46 kontribusi terhadap perubahan Kebijakan Hutang sebesar 0.024 atau
2,4 dengan asumsi variabel lain tetap. 3. B2 = 0,576
Nilai koefisien regresi b2 ini menunjukkan bahwa setiap perubahan variabel X2 SA meningkat satu satuan. Maka 1 akan memberikan
kontribusi terhadap perubahan kebijakan hutang sebesar 0,576 atau 57,6 dengan asumsi variabel lain tetap.
4. B3 = 0.056 Nilai koefisien regresi b3 ini menunjukkan bahwa setiap perubahan
variabel X3 UP meningkat satu satuan. Maka nilai 1 akan memberikan penurunan kontribusi terhadap perubahan kebijakan
hutang sebesar 0.056 atau 5,6 dengan asumsi variabel lain tetap.
4.2.2.1 Koefisien Determinasi
Kekuatan pengaruh variabel bebas terhadap variasi variabel terikat dapat diketahui dari besarnya nilai koefisien determinan R2,
yang berada antara nol dan satu. Tabel 4.6
Hasil Uji Koefisien Determinasi Model Summary
b
Model R
R Square Adjusted R
Square Std. Error of
the Estimate dimension0 1
,518
a
,269 ,229
,1681727 a. Predictors: Constant, UP, DV, SA
b. Dependent Variable: DR Sumber: : Hasil Pengolahan SPSS 18
47 Hasil uji determinan pada Tabel 4.6 memperlihatkan bahwa:
a. Nilai R = 0.518
Nilai R menerangkan tingkat hubungan antar variabel-variabel independen X dengan variabel dependen Y. Dari hasil olehan data
diperoleh nilai koefisien korelasi sebesar 0,518 atay 51,8 artinya hubungan antara variabel X DV, SA dan UP terhadap variabel Y DR
dalam kategori kuat. b.
Adjusted R Square = 0.229 Adjusted R Square menjelaskan seberapa besar variasi Y yang
disebabkan oleh X, dari hasil perhitungan diperoleh nilai R2 sebesar 0.229 atau 22,9 artinya kebijakan hutang dipengaruhi oleh ketiga
variabel bebas DV, SA, dan UP. Sedangkan sisanya 77,1 dipengaruhi oleh faktor-faktor lain di luar kebijakan hutang.
c. Standard Error of Estimate =0,1681727
d. Standard Error of Estimate atau standar deviasi digunakan untuk
mengukur nilai variasi dari nilai yang diprediksi. Standar deviasi dalam penelitian adalah sebesar 0,1681727
4.2.2.2 Uji F Uji Secara Simultan
Uji F atau Analisis Of Variance ANOVA pada dasarnya menunjukkan apakah semua variabel independen yang dimasukkan
dalam model mempunyai pengaruh secara bersama-sama terhadap variabel dependennya. Nilai F dalam tabel ANOVA juga untuk melihat
apakah model yang digunakan sudah tepat atau tidak.
48 1.
Jika Ho : βι = β2 = ...= 0, berarti tidak ada pengaruh yang signifikan antara variabel dependen dan independen secara simultan.
2. Jika Ho : βι
≠ β2≠...≠ 0, berarti ada pengaruh signifikan antara variabel dependen dan independen secara simultan.
Untuk mengetahui apakah hipotesis yang diajukan diterima atau ditolak digunakan uji F. Penelitian ini menggunakan tingkat signifikan
α = 5. Jika tingkat signifikan di bawah 0.05 maka H ditolak dan H
1
diterima. Kriteria pengambilan keputusan adalah: a. Bila nilai F
hitung
nilai F
tabel
, maka H diterima dan H
1
ditolak apabila nilai signifikan α = 5, artinya secara simultan variabel
bebas tidak berpengaruh dan tidak signifikan terhadap variabel terikat.
b. Bila nilai F
hitung
nilai F
tabel
maka H ditolak dan H
1
diterima apabila nilai signifikan α = 5, artinya secara simultan variabel bebas
berpengaruh positif dan signifikan terhadap variabel terikat.
49
Tabel 4.7 Hasil Uji F
ANOVA
b
Model Sum of
Squares Df
Mean Square
F Sig.
1 Regression
,582 3
,194 6,857
,001
a
Residual 1,584
56 ,028
Total 2,166
59 a. Predictors: Constant, UP, DV, SA
b. Dependent Variable: DR Sumber: : Hasil Pengolahan SPSS 18
Berdasarkan hasil Perhitungan uji F pada table 4.7 dapat disimpulkan bahwa F-hitung sebesar 6,857 dan F-tabel sebesar 3,89, dengan demikian F-
hitung lebih besar dari F-tabel dan signifikansi sebesar 0,002 0,05 maka H1 diterima dan H0 ditolak. Hal ini berarti bahwa variable independen Dividen
DV, Struktur Aset SA, Ukuran Perusahaan UP berpengaruh signifikan secara simultan terhadap variable dependen Kebijakan Hutang DR.
4.2.2.3 Uji T Uji Secara Parsial