control machine and processes”. Penjelasan lain dikemukakan oleh Allen 2014 “A Programmable Logic
Controller PLC is an industrial computer control system that continuously monitors the state of input devices and makes decisions based upon a custom program to
control the state of output devices.” . Berdasarkan pengertian tersebut dapat disimpulkan bahwa trainer PLC Festo
merupakan alat kendali yang berfungsi untuk mengontrol suatu sistem otomasi industri. Trainer PLC Festo yang digunakan dalam proses pemelajaran menerapkan
bahasa pemrograman Statement List. Bahasa pemrograman inilah yang digunakan
peneliti dalam penerapan model pembelajaran berbasis masalah. Software yang digunakan untuk memprogram adalah FST Software.
23
2. Trainer PLC OMRON Trainer PLC Omron berfungsi untuk mengontrol suatu sistem otomasi yang
ada di industri. PLC pabrikan OMRON ini mengaplikasikan bahasa pemrograman dalam bentuk Leader Diagram. Software yang dipakai untuk memprogram adalah
CX-Programer keluaran dari OMRON. Trainer ini adalah trainer yang biasa dipakai siswa maupun guru dalam proses
belajar mengajar. Selama proses pembelajaran bahasa pemrograman yang digunakan adalah
leader diagram. oleh karena itu peneliti menerapkan penggunaan trainer ini pada kelas non-intervensi.