Latar Belakang Masalah PENDAHULUAN

4 tetapi lebih diarahkan untuk mengenali, menghargai, melatih kepekaan, merangsang kreativitas, berkemampuan untuk menikmati musikalnya, serta dalam batas-batas tertentu mampu mengalaminya dan melestarikan kebudayaan yang ada didalamnya. Adanya pembinaan seperti itu maka ketika siswa menginjak usia 12-14 tahun, anak mulai bisa menyadarai bahwa mereka mempunyai potensi dalam mengembangkan kesenian sekaligus membentuk karakter mereka menjadi generasi yang mencintai kesenian tradisional dan berbudi pekerti luhur https:onesgamelan.wordpress.com. Berdasarkan hasil observasi yang peneliti lakukan pada tanggal 6 Januari 2015 di SD Perumnas Condongcatur khususnya di kelas V, peneliti mendapati bahwa sumber belajar yang digunakan masih terbatas pada buku teks sebagai bahan acuan. Guru hanya menggunakan buku pelajaran dan jarang menggunakan media maupun alat peraga dalam menyampaikan materi kepada siswa. Selain itu beberapa media yang terdapat dikelas juga hanya berupa media gambar yang berbentuk poster dan belum tersedianya media yang relevan dengan pelajaran Bahasa Jawa khususnya pada materi gamelan. Siswa belajar hanya berdasarkan teori yang ada, siswa belum dikenalkan secara langsung ataupun mendengar bunyi-bunyi yang dihasilkan dari musik gamelan. Pendidik sangat kesulitan untuk mengajarkan musik gamelan tersebut, dikarenakan tidak semua sekolahan mempunyai perangkat musik gamelan yang harganya sangat mahal, sehingga pembelajaran dikelas menjadi kurang bermakna. 5 Cara memahami berbagai pengetahuan dasar musik gamelan serta mengenali unsur-unsur musikal musik gamelan kiranya tidaklah cukup hanya dilakukan lewat membaca buku-buku saja, mengingat materi gamelan mengandung unsur keterampilan, sehingga kurang sempurna jika hanya di deskripsikan dalam bentuk kata-kata ataupun kalimat tetapi harus dengan contoh langsung sehingga pembelajarannya lebih bermakna. Peserta didik perlu diajak untuk mengenali sejumlah fenomena musikal dengan cara mendengarkan contoh-contoh konkrit, agar terbangun sensitivitas musikalnya dan pengetahuan secara langsung tentang gamelan. Sehubungan dengan itu diperlukan media-media khusus tentang pengetahuan musik gamelan yang mampu secara cepat mengantarkan para peserta didik untuk memahami isinya, tentunya media-media itu harus tersaji dengan bahasa yang mudah dicerna, lugas, dan disertai contoh-contoh audioaudio visual yang dapat membantu untuk memahami berbagai macam jenis gamelan. Pembelajaran akan lebih bermakna ketika guru bisa mengoptimalkan berbagai sumber belajar yang dipadukan dengan media dan metode yang tepat. Untuk mengatasi permasalahan di atas ada dua alternative yaitu, 1 Praktek langsung dengan alat musik gamelan, 2 Multimedia Interaktif. Mengingat alternatif yang pertama kurang cocok karena harga seperangkat gamelan sangat mahal, maka solusinya mengunakan alternatif yang kedua yaitu menggunakan multimedia interaktif. Multiedia ini merupakan salah satu variasi yang dianggap lebih menarik bagi peserta didik, karena dapat melihat secara langsung visualnya, selain itu tersedianya laboratorium komputer di 6 sekolah yang memiliki potensi untuk mendukung keberhasilan proses pembelajaran. Ditinjau dari karakteristik siswa SD, peserta didik masih pada tahap operasional konkrit, sehingga selain buku teks, perlu disediakannya multimedia yang mampu merangsang anak dalam pengenalan alat musik gamelan. Pembelajaran menggunakan multimedia interaktif ini, peserta didik diajak untuk berpartisipasi aktif dalam kegiatan pembelajaran, meskipun ajakan hanyalah bersifat maya semu. Dengan multimedia interaktif seolah- olah terjadi komunikasi dua arah antara peserta didik dengan narator yang membawakan materi pembelajaran dalam media audio maupun audio-visual. Umpan balik terdapat didalam multimedia pembelajaran tersebut dan peserta didik diminta untuk mencocokan Jawabannya dengan Jawaban yang diberikan melalui multimedia pembelajaran interaktif. Oleh karena itu, peserta didik dituntut untuk aktif, peran peserta didik sangat menonjol, sementara peran guru tidak terlalu sentral, namun demikian guru tetap dituntut untuk memberikan penilaian atau hasil pekerjaan siswa. Pembelajaran menggunakan multimedia interaktif sangat cocok untuk kegiatan pembelajaran baik yang bersifat individual maupun kelompok, namun jika pemanfaatanya secara individual, maka peserta didik dituntut untuk lebih aktif mencari solusi sendiri atas persoalan-persoalan yang mereka temui. Berdasarkan dari kenyataan tersebut peneliti ingin mengenalkan kembali keberadaan alat musik tradisional gamelan walaupun secara garis 7 besarnya saja dan dalam bentuk multimedia interaktif. Mengingat pentingnya pengembangan multimedia interaktif dalam muatan lokal bahasa Jawa. Pentingnya dikembangkan media pembelajaran yang bisa mengatasi keterbatasan-keterbatasan sekolah khususnya dalam menyediakan alat peraga gamelan secara langsung, dan media yang dapat membuat siswa lebih antusias dalam proses pembelajaran dan dalam mengenal berbagai macam gamelan. Pembelajaran bahasa Jawa sangat diperlukan, mengingat pentingnya pembelajaran bahasa Jawa di jenjang Sekolah Dasar yang merupakan materi pokok sebagai bagian dari fungsi pengembangan diri peserta didik dalam kebudayaan Jawa, oleh karena itu, penelitian berusaha mengembangkan multimedia pembelajaran dengan judul “PENGEMBANGAN MULTIMEDIA PEMBELAJARAN INTERAKTIF POKOK BAHASAN ALAT MUSIK GAMELAN UNTUK PEMBELAJARAN BAHASA JAWA SD KELAS V“.

