BAB II TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Tinjauan Pustaka Sawi
Sawi Brassica juncea sudah lama dikenal diberbagai negara. Tanaman ini diperkirakan berasal dari daratan Asia Tengah dan menyebar ke dunia Eropa
melalui Yunani. Bagaimana sawi masuk ke Indonesia untuk dikeahui dengan pasti, tetapi saaat ini sawi sudah merupakan sayuran yang sangat dikenal di
berbagai golongan masyarakat Indonesia Novary, 1999. Sawi Brassica juncea berbeda dengan Petsai Brassica chinensis. Petsai adalah
tanaman dataran tinggi sementara sawi bisa juga ditanam di dataran rendah. Batang sawi ramping dan lebih hijau sedangkan batang petsai gemuk dan
berkelompok dengan daun putih kehijauan. Ciri sawi yang khas ialah berdaun lonjong, halus, tidak berbulu, dan tidak berkrop. Sawi yang banyak ditanam di
Indonesia sebenarnya dikenal juga dengan nama caisim Nazaruddin, 2002.
Sawi dapat di tanam di dataran tinggi maupun di dataran rendah. Akan tetapi umumnya sawi diusahakan orang di dataran rendah, yaitu di pekarangan , di
ladang, atau di sawah, jarang diusahakan di daerah pegunungan. Tanaman sawi termasuk tanaman sayuran yang tahan terhadap hujan. Sehingga ia dapat ditanam
di sepanjang tahun, asalkan pada saat musim kemarau disediakan air yang cukup untuk penyiraman. Keadaan tanah yang dikehendaki adalah tanah gembur, banyak
Universitas Sumatera Utara
memgandung humus, dan drainase baik dengan derajat keasaman pH 6-7 Tim Penulis PS, 1993.
Tanaman sawi , seperti halnya produk pertanian pada umunya merupakan komoditi yang mempunyai masa kesegaran yang relatif pendek. Untuk itu,
masalah pengangkutan, pengemasan, penyimpanan dan pemasaran perlu mendapat perhatian dalam pengelolaan pemasaran komoditi ini. Hal-hal tersebut
perlu dilakukan secepatnya. Jika terlambat atau tidak ditangani dengan baik, sawi akan gampang rusak dan tidak laku dijual atau harganya rendah sehingga dapat
menyebabkan kerugian. Sayuran dapat dikelompokkan menjadi beberapa jenis berdasarkan bagian yang
dikomsumsi. Kelompokkan yang pertama adalah sayuran buah, yaitu jenis tanaman yang dimamfaatkan jenis buahnya seperti tomat. Kelompok yang lain
adalah sayuran daun, yaitu tanaman yang dimamfaatnkan daunnya untuk dikomsumsi. Selain daunnya, pada umumnya konsumen juga mengkonsumsi
batang bagian atas dan pucuk daun seperti selada, bayam, dan kangkung. Selanjutnya adalah sayuran umbi, yaitu kelompok sayuran sayuran yanng bagian
umbinya dikonsumsi oleh konsumen. Yang termasuk dalam sayuran umbi adalah wortel, lobak, bawang, dan lain-lain Yati Supriati,2010.
Menurut Novary 1999, adapun varietas atau jenis-jenis sawi yaitu : 1.
Sawi putih atau sawi jabung Sawi ini memang banyak dikomsumsi oleh masyarakat karena rasanya paling
enak diantara jenis sawi lainnya. Daunnya lebar, berwarna hijau tua, bertangkai pendek, tegap, dan bersayap. ada dua variates sawi putih, yaitu
Universitas Sumatera Utara
varietas rugosa dan varietas prain. Varietas yang terakhir merupakan varietas pendatang dari luar negeri.
2. Sawi hijau
Sawi hijau mempunyai rasa agak pahit sehingga jarang dikomsumsi segar. Untuk menghilangkan rasa pahit tersebut sawi ini sering diasinkan. Sawi asin
dapat diolah menjadi berbagai jenis masakan. Ukuran sawi hijau lebih kecil daripada sawi putih. Daunnya lebar mirip sawi putih, tapi warna hijaunya
lebih tua. Batangnya sangat pendek dan tangkai daunnya pipih serta sedikit berliku, tetapi kuat.
3. Sawi huma
Disebut sawi huma karna jenis sawi ini menyukai tempat-tempat kering seperti tegalan atau huma. Jenis sawi ini memiliki daun yang sempit dengan
warna hijau keputih putihan. Batangnnya kecil dan panjang dengan tangkai yang bersayap. jenis sawi ini cukup digemari konsumennya.
4. Sawi bakso atau caisim
Sawi ini dikenal juga dengan nama sawi cina tapi umumnya digunakan untuk masakan-masakan cina. Daunnya lebar memanjag, tipis, dan berwarna hijau.
Sawi ini bertangkai panjang, langsing, dan berawarna hijau keputihan. Rasanya pun ckup enak, renyah,segar, dan tidak terlalu pahit.
5. Sawi keriting
Dari namanya dapat diduga bahwa daun sawi jenis ini keriting. Daunnya berwarna hijau dan mulai tumbuh dari pangkal tangkai daun yang berwarna
putih.
Universitas Sumatera Utara
6. Sawi monumen
Sawi monumen tumbuh tegak dan berdaun kompak sehingga menyerupai tugu atau monumen. Daunnya berwarba hijau segar dengan tangkai lebar dan
tulang daun berwarna putih. Dari sekian jenis sawi, sawi inilah yang paling besar dan paling berat.
Pendukung dalam tataniaga sawi mempunyai peranan penting dalam sistem distribusinya adalah petani, pedagang perantara dan konsumen. Ketiganya
mempunyai fungsi dan peranan masing-masing dalam rentetan jalur tataniaga komoditi ini.
Petani sebagai produsen sawi merupakan orang yang langsung berhubungan dengan proses produksi. Mutu sawi yang secara langsung juga menentukan tinggi
rendahnya harga, merupakan tanggung jawab yang di pegangnya. Pemilihan jalur tataniaga selanjutnya juga sangat menentukan lancar tidaknya pemasaran
komoditi ini.
2.2 Tataniaga