Ranah Kognitif Ranah Afektif

17 menggunakan berbagai kecerdasannya melalui diskusi dan penelitian untuk menentukan isu nyata yang ada. Pembelajaran berbasis masalah merupakan penggunaan berbagi macam kecerdasan yang diperlukan untuk melakukan konfrontasi terhadap tantangan dunia nyata, kemampuan untuk menghadapi segala sesuatu yang baru dan kompleksitas yang ada Tan, dikutip dari Rusman, 2011: 232. Berdasarkan pengertian di atas dapat disimpulkan bahwa Pembelajaran Berbasis Masalah PBL adalah suatu pendekatan pembelajaran yang diawali dengan penyajian masalah yang dirancang dalam konteks yang relevan dengan materi yang dipelajari. Pembelajaran Berbasis Masalah dalam kaitannya dengan praktik merakit sistem PLC untuk keperluan otomasi industri adalah suatu pendekatan pembelajaran yang diawali dengan menghadapkan siswa dalam masalah sistem otomasi. berdasarkan segenap pengetahuan dan kemampuan yang dimiliki, siswa dituntut untuk menyelesaikan masalah yang kaya dengan konsep-konsep pemrograman PLC. Lagkah yang akan dilalui oleh siswa dalam sebuah proses PBM adalah : 1 menemukan masalah; 2 mendefinisikan masalah; 3 mengumpulkan fakta; 4 merumuskan hipotesis; 5 penelitian; 6 memahami kembali suatu masalah; 7 menyuguhkan alternatif; dan 8 mengusulkan solusi. Berdasarkan karakteristik di atas, maka kelebihan diterapkannya model Pembelajaran Berbasis Masalah adalah siswa dapat berlat ih berpikir kritis terhadap suatu permasalahan yang ada, mampu merumuskan masalah, dan mam pu menemukan solusinya. Kekurangan dari model Pembelajaran Berbasis Masalah 18 adalah sebagian siswa belum tentu memiliki pengalaman yang nyata dalam menghadapi permasalahan tersebut sehingga siswa kesulitan dalam memecahkan masalah tersebut. Dengan demikian kurangnya siswa dalam berlatih memecahkan soal-soal dapat menyebabkan kesulitan tersendiri saat diidentifikasi dan pada akhirnya sulit untuk diselesaikan. Alur proses pembelajaran berbasis masalah dapat dilihat pada Gambar 1 berikut ini. Gambar 1. Langkah Metode PBL

4. Perbedaan Model Pembelajaran Berbasis Masalah dan Model Konvensional

Terdapat beberapa perbedaan antara model pembelajaran berbasis masalah dengan pembelajaran konvensional. Masing-masing model tersebut mempunyai keunggulan dan kelemahan. Perbedaan tesebut ditunjukan dalam Tabel 2 berikut:

Dokumen yang terkait

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS X APTKJ PADA STANDAR KOMPETENSI MENGIDENTIFIKASI TANAMAN DAN PERTUMBUHANNYA DI SMK N 2 CILAKU CIANJUR.

0 1 34

PENINGKATAN KOMPETENSI MENGINSTALASI PLC PADA MATA PELAJARAN SISTEM KONTROL TERPROGRAM MENGGUNAKAN METODE PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH DAN MEDIA DISTRIBUTING STATION PADA SISWA PROGRAM KEAHLIAN TOI SMK NEGERI 2 DEPOK.

0 0 191

Pengembangan Media Pembelajaran Kendali Terprogram Berbasis Android Pada Mata Pelajaran Merakit Sistem Kendali Mikrokontroller Di SMK Negeri 2 Depok.

0 3 188

EFEKTIVITAS PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH BERBANTUAN TRAINER HUMAN MACHINE INTERFACE UNTUK PENINGKATAN KOMPETENSI PERAKITAN SISTEM PLC SMK N 2 DEPOK.

0 3 214

PROCESSING STATION SEBAGAI MEDIA PEMBELAJARAN PLC PADA KELAS XII PROGRAM KEAHLIAN OTOMASI INDUSTRI DI SMK NEGERI 2 DEPOK.

2 3 216

PENGEMBANGAN MODUL PEMBELAJARAN OPERASI DASAR PLC DAN PEMROGRAMAN PLC DENGAN TEKNIK SEQUENSIAL BERBASIS MASALAH DI SMK N 2 DEPOK.

0 2 195

PENGEMBANGAN VIRTUAL PROSES MODEL DISTRIBUTING STATION BERBASIS VISUAL BASIC PADA KOMPETENSI KOGNITIF MERAKIT SISTEM PLC DI SMKN 2 DEPOK SLEMAN.

0 0 159

PENINGKATAN KOMPETENSI PERAKITAN SISTEM KENDALI BERBASIS MIKROKONTROL MELALUI MODEL PEMBELAJARAN KONTEKSTUAL PADA SISWA KELAS XI PROGRAM KEAHLIAN OTOMASI INDUSTRI SMK NEGERI 2 DEPOK.

0 1 102

PENINGKATAN KOMPETENSI PENGOPERASIAN PLC SISWA PROGRAM KEAHLIAN TIPTL SMK N 2 PENGASIH MELALUI PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH.

0 2 119

Pembelajaran Berbasis Masalah

0 1 2