B. Identifikasi Masalah

Berdasarkan pada latar belakang masalah di atas, maka dapat diidentifikasi beberapa masalah sebagai berikut. 1. Belum tersedianya multimedia pembelajaran di SD N. Perumnas Condong Catur, salah satunya multimedia pembelajaran untuk mata pelajaran Bahasa Jawa pokok bahasan gamelan. 2. Cara mengajar guru yang masih menggunakan media berupa buku teks dalam penyampaian pembelajaran di kelas 3. Penggunaan media pembelajaran yang kurang variatif dalam proses pembelajaran di kelas. 8 4. Belum dikembangkan multimedia pembelajaran yang dapat mengatasi keterbatasan-keterbatasan sekolah dalam hal menyediakan sarana dan prasarana pembelajaran, khususnya dalam pengadaan gamelan.

C. Batasan Masalah

Berdasarkan indentifikasi masalah di atas karena terbatasan waktu dan biaya, maka masalah yang akan dikaji dalam penelitian ini dibatasi pada belum dikembangkanya multimedia pembelajaran yang dapat mengatasi keterbatasan-keterbatasan sekolah dalam hal menyediakan sarana dan prasarana pembelajaran, dalam pengadaan gamelan, khususnya pada pembelajaran bahasa Jawa kelas V SD N Perumnas Condongcatur

D. Rumusan Masalah

Berdasarkan dari identifikasi masalah dan batasan masalah di atas, dapat dirumuskan masalah penelitian sebagai berikut: „Bagaimanakah produk multimedia pembelajaran interaktif mengenal alat musik gamelan dalam pembelajaran bahasa Jawa kelas V Sekolah Dasar yang layak?

E. Tujuan Penelitian

Tujuan dari penilitian ini yaitu menghasilkan multimedia pembelajaran interaktif pokok bahasan mengenal jenis-jenis gamelan untuk pembelajaran bahasa Jawa Sekolah Dasar Kelas V yang layak digunakan dalam proses pembelajaran. F. Spesifikasi Produk Produk yang akan dihasilkan melalui penelitian pengembangan ini adalah software multimedia pembelajaran pada mata pelajaran bahasa Jawa untuk kelas V 9 SD pokok bahasan mengenal jenis-jenis gamelan, spesifikasi produk hasil penelitian dan pengembangan ini, sebagai berikut. 1. Software multimedia pembelajaran berbasis komputer ini dirancang untuk pembelajaran mandiri dan bersifat interaktif sehingga siswa dapat belajar secara mandiri dimanapun, kapanpun dan terlibat aktif selama proses pembelajaran. 2. Software multimedia pembelajaran berbasis komputer ini dikemas dalam bentuk kepingan CD Compact Disc, Software multimedia pembelajaran ini dapat dioperasikan dengan spesifikasi komputer yang rendah, spesifikasi minimal perangkat keras komputer yang diperlukan agar software pembelajaran berjalan baik adalah: a. Processor minimal Intel Pentium III 450 megahertz. b. Hard disk minimal 10 gigabyte. c. CD-ROM Compact Disc Read Only Memory Drive 52 x speed d. RAM Random Acces Memory minimal 128 Gigabyte. e. Resolusi monitor 1024 x 768 pixel dengan kedalaman warna 32 bit. f. Speaker aktif Headphone. g. Sistem operasi minimal Windows 98. 3. Multimedia ini menggunakan software Macromedia Flash 8 dalam pembuatanya dan pengoperasianya. 4. Produk multimedia pembelajaran ini mencangkup komponen-komponen sebagai berikut. a. Petunjuk penggunaan yang memuat fungsi-fungsi tombol yang 10 digunakan dalam multimedia pembelajaran. b. Kompetensi yang memuat kompetensi dasar dan indikator yang harus dicapai siswa. c. Penyajian materi alat musik gamelan ini dengan model tutorial dan simulasi. d. Evaluasi yang memuat soal-soal evaluasi beserta skor jawaban sebagai pemberian umpan balik kepada siswa agar siswa mengetahui tingkat pemahaman terhadap materi pembelajaran yang telah mereka ikuti. e. Profil yang memuat profil dari ahli media, ahli materi, pembimbing I, pembimbing II dan pengembang. f. Unsur-unsur lain yang dapat membantu untuk memfokuskan perhatian siswa dalam proses pembelajaran, seperti clip art, gambar, warna, musik, dan animasi.

G. Manfaat Penelitian

Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberi manfaat, secara praktis kepada berbagai pihak sebagai berikut. 1. Bagi siswa, a. Dapat memberikan solusi belajar yang variatif dan menyenangkan. b. Multimedia ini dapat digunakan sebagai sarana belajar siswa baik secara kelompok atau secara individual. c. Multimedia ini dapat digunakan ketika didalam kelas maupun diluar kelas 2. Guru Bahasa Jawa di SD